Pages

Monday, October 19, 2015

Lost

Eve Shi
310 Halaman
GagasMedia, 2014
Rp. 39.000,-

INI BUKAN CERITA BAHAGIA
INI TENTANG KAKAK-BERADIK DAN PENGHUNI LAMA DI APARTEMEN BARU MEREKA

Ia menggulingkan badan menghadap dinding, dan tempat tidur berderit.

Maura mengucek mata. Tempat tidur ini dibawa dari apartemen lama dan sudah tidak baru. Tapi pasti belum reyot sampai berbunyi tiap kali ia bergerak. Maura mulai menegakkan badan untuk memeriksa tempat tidur, lalu terkesima.

Di ujung tempat tidur duduk seorang perempuan berambut panjang, memunggungi Maura …

Lost ini aku dapatkan sebagai hadiah atas review untuk acara salah satu penerbit. Saat membuka paketnya, rasa kecewa sempat muncul. Aku nggak mungkin baca buku ini karena horor bukanlah genre yang biasa kubaca. Tapi aku sudah lama penasaran dengan penulis ini. Bisa dibilang genre itu lah yang menjadikan karya-karyanya menonjol. Setahun setelah mendapatkan buku ini dan bertepatan dengan bulan penuh misteri, aku mantapkan diri untuk membacanya (siang-siang) sampai beres. Now, let’s review it! :D

"602 ada orangnya, 601 penghuninya belum datang, dan dua minggu lalu penghuni 603 pindah. Baguslah, sekalian buang sial." – halaman 7

Belum sepekan menempati apartemen barunya di Ilustre Casa, Maura tak sengaja mendengar kisah mengerikan dari mulut penghuni lain. Katanya pernah ada yang membakar dirinya di basement. Pak Fajar, penghuni tersebut, sempat menyapa dan mengungkapkan kedatangan Maura sebagai langkah buang sial. Maura tidak begitu mengerti tapi hal-hal ganjil mulai terjadi di sekitar unitnya, 603. Tapi dia punya masalah lain yang harus dipikirkan, dari Ryan, kakaknya, yang sibuk bekerja sampai membuatnya kesepian, Dylis, teman baiknya yang terjangkit penyakit serius, sampai Adri, mantan pacar yang tiba-tiba perhatian lagi.

Perlahan, Maura mulai mengenal dengan penghuni lain. Ada Nila dan Pandu, pasangan yang cukup berisik di unit 602 dan Julian, pemuda misterius di unit 601. Kejadian ganjil juga muncul lebih sering dan membuatnya ketakutan. Kini tak hanya posisi tempat sampah yang berubah-ubah, tapi juga suara tawa perempuan dan sehelai rambut panjang menempel pada bajunya. Dia sempat bercerita pada Ryan yang ditanggapi biasa saja. Maura tidak mau diam saja. Dia mengorek latar belakang penghuni lama dari orang-orang lama seperti ibu pengurus laundry. Maura juga mendapat bantuan dari Julian, yang tak disangka menyadari kehadiran makhluk lain di apartemen.

"Ada yang tak bisa kamu lihat dan dengar secara jelas. Maksud kamu di unit 603 ada hantu, dan anak-anak saya ada hubungannya dengan itu?" – halaman 97

Lost ini tidak seseram yang kuperkirakan. Terdengarnya agak sombong, ya. Sebelumnya aku takut setengah mati, setelah selesai baca malah ngelunjak hahaha. Ceritanya memang di bawah ekspetasiku, tapi masih banyak bagian-bagian yang menarik sekaligus – tak kusangka aku bakal ngomong gini – menghibur. Gaya penulisannya enak dibaca. Bab-bab yang singkat membuat tempo cerita cukup cepat tapi tetap bisa menghadirkan setiap kejadian dengan detail dan baik. Dari halaman pertama, cerita sudah berhasil membangun aura gelap dalam apartemen yang ditempati Maura dan kakaknya. Lift yang sering macet, tangga yang sepi, penghuni yang terlalu cuek atau malah ramah banget, dan satpam yang tiba-tiba menghilang. Karena sadar ini cerita horor, aku langsung merinding dan ‘menantikan’ penampakan kalau salah satu atau semuanya terjadi pada Maura. Aku juga tegang setiap Maura diam di sana sendirian atau masih saja mau pulang ke tempat yang jelas-jelas berhantu. Kenapa nggak langsung pindah aja sih? Stres sendiri jadinya.

Untungnya, jerih payahku menghadapi semua itu terbayar dengan kehadiran Julian. Chemistry-nya dengan Maura dengan pemuda itu sangat bagus dan membuat ceritanya bisa dinikmati. Tak jarang interaksi mereka membuatku kesenengan dengan cinta remaja ini. Julian malah membuatku tertawa dengan sikap tak acuhnya saat menghibur arwah penasaran. Saking seringnya, dia udah kebal kali ya hahaha. Kerjasama kompak itu membuatku membayangkan bagaimana kalau cerita Maura dan Julian menjadi buku seri. Di setiap buku mereka mengungkap latar belakang penunggu apartemen, yang ternyata banyak banget, dan menolong mereka agar bisa beristirahat dengan tenang. Secara bersamaan, hubungan spesial mereka pun terus berlanjut dan berkembang. Pasti seru tuh. Di buku seri itu juga harus membahas perpindahan tatar dunia yang dialami mereka berdua. Cara Julian membagi informasi itu seperti menunjukan arah jalan, biasa saja. Padahal menurutku ‘kemampuan’ itu seperti menjadi kunci penting untuk menyelesaikan masalah di apartemen tersebut.

Sebelum Julian hadir, Maura sebenarnya punya kehidupan dan konflik di luar apartemen yang bikin aku penasaran. Masalah dengan Adri, si mantan tak tahu malu itu, cukup membuatku bertahan di tengah himpitan penampakan di sana sini. Tetapi sampai pertengahan, Adri ini tidak memberikan kontribusi apa-apa untuk masalah di apartemen. Begitu pula soal teman Maura yang sakit atau segala kegiatannya di luar apartemen. Ryan sedikit lebih baik. Masalah yang dia alami menjadi alasan kuat kenapa dia bisa ikut terpengaruh penunggu lama. Sayang porsinya kurang banyak. Ending-nya mencekam tapi tidak memuaskan. Memang sih cerita horor biasanya berakhir agar misterius tapi yang ini terlalu tiba-tiba. Terakhir cover-nya nggak banget. Walaupun serem, keliatannya kayak rumah sakit, bukan apartemen.

At last, Lost ini seperti kisah cinta diberi sedikit bumbu horor, bukan sebaliknya. Walaupun begitu aku menikmati misteri yang ada di apartemen dan juga hubungan Maura dengan Julian. Aku juga suka dengan cara penulis bercerita di sini. Jadi pengen baca karyanya yang lain. Doakan supaya aku kuat yaaa ;p

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D