Pages

Monday, August 19, 2013

Paper Romance

Lia Indra Andriana
376 Halaman
Penerbit Haru, April 2013
Rp. 52.000,-

KEV MIRROW, PENULIS BESTSELLER PULANG KE INDONESIA DAN MENEMUKAN INSPIRASINYA KEMBALI DARI SEORANG WANITA!

To: Arie@majalahStarIndonesia.com

From: Kev@kevmirrow.com

Mengenai artikel yang Anda tulis, saya ingin meluruskan beberapa hal:

1. Saya tidak pernah kehilangan ide menulis, saya hanya vakum menulis sementara
2. Eliana Candra, cewek yang mengaku sebagai pacar saya sebenarnya adalah asisten saya. Namanya saya gunakan sebagai tokoh utama di novel terbaru saya karena saya ingin menghukumnya (saya tidak ingin membahasnya)
3. Saya masuk ke rumah sakit karena kecelakaan mobil beruntun, bukan karena tidak konsentrasi saat menyetir!

Kev Mirrow membaca ulang email yang hendak ia kirim. Dahinya berkerut, ia berpikir keras. Lalu sambil mendengus ia menghapus semua hasil ketikannya, menggantinya dengan sebaris tulisan:

Terima kasih telah menepati janji Anda mengirimkan hasil wawancara. Tidak ada yang salah, Anda boleh memuatnya di majalah.
Kev Mirrow

Paper Romance adalah buku ketiga yang aku baca dari timbunan buku hasil hadiah ulang tahun aku di bulan Juni lalu. Aku pilih buku ini karena aku penasaran dengan buku-buku terbitan Penerbit Haru. Penerbit itu biasanya menawarkan novel fiksi terjemahan dan buatan penulis dalam negeri yang bersetting di Korea dan Jepang. Tapi Paper Romance berbeda. Novel ini mengambil setting di Indonesia. Hmm, penasaran kan ;)

Paper Romance menceritakan kehidupan penulis best seller, Kev Mirrow, yang juga merupakan pemain teater berbakat. Setelah pulang dari studinya di Italia, Kev menggarap novel terbarunya berjudul ‘Love Note’. Sayangnya tangan Kev terkilir. Dia lalu memperkerjakan seorang asisten untuk membantunya mengetik. Satu persatu asisten gugur karena tidak sanggup menghadapi sifat buruk Kev. Asisten selanjutnya yang mengalami kesialan itu adalah Eliana Candra. Eli tak sengaja mendapatkan pekerjaan itu. Dia sebenarnya lebih tertarik bermain dengan make up. Tapi dia bertahan karena dia butuh pekerjaan tetap. Dia bahkan menurut saja ketika Kev menghukumnya dengan mengganti nama tokoh utama wanita di novelnya dari ‘Nadia’ dengan ‘Eli’. Tak lama dari itu Kev mengalami kecelakaan dan harus dioperasi. Setelah sadar, otak Kev mengalami masalah dan mengira Eli adalah ‘Eli’ yang ada di novelnya sekaligus pacarnya. Hadri, manajer Kev, memohon Eli untuk berpura-pura menjadi pacar Kev sampai ‘Love Note’ selesai. Eli menurutinya. Tak disangka, sehari setelah operasi, Kev malah sudah ingat semuanya. Tapi dia tetap tidak mengatakan yang sesungguhnya. Eli yang tidak sadar sedang dibohongi mulai menaruh rasa suka pada Kev. Tapi kemudian Nadia Shari, aktris yang menginspirasi Kev menulis ‘Love Note’ datang dan tidak lepas dari sisi Kev.

Setelah membaca ringkasan cerita diatas, ‘Paper Romance’ bisa dibilang judul yang cocok. Tapi beberapa minggu yang lalu, saat sedang mempresentasikan laporan magang, dosen aku mengatakan bahwa arti dari ‘paper’ bukanlah lembaran kertas, tapi makalah, karya tulis seperti skripsi. Jika yang dimaksud adalah lembaran kertas, ‘a piece of paper’ adalah ungkapan yang seharusnya dipakai. Jadi apakah ‘Paper Romance’ masih judul yang sesuai? Tapi kalo judul ini dipakai untuk memikat calon pembaca/pembeli, kayaknya nggak masalah deh. Selalu ada pengecualian ;)

Seakan-akan ada yang 'ngegigit' ujung buku :p

Well, forget about the title thing. Paper Romance tetap memiliki cerita yang menarik koq dengan gaya bahasa yang mengalir, lugas dan akrab dengan percakapan sehari-hari. Itu juga yang bikin aku nagih untuk ngebaca halaman selanjutnya lalu selanjutnya lalu selanjutnya. Kadang beberapa percakapan seperti yang terjadi antara Kev dan Hadri harus dibaca seakan-akan aku sedang mengobrol dengan seseorang. Itu saking mengalirnya :)) Dan jangan kira cerita tentang lupa-ingatan-lalu-pura-pura-pacaran-terus-saling-suka adalah inti dari novel ini. Masih ada hal lain yang dibahas loh. Salah satunya tentang meminta dan menerima maaf ;)

Sayangnya gaya bahasa yang lugas itu tidak cocok dengan latar belakang para tokoh yang katanya mau melangkah ke kepala tiga. Terlalu kasual, tidak ada kesan dewasa, teenlit banget. Lalu acara maaf-memaafkan itu sendiri diakhiri dengan twist di bab-bab terakhir yang . . errr sebenernya tidak aku suka karena terlalu dipaksakan. Kesannya sinetron banget gitu. Kenapa nggak dicicil dari bab-bab sebelumnya, novel ini tebel banget loh. Selain dua hal itu, aku kecewa dengan drama antara Eli, Kev dan Nathan si bule baik yang asalnya begitu menarik jadi membosankan dan menganggu ketika Nadia datang dengan kemanjaannya. Lalu masalah settingnya. Katanya di Jakarta, tapi masih kerasa ke-Korea-annya. Book manajer? Birthday pins? I never heard about those things :O


Meskipun lucu, tampilan tiap bab terkesan teenlit banget

Walaupun . . yaaaa banyak hal yang mengecewakan diakhir Paper Romance ini, aku nggak bisa membencinya. Aku terlalu suka dengan gaya bahasanya dan ide lupa-ingatan-lalu-pura-pura-pacaran-terus-saling-suka yang diceritakan dengan penyelesaian yang berbeda (sebelum dateng si Nadia yaaa). Ini adalah pengalaman pertama aku menyukai novel yang punya ending menyebalkan hahahaha. Read it and experienced it by yourself. Recommended!

5 comments:

  1. menarik ya kayaknya :D
    and.. I love your header! hehe.

    ReplyDelete
  2. aku pernah baca novel ini loh. minjem sama temen, tetep-_- aku sudah lama bacanya, jadi agak lupa dengan ceritanya. tapi tetap menarik untuk dibaca kok. aku suka bagian potongan di pojok kanan atas. unik!

    ReplyDelete
  3. Dear Diazeva, novelnya emang unik (potongannya hahaha) ;)

    ReplyDelete
  4. Halooo, yang penasaran sama buku ini bisa beli buku punyaku, kujual dengan harga murah. Cek https://twitter.com/23rdProject/status/477285323177603073

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D