Nurilla Iryani
270 halaman
Penerbit Bentang, Februari 2014
Rp. 48.000,-
Meski pesta
pernikahanku jauh sekali dari impianku, tetapi kebahagiaanku enggak berkurang
sedikit pun karena aku sudah resmi menikah dengan seorang pria yang membuatku
jatuh cinta setiap hari selama tiga tahun terakhir ini, Bara Wiryawan.
Yes Darling, let me tell you this:
When you marry the one you love, everything is perfect.
But now I know, Bara is not perfect enough, dan terutama sama kliennya yang demanding banget. Argh!
Gila, gue
nggak pernah menyangka rangkaian acara pernikahan bisa bikin badan gue
pegel-pegel. Harusnya, jasa pijet masuk dalam paket pernikahan yang
ditawarkan wedding organizer gue. But hey,
gue tetep seneng banget karena wanita yang selama ini gue cintai akhirnya resmi
jadi istri gue. Gina Anjani, you’re all mine now!
Until I know, tiga tahun
ternyata nggak cukup buat gue mengenal Gina dan semua rahasia besarnya. Sigh!
Aku tertarik membeli dan membaca novel
Yummy Tummy Marriage karena membaca
tweet promosinya di akun @bentangpustaka dan juga ikutan kuisnya (sayang, aku
nggak menang, hiks). Selain itu, aku juga pengen ngecek ceritanya yang hampir
mirip cerita yang baru selesai aku tulis. Soalnya ada cerita tentang
masak-masak dan pengantin baru gitu. Kalo idenya mirip, bisa gawatkan dan harus
revisi besar-besaran hehhe. Mirip gak ya? Let’s
review it!
Yummy
Tummy Marriage menceritakan kehidupan sepasang pengantin baru, Gina Anjani dan Bara
Wiryawan di tengah kesibukan ibu kota. Di tiga puluh hari pertama mereka
sebagai suami-istri, Gina dan Bara menemukan berbagai hal yang tidak mereka
temui di tiga tahun terakhir saat mereka masih pacaran. Ada hal-hal menarik dan
romantis, seperti usaha Gina untuk memasak sendiri dan Bara yang rela
mengantar-jemput. Ada juga yang membuat mereka cemburu dan bertengkar. Gina baru
tahu kalau salah satu klien Bara adalah mantannya semasa kuliah di Surabaya,
Elsa. Sementara Bara kaget ketika menemukan tagihan kartu kredit Gina yang
mencapai puluhan juta rupiah. Untuk mempertahankan pernikahan yang masih
berumur jagung, Gina dan Bara berusaha memecahkan masalah tersebut.
"After getting married, most of us realises that we have so many differences with our spouse. And to make our marriage work, we have to adopt. We have no other choice." – halaman 65
Cerita Yummy Tummy Marriage ini menarik karena disajikan dari dua sudut
pandang yang berbeda, Gina dan Bara. Dalam satu bulan, keduanya memberikan sisi
masing-masing dalam menghadapi pasangan. Walaupun suara Gina dan Bara hampir
sama, aku menemukan hal-hal kecil yang identik dengan pribadi masing-masing. Contohnya
bagian Bara cenderung lebih singkat, to
the point (seperti kebanyakan para lelaki) dan bagiannya itu selalu bikin
aku ketawa. Celetukan dan pikiran usilnya Bara sukses menjadikanku tontonan di
angkot karena senyum-senyum sendiri. Untuk bagian Gina tidak ada yang menonjol
kecuali resep masakannya yang tertulis detail. Lain kali bakal aku coba dan
post di sini deh ; )
Ini
contoh dari 14 resep yang ada di novelnya
Sayangnya, selain POV yang menarik dan
resep-resep oke itu, ceritanya kurang detail dan agak datar. Gina dan Bara
disebut-sebut punya penampilan fisik yang hampir sempurna, tapi tidak
dijelaskan tuh secantik atau seganteng apa mereka. Status Gina sebagai fashion blogger terkenal juga perlu
dipertanyakan. Apa benar seorang fashion
blogger bisa berpikiran sedangkal seperti rela terlilit utang jutaan rupiah
demi tampil oke dan dipuji-puji di dunia maya? Sebenarnya itu bisa saja
kejadian. Tapi, in my opinion, yang
namanya fashion blogger biasanya
punya style tersendiri dan bajunya
itu tidak selalu bermerk dan mahal. Jiwa kreatifnya yang mengambil peran
menyulap pakaian-pakaian biasa menjadi oke dan pantas dikoleksi. Selain love birds ini, ada tokoh-tokoh lain
yang juga tidak tergali. Ada mantan pacar Bara, Elsa dan teman gay Gina yang
sibuk di Paris, Wira. Padahal mereka bisa memanaskan suasana, eh ternyata malah
numpang lewat doang. Too bad :O
At
last, walau agak datar, Yummy Tummy
Marriage ini bisa kamu nikmati. Ceritanya lucu, resep-resepnya menggoda
untuk dicoba dan bisa menjadi bayangan, apalagi buat ngebet banget pengen nikah
hehehe. By the way, ceritanya ternyata
jauh dari tulisanku. Thank God ;D
Menarik ceritanya, tapi saya belum ngebet mau nikah.. Hehe
ReplyDeletekayaknya seru. suka penasaran sama penyesuaian 2 kepribadian berbeda para pengantin baru.wkwkwk...
ReplyDeletesukaaaa sama buku ini. entah karena aku yang pengen nikah kali ya, jadi kalau nyari buku ya semacam weddinglit gini :p
ReplyDeletedan kebetulan aku juga bikin review-nya di http://rakbukuputri.blogspot.com/2014/05/review-yummy-tummy-marriage-by-nurilla.html mungkin bisa baca-baca juga review-an sotoy aku *sekalian promo :p
sukaaaa sama buku ini. entah karena aku yang pengen nikah kali ya, jadi kalau nyari buku ya semacam weddinglit gini :p
ReplyDeletedan kebetulan aku juga bikin review-nya di http://rakbukuputri.blogspot.com/2014/05/review-yummy-tummy-marriage-by-nurilla.html mungkin bisa baca-baca juga review-an sotoy aku *sekalian promo :p
Aku jadi penasaran... Walau pun aku gak ngebet nikah, malah justru "takut", tak apa kan kalau Buku ini masuk ke wishlist aku? ^^
ReplyDeleteHalooo, yang penasaran sama buku ini bisa beli buku punyaku, kujual dengan harga murah. Cek https://twitter.com/23rdProject/status/477287059325874176
ReplyDelete