Pages

Thursday, April 9, 2015

From Paris to Eternity

 Clio Freya
360 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Februari 2010
Rp. 38.000 (edisi lama),-/ Rp. 69.000,- (edisi baru)

Setelah menyelesaikan "tugas" dari Andrew McGallaghan, Fay Regina Wiranata kembali ke Indonesia, kembali menjadi siswa SMA biasa. Tak secuil pun kisah serunya di Paris ia bocorkan kepada sahabat-sahabat dan orangtuanya.

Fay hampir yakin kehidupannya akan berjalan normal seperti biasa. Namun, ia mendapat kejutan lain yang mau tak mau menyeretnya kembali ke peristiwa di Paris: ia menjadi juara lomba mengarang berbahasa Prancis dengan hadiah kursus singkat selama satu minggu di Paris!

Yakin dirinya tidak pernah mengikuti lomba yang dimaksud, tambahan lagi berita itu disampaikan oleh Institute de Paris yang merupakan kedok penculiknya tahun lalu, Fay tahu ia tidak punya pilihan lain kecuali berangkat ke Paris memenuhi panggilan Andrew.

Hari-harinya ternyata berjalan lebih berat daripada yang ia sangka. Selain mendapatkan pengawasan dari rekan Andrew bernama Philippe Klaan yang sikapnya sangat tidak bersahabat, Fay juga harus menata kembali perasaannya kepada Kent, juga Reno.

Selesai melaksanakan tugas, hidup memberikan kejutan lain yang amat mengguncang Fay: pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya mengalami kecelakaan dan orangtuanya dikabarkan meninggal dunia. Fay harus membuat keputusan terberat dalam hidupnya: tetap di Jakarta dengan ketidakpastian akan masa depan, atau pergi ke Paris demi sebuah kepastian masa depan namun sekaligus membuatnya terpuruk sepanjang masa.

Kalau tidak terlanjur berencana membabat habis seri Fay’s Adventure ini, aku akan mengembalikan From Paris to Eternity ke Pittimos tanpa membacanya. Saat membacanya, aku lagi-lagi kecapekan (habis bermacet-macetan dan menerjang banjir setinggi lutut di akhir pekan yang sangat panjang). Aku juga tidak berharap banyak, kecuali mencapai halaman akhir dengan cepat. Now, let’s review it ;D

"Apapun antisipasinya sebelum bertemu dengan Andrew, tidak ada yang bisa mempersiapkannya untuk menerima berita ini – dua hari yang lalu ia masih seorang anak normal yang baru selesai ujian, tapi dalam waktu dekat ia akan menjadi kriminal!" – halaman 31

Setahun setelah kembali dari Paris, Fay Regina Wiranata menjadi siswa kelas 3 SMA biasa yang disibukan dengan ujian kelulusan dan berencana masuk universitas. Setelah menyelesaikan ujian terakhirnya, Fay mendapatkan surat dari Institute de Paris yang merupakan bentuk penyamaran dari Andrew McGallaghan. Tiket yang dikirimkan Andrew membawa Fay kembali ke Paris dan melakukan persiapan untuk tugas selanjutnya. Kali ini, Fay dilatih oleh Philippe Klaan yang tidak segan menggunakan kekerasan untuk mencapai apa yang dia mau.

Di sesi latihan selanjutnya, Kent ikut bergabung dengan Fay. Sikap Kent yang biasa-biasa saja membuat Fay ragu untuk menanyakan status hubungan mereka tahun lalu. Fay juga ingin tahu apa alasan Kent hilang tanpa kabar. Tapi pikiran itu teralihkan oleh kehadiran Reno, teman kursusnya yang sudah seperti kakak baginya. Peran Reno sebagai mentor membuat Fay merasa dikhianati.


"Tidak perlu mencari sebuah alasan yang masuk akal untuk suatu kejadian, yang lebih penting adalah akibatnya. Alasan adalah masa lalu, sedangkan akibat adalah masa depan." – halaman 106

Semua yang ada di From Paris to Eternity lebih baik dari Eiffel, Tolong!. Deskripsi tentang operasi rahasia dan kehidupan McGallaghan ternarasikan menarik dan gampang diikuti. Tahu-tahu aku sudah sampai halaman 100! Padahal aku agak males-malesan dan super capek. Dan walaupun masih ada yang terlalu panjang atau pendek, tiap babnya membagi cerita dengan pas. Hal-hal yang aku suka dari seri sebelumnya juga berhasil dipertahankan. Gaya bahasanya mengalir, kehadiran tokoh-tokoh lama dan baru dari klan McGallaghan dan tugas yang dijalankan kali ini penuh twist *bow to Andrew*

Satu-satunya yang aku kurang suka adalah si tokoh utama yang masih menyebalkan. Rasa capekku makin terasa setiap Fay mengeluarkan air mata. Dia sepertinya punya persediaan air mata tak terhingga sampai tidak segan memperlihatkannya di berbagai suasana, sedih ataupun senang. Dan kalau saja dia sedikit peka dengan obrolan antar sepupu McGallaghan, dia tidak akan begitu emosional saat menghadapi ‘penghianatan’ dari Kent dan Reno. Tapi kuakui dia mengalami sedikit perubahan yang cukup baik. Dia mulai mempertanyakan nasibnya sendiri dan sedikit aktif apalagi kalau ada kaitannya dengan Kent dan Reno.

Sekarang aku mau ngasih spoiler yang cukup besar. Tapi secara teknis aku tidak membocorkannya, karena spoiler itu tercetak jelas di bagian belakang novel ini. Ya, ini cerita tentang orangtua Fay. Sinopsisnya begitu akurat, ‘kejutan’ ini dipaparkan saat tugas kedua Fay berakhir, yakni di halaman 300an, saat cerita sudah mau berakhir. Apakah ini berarti akhir cerita ‘tidak sengaja’ tersebar? Entah lah. Yang pasti aku menyayangkannya. Kalau tidak ada di bagian sinopsis, efek ‘kejutan’ ini akan lebih besar. Untungnya ada ‘kejutan’ lain yang datang *bow again to Andrew*

At last, cerita dalam From Paris to Eternity mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan tokoh utamanya yang masih tidak aku sukai. Twist yang ada membuatku penasaran dengan seri ketiganya, Traces of Love. Katanya kehidupan klan McGallaghan akan lebih dijelaskan di sana and I’m super excited. Too bad Fay has to come along ;p

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D