Shane Bolks
416 halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, September 2008
Rp. 38.000,-
Acara reality show dan
seorang pangeran. Hidupku sempurna. Sungguh sempurna.
Allison Holloway kecanduan nonton reality show di TV. Dia juga selalu bermimpi menjadi putri. Sekarang kedua hal yang
paling disukainya itu terwujud. Dia dan dua rekan kantornya terpilih mengikuti Kamikaze
Makeover!
Dan Pangeran Nicolo Parma, yang juga jadi
eksekutif produser tersebut naksir dirinya.
Tentu saja jadi pacar seorang pangeran sangat meningkatkan status
Allison di mata para sosialita kota Chicago. Dia pergi ke berbagai acara makan
malam dan peragaan busana. Tapi sang pangeran tidak selalu bersikap
menyenangkan dan sopan ala bangsawan.
Ternyata jadi bintang Kamikaze Makeover!
sama menyebalkannya dengan jadi pacar sang pangeran. Berbagai masalah mulai
membelit hidup Allison dan menyeretnya sampai ke dasar. Apakah sudah waktunya
dia bangun dari negeri impian dan menghadapi kenyataan sesungguhnya?
Berkat sebuah ulasan singkat di sebuah
majalah, aku jadi pengen banget baca Reality
TV Bites – Reality Show Gila. Tapi waktu itu aku yang masih pake putih abu
belum bisa ngurus keuangan dengan baik. Boro-boro beli buku deh, jajan seminggu
aja bisa melebihi budget yang dikasih
ortu. Enam tahun kemudian, aku nemuin novel ini di toko buku online kepunyaan salah satu book blogger
yang suka aku kunjungi, AJ Books namanya. Harga novelnya sekarang turun banget
dan mentok sampe 15 ribu saja (harga diatas adalah harga aslinya). Aku langsung
mesen deh hahaha. Now, let’s review it!
:D
"Tapi kau tahu sesuatu, kau tidak rusak di dalam. Itu seperti acara tak berguna yang kaulakukan. Berhentilah berusaha memperbaiki sesuatu yang tidak rusak." – halaman 259
Ada yang bilang cerita novel chick-lit itu cenderung klise dan bodoh.
I have to admit, aku sendiri
mengharapkan hal yang sama ketika mulai membuka halaman pertama Reality TV Bites – Reality Show Gila
ini. Tapi ternyata novel ini gak separah yang aku kira. Memang masih ada tokoh
utama cewek yang sudah menginjak usia kepala tiga, punya karir sukses,
teman-teman baik tapi masih kurang beruntung di dunia percintaan. Lalu ada
tokoh cowok sempurna datang dan hampir saja mewujudkan semua impian si cewek.
Kita pun, pembaca yang kebanyakan cewek, ikut jatuh cinta. Tapi si cewek masih
punya harga diri dan waras. Dia akhirnya malah jadi sama satu cowok yang selama
ini dia hindari (dan para pembaca pun kembali jatuh cinta). Plot utamanya
hampir mirip kayak gitu tapi yang ini punya konflik yang lumayan menarik, reality show dan masa lalu si cewek. Aku
ngaku dulu pernah tergila-gila dengan reality show. Lama-lama muak dan berhenti
dengan sendirinya. Aku gak kebayang gimana orang-orang di depan dan di balik
layar acara itu bekerja dan hidup tenang. Reality
emang kenyataannya kejam dan reality show
membuatnya tambah kejam. Nah, untuk masa lalu si cewek alias Allison ini
menarik tapi kurang tergali dan tidak terasa dark sedikitpun. Mungkin disesuaikan juga dengan genrenya. Tapi
menarik melihat seorang cewek yang tampaknya baik-baik saja ternyata
menyembunyikan rahasia dibalik pakaian bermerk dan cat kukunya yang berganti
tiap hari. Faktor ini juga bikin pekerjaannya sebagai dekorator masuk diakal.
Nggak nyangka sebuah chick-lit bisa
sedalem ini ;p
Untuk masalah cerita, aku gak masalah
dengan keklisean dan sedikit kebodohannya. Aku malah terhibur banget sekaligus
terinspirasi. Tapi aku agak terganggu dengan terjemahannya. Ada, ehem, banyak
kalimat yang terasa rancu pas dibacakan keras-kerang. Aku harus membacanya
berkali-kali sampai mengerti dan bahkan aku sempet nebak gimana versi aslinya
dalam bahasa Inggris. Seriously,
kalimatnya kalo dalam bahasa Inggris lebih make sense dan ketangkep lucunya.
Walaupun begitu, aku bersyukur sang penerjemah gak nge-translate ‘fudge’ yang selalu Allison ucapkan sebagai pengganti the real F word. Because that’s my favorite
part!
At
last, aku gak ngerasa sia-sia nunggu bertahun-tahun untuk ngebaca Reality
TV Bites – Reality Show Gila ini. Ceritanya lucu dan menghibur. Tapi
kayaknya aku harus terus membiasakan diri baca novel berbahasa Inggris biar
lebih nangkep dan nikmatin isi ceritanya ;)
Sepertinya baca novel terjemahan ada rasa yg beda ya, Kak? Karena perubahan gaya bahasa :/ Lho, knpa aku curhat...?
ReplyDelete