Pages

Wednesday, November 6, 2013

Andai Kau Tahu

Dahlian
366 Halaman
Gagas Media, 2013 (cetakan kedua)
Rp. 50.000,-

Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya... seolah ia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam.

Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya.

Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama?

Setelah Refrain, Andai Kau Tahu adalah novel hadiah #17anGagas yang aku baca. Alasannya? Aku cuma nulisin tiga judul yang ada, dikocok layaknya arisan dan judul ini lah yang keluar. Aku sebenarnya agak ragu saat mau membaca novel karya Dahlian ini. Pengalaman aku dengan karya sebelumnya, Menunggu, tidak begitu menyenangkan. Tapi judulnya sudah keluar dari arisan kecil aku, masa aku mengingkari peraturan sendiri? :p

Andai Kau Tahu menceritakan hidup Tania, anak seorang dokter ternama, yang merupakan mantan model. Dia kabur dari rumah setelah ayahnya berencana menjodohkannya dengan anak temannya yang sesama dokter. Tania benci profesi ayahnya itu. Karena pekerjaan itu, ayahnya menelantarkan ibunya yang sakit keras dan akhirnya meninggal. Tania memilih minggat ke rumah pacarnya, Hendrick, seorang vokalis band. Tapi mereka malah bertengkar. Hendrick tampak enggan menampung Tania, dia juga sering menghilang tanpa kabar, dan kepergok sedang merangkul wanita lain. Tania marah dan memutuskan pergi demi melindungi egonya sendiri. Saat sedang kebingungan, Tania bertemu dengan Reza, orang yang menabrak mobilnya beberapa hari yang lalu dan juga berprofesi sebagai dokter. Reza bersedia menampung Tania di apartemennya sebagai bentuk tanggung jawabnya atas kecelakaan itu. Diam-diam, dia juga ingin tahu apa watak calon istrinya itu.  

Asal kamu tau ya, Andai Kau Tahu, surprisingly, was really good! I love it! Cerita perjodohan dan formula benci-jadi-cinta mungkin agak mainstream dan mudah ketebak, tapi justru itu yang aku suka, oddly. Aku selalu penasaran bagaimana dan apa faktor yang membuat kedua manusia itu tiba-tiba jadi madly in love about each other. Untungnya ceritanya diambil dari sudut pandang kedua tokoh utama. Tania dan Reza bergantian, atau malah rebutan, mengeluarkan isi hati dan pikiran mereka. Walaupun sebelumnya aku agak pusing, rasa penasaranku terobati lah. Lalu pinternya, kedua orang itu dibuat tinggal dalam satu rumah (well, apartemen) yang sama. Jadi mau nggak mau, interaksi keduanya lebih intens! :D

Kekuatan lain yang mendukung ceritanya adalah deskripsi saat Tania dan Reza diam-diam jatuh cinta, memuji kelebihan bahkan tersenyum geli kalau mengingat kekurangan masing-masing dan cara mereka bermesraan (yeah, I’m talking about kissing parts). Don’t get me wrong, deskripsi ciumannya begitu kuat tapi tidak masuk area vulgar. Jadi kesannya ciuman itu memang terjadi karena rasa cinta, bukan nafsu. Padahal kan di dunia nyata, kedua hal itu susah dipisahin. Tapi disini, yang aku bayangkan dan rasakan memang masih area cinta, sepenuhnya. Deskripsi yang manis  itu bikin aku book hangover! Damn, masa aku book hangover gara-gara gitu doang? But it’s true. Last time this happene is when I was reading Mahogany Hills. Ah, I think I love mainstream romance :p

Sayangnya, diksi yang dipakai dalam deskripsi tersebut belum cukup beragam. Aku menemukan ungkapan ‘rasa kecewa menghajar Reza saat . .’ dan ungkapan itu terdengar sangat oke dan benar-benar ‘menghajar’ otak aku. Eh, selang dua halaman, ungkapan yang mirip muncul seperti ini ‘di luar dugaan, rasa kecewa menghajar Tania’. Setelah itu ada beberapa ungkapan lain yang diulang-ulang. Yaah, ilang deh rasa kagumnya. Rasa kecewa lagi-lagi menghajar aku saat menemukan typo. Guys, ini udah cetakan kedua loh :o
Rasa heran juga muncul di pikiran aku. Ini seputaran kehidupan kedua tokoh utama. Untuk Reza, penokohannya lumayan make sense lah. Reza udah meninjak kepala  tiga, mapan, dewasa, baik tapi tetap goyah kalo berhadapan dengan wanita. Tapi gimana dengan Tania? Umur udah 23, tapi masih manja. Dulu katanya dia sempet bekerja jadi model, tapi pengeluarannya tidak terkendali. Seakan-akan dia nggak pernah mengasain susahnya kerja dan dapet uang. Dan dia punya temen nggak sih? Bingung deh -.-

At least, Andai Kau Tahu memberikan cerita yang tak terduga dan aku sangat menyukainya. Faktor-faktor yang agak menyebalkan itu aku singkirkan saja. Karena aku memutuskan untuk menikmati cerita yang selalu sukses bikin aku mengalami book hangover. Semoga aku bisa menemukan novel-novel tak terduga nanti (dan kena book hangover lagi?). Recommended! :D

2 comments:

  1. Walaupun kesannya lebih masuk ke dewasa, terbukti dengan adanya adegan kissing itu, aku rasa aku masih bisa menikmati buku Dahlian yang pertama kali kubaca ini. Setelah sebelumnya baca review GagasDuet yang ratingnya kurang memuaskan, agak ragu juga, ya tapi nggak bisa dipungkiri sih, aku jatuh cinta sama buku ini :D Kalimat yang kuingat itu... On our own, each of us is imperfect. But together, we complete each other. Hehe, dan sekarang lagi nunggu karya Dahlian di seri STPC :D

    ReplyDelete
  2. Karya Dahlian di seri STPC udah keluar loh, Casablanca: Forget Me Not :D

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D