Pages

Monday, September 16, 2013

Mr. Darcy, Vampyre

Amanda Grange
388 Halaman
Gagas Media, Juni 2010
Rp. 47.000,-

‘Kau tak akan pernah benar-benar mengenali pasanganmu sampai kau menikahinya.’

Sepertinya, itulah yang dirasakan Elizabeth terhadap kekasih yang kini menjadi suaminya, Mr. Darcy. Sebelum perjalanan bulan madu dimulai, Elizabeth merasa dirinya adalah perempuan paling bahagia di muka bumi… sampai dia mendapati kelam di wajah suaminya. Siapa yang menyangka laki-laki tampan itu ternyata menyimpan rahasia gelap, ah bukan… rahasia berbahaya yang tak hanya akan mengancam pernikahan mereka— tetapi juga nyawanya sendiri.

Mr. Darcy dan seluruh keluarganya adalah vampyre yang tak boleh keluar rumah saat matahari terbit dan terbenam. Lady Catherine de Bourgh, yang terkenal dengan sifat egoisnya, berambisi menjadikan Mr. Darcy sebagai pasangan abadi putri vampyre-nya, Anne. Suka atau tidak, Elizabeth harus mengikuti rencana sang suami untuk mencegah supaya malapetaka ini tidak akan pernah terjadi. Mereka harus mencari cara untuk melepaskan diri dari kutukan itu—dan dari Lady Catherine yang tak akan menyerah begitu saja tanpa perlawanan habis-habisan….

Mr. Darcy, Vampyre adalah buku pertama yang aku pinjem dari sebuah tempat peminjaman buku di Bandung. Aku menjadi anggota sebuah tempat peminjaman buku lagi karena capek beli-beli novel yang ternyata isinya mengecewakan. Tapi masih banyak novel yang pengen aku baca. Jadi dari pada kecewa hati (dan dompet), aku milih untuk meminjem buku aja. Harga yang dikeluarkan tidak sampai setengahnya harga buku, tapi aku tetap bisa menikmati isi bukunya :D

Mr. Darcy, Vampyre jadi pilihan pertama aku tanpa direncanakan sebelumnya. Asalnya aku mau minjem sebuah novel untuk lomba resensi, tapi Mr. Darcy, Vampyre muncul. Hmm, kayaknya menarik nih baca novel yang terinspirasi karya Jane Austen yang paling aku suka. Fyi, aku belum selesai baca Pride and Prejudice, baru nonton filmnya aja. Tapi aku sangat terpesona dengan ‘keangkuhan’ Mr.Darcy yang diperankan oleh Matthew Macfayden dan langsung aja mengklaimnya menjadi cerita kesukaanku. Aku sempet mikir, jangan-jangan premis ‘klise’ tentang benci-jadi-cinta berasal dari novel ini hehehehe

Mr. Darcy, Vampyre menceritakan kisah Elizabeth Bennet yang resmi menjadi Mr.Darcy. Pasangan pengantin baru itu pun melakukan perjalanan bulan madu mereka. Tapi rencana bulan madu mereka mendadak berubah. Darcy mengajak Lizzy ke Paris untuk menemui kerabat dan keluarga disana. Perjalanan mereka juga diwarnai dengan sikap aneh dan ekspresi kesakitan dari wajah Darcy yang membuat Lizzy berpikir pernikahan mereka gagal. Lizzy berusaha menanyakan hal itu tapi peristiwa aneh yang membingungkan sekaligus menyeramkan mengerjar mereka. Darcy dan Lizzy meneruskan perjalanan dari Paris ke Venesia, Italia dan akhirnya berlindung di sebuah pondok berburu. Disanalah Darcy jujur tentang kehidupan masa lalunya yang membuatnya menjadi makluk abadi, vampir.

Mr. Darcy, Vampyre adalah cerita yang  . . hm, agak mengecewakan buat aku. Hampir tiga perempat cerita yang ada hanya menggambarkan perjalanan ‘bulan madu’ Mr. dan Mrs. Darcy yang menjelajah tempat – tempat menarik di Eropa, satu bab untuk menceritakan masa lalu Mr. Darcy dan tiga bab terakhir untuk menyelesaikan ‘kevampiran’ tersebut. Jadi bisa dikatakan penulis hanya menyambung kisah Lizzy dan Darcy dan gagal memberikan kesan akan kisah kelam tentang vampir secara serius.  Namun aku menikmati deskripsi akan perjalanan mereka di Eropa. Terjemahannya cukup bagus kalo enggak banyak typo yang bertebaran. Lalu ada beberapa bagian dimana Lizzy dan Darcy mengingat ulang bagaimana pertemuan pertama mereka, perasangka buruk Lizzy, keangkuhan Darcy, peranan anggota keluarga dan sahabat sampai mereka bertunangan. Bagian tersebut mungkin dimaksudkan untuk menyambung benang merah antara novel aslinya dengan novel yang terinspirasi ini. Kadang bagian tersebut terlalu berlebihan dan sama sekali tidak mempengaruhi ide utama di novel inspirasi ini. Namun hal itu jadi menarik dan membantu aku mengetahui apa yang terjadi di Pride and Prejudice, yang tidak muncul di versi filmnya.

Mr. Darcy, Vampyre juga sempat mengingatkan aku dengan seri Twilight dan juga Warm Bodies. Novel ini memang lebih dulu terbit (di luar negeri) daripada kedua seri itu. Tapi ada beberapa ide tentang vampir dan kehidupan yang mirip. Kisah cinta ‘terlarang’ Lizzy dan Darcy mirip dengan Bella dan Edward. Lalu solusi untuk cinta terlarang itu mirip dengan apa yang R dan Julie dapatkan. Hmmm, apa ide cerita tentang vampir mulai kehilangan keunikannya? Tapi kayaknya kisah zombie masih menarik :O


Well, walaupun mengecewakan, Mr. Darcy, Vampyre bisa menjadi obat untuk penggemar kisah cinta Lizzy dan Darcy. Bisa jadi pilihan tapi jangan menaruh harapan yang terlalu tinggi. Untung aja aku Cuma minjem novel ini, bukan beli. Terus aku juga jadi berpikir, apakah penulis lokal ada yang pernah punya ide untuk menulis sebuah novel inspirasi seperti ini? :)

7 comments:

  1. mb dhyn hanarun

    terimakasih sudah menulis rekap novel ini, saya penggemar berat pride and prejudice.

    saya jadi penasaran dgn kisah mr darcy si vampire.

    klo blh sy juga ingin berbagi, sebenernya klo blm selesai baca novel pride and prejudice, bs nonton drama tv mini series nya (1995), ada 6 episode, durasinya sekitar 1jam. karakter mereka jauh lebih hidup dari yg di film kan thn 2005. dan isinya lengkap dengan yg dibuku, ga mengecewakan, tp klo versi filmnya bny yg di cut dan cenderung di bwt versi film bukan dr novelnya.
    trs ada film juga yg terinspirasi dari pride and prejudice, judulnya you've got mail, yang main tom hanks, itu bagus bgt, karakternya mirip pride and prejudice tapi kita di bwt ga sadar klo karakter mereka&perkembangan cerita ke 2 tokoh itu terinspirasi dari lizzy and mr darcy.

    sy senang bs menjadi penikmat blog mb dhyn, terus menulis mb.. tulisan mb menyegarkan dan penuh inspirasi.

    ReplyDelete
  2. oia kelupaan, klo versi tv mini seriesnya itu yg thn 1995, mr darcy nya jauh lebih hidup dan rasanya pengen ngegampar klo liat keangkuhannya, tapi jg sebenernya penuh rasa terharu nontonnya. apalagi lizzy nya, keangkuhannya pengen buat ngejambak rambutnya, tapi sebenarnya dy karakter yg manis. kekekeke

    oia yg film you've got mail itu yhn 1998, mungkin mb dhyn lbh tw dari saya, kan mb dhyn refrensi film n buku nya keren2. sy klo mw ke bioskop&beli buku, sebelumnya ngecek dulu di postingan blog mb, mana yg di rekomen..biar ga mengecewakan. seperti tips yg mb pernah berikan, nonton film nya dulu baru baca novelnya, itu saya lakukan untuk film warm bodies.. terimakasih mb, blog mb keren banget.

    ReplyDelete
  3. Makasih udah nulis komentar yang panjang dan informatif banget. Nanti di cari deh mini seriesnya dan filmnya. Aku sering banget denger film You've Got Mail yang katanya bagus banget. Tapi nggak pernah nyangka itu adaptasi lepas Pride and Prejudice ;D

    ReplyDelete
  4. mb dhyn, saya punya film you've got mail (1998) + mini series nya pride and prejudice (1995).
    klo mb dhyn misalnya sudah nyari2& ga nemu film nya + mini series nya, dan pengen banget mw nonton ntr saya di kabarin aj mb.. email saya di namakupita@gmail.com

    have a nice day mb dhyn

    ReplyDelete
  5. Film You've Got Mail udah berhasil di download. Tinggal di tonton aja. Kalo seriesnya belum nyari. Nanti deh hehehe. Makasih ya :D

    ReplyDelete
  6. Halo, wah belum baca yang ini, tapi sepertinya seru yah.

    waktu awal bab di pride and prejudice aku gak suka Mr. Darcy, tapi ternyata dia manis yah,,,

    Tau-nya sekarang dah jadi vampire dia haha :))

    ReplyDelete
  7. Aku udah punya buku ini mbak, tapi masih belum dibaca. Deskripsi-deskripsi di awal ajka udah melelahkan menurutku :(, Awalnya tertarik sama buku ini karena kupikir ini versi horor dari pride and prejudice.

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D