Guy Winch
115 Halaman
Self-Improvement/Self Help
PT. Gramedia Pustaka Utama
Rp58.000,-
Terakhir kali aku ngerasa patah hati itu sekitar pertengahan 2019. Proses penyembuhannya berupa menyalahkan diri sendiri, marah-marah pada orang yang salah, berusaha tetep beraktivitas dengan dada yang sesak, dan menyerahkan semuanya pada waktu. Andai saja aku menemukan buku ini lebih awal, mungkin proses penyembuhannya tidak semenyakitkan itu.
Bagaimana Mengobati Patah Hati adalah buku self-improvement atau self help karya psikolog Guy Winch. Di bagian cover, ada logo Ted karena originally buku aslinya diterbitkan oleh Ted Book, bagian dari Ted, yang juga mengadakan Ted Talks. Guy Winch juga bikin Ted Talks tentang How to Fix a Broken Heart. Tapi aku bingung mana yang lebih dulu keluar, Ted Talks atau bukunya.
Yang pasti, buku dan Ted Talks-nya membahas hal yang sama, bagaimana mengobati patah hati. Isinya dibagi menjadi 4 bab utama yang juga menjadi langkah-langkah yang harus kamu lalui untuk bangkit dari patah hati.
Bab 1: kejadian patah hatinya, apa yang dirasakan.
Bab 2: mencari titik masalah, mengakui bahwa kamu patah hati.
Bab 3: proses jatuh bangun untuk sembuh
Bab 4: proses merelakan dan mencoba bangkit kembali.
Penulis menceritakan beberapa kasus yang dialami pasiennya di sini. Kebanyakan karena hubungan romantis yang kandas atau tidak sesuai harapan dan meninggalnya hewan peliharaan. Beberapa kasus itu divisualisasikan dengan ilustrasi hitam putih yang jleb banget.
Semuanya dijabarkan dengan gaya bahasa yang sedikit formal dan kerasa agak serius, itu sih hal kurasakan saat baca bukunya. Mungkin karena ini buku terjemahan, ya. Tapi begitu kamu fokus, kalimat-kalimatnya enak dibacanya, dan mudah dimengerti. Dan ternyata ada sedikit humornya di bagian akhir.
Bukunya lumayan tipis dan bener-bener fokus ke proses mengobati patah hati itu. Satu masalah itu aja. Penulis menjabarkan apa saja yang ada di patah hati dan proses penyembuhannya dengan menceritakan kasus beberapa pasien yang pernah dia tangani.
“Mengingat betapa seringnya patah hati terjadi, aneh juga kita hanya tahu sedikit mengenai cara menyembuhkannya.” - halaman XIII
Setiap kasus yang dijabarkan merasa aku didengar dan sadar bahwa rasa sakit sekecil apapun valid dan diperbolehkan.Contohnya, ada seorang pasien laki-laki yang kehilangan anjing peliharaan tapi dia tidak mendapatkan atau diberi waktu untuk berduka sedikit pun, berbeda dengan saat orang tuanya meninggal sebelumnya. Rata-rata orang menyepelekannya karena menganggap hewan peliharaan sama saja. Padahal anjingnya ini yang setia menemani dia dan secara teknis hidup berdampingan sama bertahun-tahun.
Atau untuk contoh kasus romantis, ada seorang perempuan yang dengan hebat dan kuat melalui proses penyembuhan kanker payudara, dua kali! Tapi dia patah hati dan susah bangkit saat tidak mendapat kesempatan kencan kedua. Dia beneran baru ketemu si laki-laki satu kali, cuma beberapa jam, tapi efek sakitnya lebih parah dari kankernya.
Beberapa contoh kasusnya sekilas kedengeran sepele dan bodoh. Gimana kamu bisa patah hati sama hubungan yang belum dimulai? Dan orang-orang kebanyakan memandang sakitnya patah hati sebelah mata, mengejek, memaksa kamu untuk bangkit secepat mungkin, pokoknya nggak ngakuin patah hati itu sesuatu yang besar seperti sakit tipes misalnya . . sampe mereka sendiri mengalaminya.
Kesel.
Sedihnya pandangan masyarakat itu membuat kita susah sembuh dari patah hati.
Sedangkan buku ini mengerti, psikolog ini mengerti. Oke, kamu patah hati, kamu merasakan sakit secara emosional, sakit yang menyulitkan rutinitasmu. Aku mengerti, aku bisa merasakannya. Tak apa-apa, kamu bisa berduka dulu. Keluarin apa saja yang kamu rasakan. Terus ayo obati dan tutup luka itu. Hmm sebaiknya kamu gak membayangkan ini, sebaiknya kamu nggak ngelakuin itu lagi. Gimana kalo ini, coba ini untuk beberapa kali.
"Kecenderungan menyalahkan diri sendiri ketika patah hati tidak tak lazim. Yang penting adalah berapa lama kita membiarkan perasaan seperti itu bertahan." - halaman 59
Sesuatu yang jarang aku temuin sebelumnya. Aku nggak kira ada orang yang ke psikolog karena patah hati, tapi ternyata ada psikolog yang menerima pasien seperti itu. Alat utama yang biasanya orang pake buat nyembuhin patah hati itu adalah waktu. Yap, di sini juga mengakui waktu bisa efektif, tapi kita nggak mengendalikan waktu. Butuh berapa hari, minggu, bulan, atau tahun yang bisa menghilangkan rasa sakit, kita nggak pernah tau. Ada kasus di mana dia udah bertahun-tahun, ketemu sama orang baru, tapi ternyata lukanya belum bener-bener kering.
Ada salah satu bagian menarik dan paling aku ingat, tentang penjelasan ilmiah mengapa kalau kita patah hati, kita malah mengingat terus orang yang mematahkan hati kita. Dipikir-pikir aneh kan, udah jelas-jelas orang itu nyakitin kita, tapi kenapa kita terus memutar memori bahagia sama orang itu. Atau saat kenapa kita susah lupa sama kejadian dan orang tersebut.
Kekurangan buku ini mungkin formatnya yang tidak seperti format buku non fiksi populer pada umumnya. Malah lebih mirip jurnal. Bahasanya juga agak formal tapi itu nunjukin keseriusan dan perhatian pada kasus patah hatimu.
Dan kemungkinan besar, proses penyembuhan pasien-pasien itu aslinya nggak selancar itu, tapi bukunya bisa ngasih tau semuanya mencoba, semuanya akan baik lagi.
Bagaimana Mengobati Patah Hati menunjukan bahwa patah hati bukan rasa sakit yang sepele. Kita diberi fakta bahkan penjelasan ilmiah bahwa apapun penyebab patah hati itu, semuanya valid, legal, dan logis. Buku ini juga mendorong kamu menjadi kuat dan tidak menyerahkan semuanya pada waktu untuk mengobati lukamu. Karena seperti yang buku ini bilang, hati kamu bisa patah tapi kamu nggak harus patah bersamanya.
DH~
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D