Pages

Tuesday, July 28, 2015

The Unexpected Wedding Guest

Aimee Carson
314 Halaman
Elex Media Komputindo, 2015
Rp. 49.800,-

Hanya tinggal enam hari lagi, dan dia datang, mengacaukan segalanya …

Tinggal selangkah lagi, Reese Michaels akan mewujudkan pernikahan impiannya. Kastel pinggir kota, dekorasi mewah, serta calon suami yang tampan dan mapan. Impian seluruh wanita di dunia ada di tangannya.

Tapi semuanya berubah ketika Mason Hicks datang. Mantan suaminya yang bekas Marinir itu tanpa diduga datang di tengah-tengah persiapan pernikahannya dan membawa masa lalu yang – tanpa disadarinya – tak pernah bisa berhasil dilupakannya.

Apakah Reese akan menghadapi mimpi-mimpinya yang ada di depan mata atau justru menerima kembali kenyataan masa lalu dan kembali pada mantan suaminya?

Aku mendapatkan The Unexpected Wedding Guest ini bersama dengan paket untuk blog tour Not a Perfect Wedding. Aku jarang baca genre ini. Maka dari itu aku yakin kalau buku ini baru akan dibaca beberapa tahun kemudian. Eh, taunya, malah lebih cepat! Aku membacanya sebagai referensi untuk kompetisi menulis yang ingin kuiikuti. Daripada beli buku judul lain yang belum tentu disuka, mending pilih-pilih dari tumpukan buku yang belum terbaca. Let’s review it :D

"Kelihatannya kau lebih fokus pada cara agar acara pernikahan ini terlaksana dengan benar dibandingkan masa depan kita bersama." – halaman 64-65

Seminggu menjelang hari pernikahannya, Reese Michaels mendapatkan tamu tak terduga. Dia adalah Mason Hicks, mantan suaminya yang seorang mantan Marinir. Pernikahan mereka yang hanya berusia satu tahun berakhir tidak baik sehingga Reese menyimpan kebencian yang sangat besar pada Mason. Dylan, tunangan Reese, malah menganggap kedatangan Mason sebagai cara agar Reese bisa lepas dari masa lalu dan siap menyambut masa depan. Oleh karena itu, Dylan memutuskan untuk menunda pernikahan. Reese jadi stres berat. Tapi dia masih mengizinkan Mason untuk menginap satu malam. Untuk Mason sendiri, dia berusaha berdamai dengan Reese, yang terbukti cukup ampuh mengobati trauma yang dialaminya di medan perang. Kehadiran Mason itu cukup berguna untuk membantu Reese membereskan perlengkapan pernikahan yang tidak terpakai dan menyulapnya menjadi sebuah pesta yang mewah. Dalam kerjasama tersebut, Reese dan Mason sedikit demi sedikit teringat kenangan hubungan mereka dulu.

"Dan betapa ironisnya, dalam usahanya untuk menyingkirkan kesalahan bodohnya dulu, ia malah membuat kesalahan yang benar-benar baru dan lebih besar. Berusaha telalu keras menebus masa lalunya justru mengancam masa depannya." – halaman 111

Premis novel adult romance biasanya sudah banyak dipakai dan punya akhir yang predictable. Tapi perjalanan menuju halaman terakhir itu sering kali menarik dan cukup membekas. Itu juga yang aku harapkan dari The Unexpected Wedding Guest. Di bagian awal, konfliknya sudah muncul dan membuat Reese dan Mason ‘berduaan’ saja di kastel megah. Mereka saling membenci, namun di sisi lain saling membutuhkan. Banyak momen yang asyik untuk diikuti. Belum lagi ketertarikan seksualnya cukup mengebu-gebu, sesuatu yang sudah kuduga sebelumnya.

Lama-lama ceritanya jadi soal fisik dan mengesampingkan masalah utama yang membuat mereka pisah. Baik Reese dan Mason sempat menyinggung masalah utama mereka. Tapi fokus mereka gampang teralihkan dan lebih senang mengagumi tubuh pasangannya. Pelitnya detail membuatku bingung lalu ujung-ujungnya jadi bosan. Pembahasan dan penyelesaian masalah itu baru muncul lagi di bagian akhir. Saaaangat singkat. Cerita Reese dan Mason pun berakhir. Nggak ada epilog atau bagaimana hubungan mereka kedepannya. Masih untung sih masalah di masa lalu mereka terjawab. Masalah itu ternyata tidak seserius yang kuduga tapi cukup penting lah. Tapi masalah itu adalah sesuatu yang tidak kusadari ada di antara mereka. Apa berarti aku kurang mengerti ceritanya sehingga tidak bisa menikmatinya? Mungkin aku memang kurang cocok sama genre ini.

At last, walaupun tidak berharap banyak, The Unexpected Wedding Guest masih bisa membuatku kecewa. Aku tidak bilang ceritanya jelek. Mungkin yang ini memang tidak cocok untukku. Kedepannya, aku masih berminat untuk membaca adult romance yang lain. Namun sepertinya harus berdasarkan rekomendasi pembaca lain yang ‘satu selera’. Nanti baru deh nyari selera sendiri :)


No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D