Pages

Tuesday, July 22, 2014

Grey & Jingga: The Twilight

Sweta Kartika
200 Halaman
M&C, Juni 2014
Rp. 35.000

Jika cinta itu mudah terucap, maka takkan ada kisah cinta yang berliku. Grey dan Jingga adalah bukti bahwa cinta adalah rasa yang sulit tersamar.

Duluuuuu aku seringkali menemukan #GreyJingga di linimasa Twitter. Bingung, aku pikir tagar itu mengacu pada sebuah novel yang ditunggu para pembaca. Tapi kemunculannya berpola, ada setiap beberapa hari dalam seminggu. Ketika komik Grey & Jingga: The Twilight ini terbit, barulah aku mengerti. Ternyata tagar itu mengacu ke komik sederhana yang diunggah di Facebook dan kini muncul dalam bentuk cetak. Untuk mendapatkan komik lokal ini, aku melakukan satu hal yang sebelumnya menjadi pantangan, yaitu beli di toko buku Gramedia. As you may knew or heard, aku lebih memilih belanja buku di toko buku diskon. Tapi kali ini berbeda. Aku beli di Gramedia dengan berbagai tiga alasan, stoknya sudah habis di Rumah Buku, katanya jumlah komik ini terbatas dan aku jatuh cinta dengan ceritanya setelah membaca satu halaman dari buku yang segelnya terbuka. Aku pikir, apalah diskon sekian ribu demi komik menarik ini. Langsung deh cus ke kasir! Now, let’s review it :D

Jingga bertemu dengan Grey di klub teater. Mahasiswi Bahasa Indonesia dan Musik, konsentrasi gitar, itu ternyata tetangga dan berteman saat mereka masih berseragam merah putih. Kini mereka kembali bertemu di kampus yang sama dan lokasi kosan yang berdekatan. Jingga tak menyangka Grey yang dulu gendut tumbuh menjadi laki-laki yang menarik. Hubungan Jingga dan Grey sangat dekat membuat banyak orang mengira mereka berpacaran. Satu waktu, Grey pergi untuk sebuah urusan keluarga. Ketidakhadiran Grey yang cukup lama itu membuka jalan Jingga bertemu dengan Martin, mahasiswa Manajemen. Ketika Grey kembali, dia menyadarinya. Dia malah bertemu dengan mantan pacar SMA-nya, Nina.

Grey & Jingga: The Twilight ini menarik dan rame banget. Ceritanya sih kadang sederhana, tentang interaksi dan percakapan Jingga dan Grey yang manis. Bentuknya juga nggak ribet kayak manga. Cukup beberapa kotak, walau ada juga beberapa bagian yang mengambil satu sampai dua halaman penuh. Tapi cerita cinta dan persahabatannya kuat. Ini pasti pengaruh kutipan yang ada di bagian bawah halaman. Yap, ada kutipan manis, galau, dan lucu muncul di setiap halaman. Kadang bikin gerah karena seringkali kutipannya jleb banget hahahaha.



Selain cerita, aku suka banget dengan detail setiap karakternya. Seperti gaya Jingga mengikat rambut, gaya kerudung Zahra yang mirip telinga kelinci, keromantisan Dharma, ketidakacuhan Zaki daaan kebiasaan Grey memegang ujung hidung saat menahan tawanya hihihihi




Loh, karakternya banyak juga, ya? Iya, ada karakter lain seperti Martin, Nina, Kak Tya, Fanny, Zahwa, Bobby, Tuti dan pacar Zaki yang belum ketauan namanya. Kemunculan mereka biasanya satu persatu dan diperkenalkan dalam sebuah halaman khusus.


Satu yang kurang menurutku adalah kalimat berbahasa asing yang tidak dicetak miring dan ketidakhadiran nomor halaman. Kan jadi susah pas mau update status di Goodreads hehehehe. Sebenernya bukan masalah sih, karena aku beres baca komik ini dalam hitungan jam saja!

At last, buat penggemar komik atau bukan, Grey & Jingga: The Twilight ini wajib dibaca. Aku malah mau mulai nyari tau hal-hal lain yang menyangkut komik ini seperti lagu-lagunya. Sebenernya ceritanya bisa diakses di laman Facebook sang penulis sekaligus komikusnya. Namun, aku masih berpikir bentuk cetak itu yang terbaik. Aku bisa membaca ulang dan memandangi Grey sesuka hati hehehe. Ditunggu buku selanjutnya. Recommended! :D

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D