Pages

Thursday, April 28, 2016

[Blog Tour] The Chemistry of Marriage – Giveaway


Haloooo, Too Early kembali lagi dengan kegiatan blog tour dan giveaway. Buku yang dibahas di kesempatan ini adalah karya terbaru Asri Tahir, The Chemistry of Marriage.



Gadisa ‘Disa’ Elora baru sebulan bekerja di GreenLine sehingga dia belum mengetahui Rangga Abimanyu, bosnya yang keluar kota cukup lama untuk sebuah proyek. Makanya, Disa dikerjain oleh teman-teman sekantornya, meminta tanda tangan Rangga untuk berkas yang salah. Alih-alih marah, Rangga bersikap santai dan ramah. Interaksi mereka berlanjut saat mengurus proyek iklan yang cukup fantastis.

Tak hanya penampilan dan wibawanya, Rangga juga diidolakan oleh karyawannya karena berpacaran dengan Renata Arundati, model cantik yang sangat populer. Berbeda dengan Disa, dia masih memendam perasannya untuk Erick, sahabatnya sejak kuliah. Kedua hubungan itu tidak berakhir dengan baik. Rangga berusaha tetap kuat, tetapi Disa kehilangan kendali sampai mabuk. Pilihan Rangga untuk melindungi Disa dari laki-laki brengsek malah membuat mereka berdua berada di bawah sorotan kamera. Jalan keluar terbaik yang ada adalah sebuah pernikahan.



Tertarik untuk baca kelanjutan kisah Disa dan Rangga? Menangkan novel The Chemistry of Marriage ditambah kumpulan cerpen Scars melalui giveaway di bawah ini :)

Syarat dan Ketentuan:

- Peserta mempunyai berdomisili atau punya alamat di Indonesia

- Bagikan info tentang giveaway ini di media sosialmu, seperti Facebook, Twitter atau bahkan Goodreads. Untuk Twitter, jangan lupa sertakan tagar #TheChemistryofMarriage dan mention @asharliz Untuk Goodreads, jangan lupa masukan buku ini ke shelf kamu, ‘to-read’ atau lainnya.
Contoh untuk Twitter:

Pengen novel #TheChemistryofMarriage? Ikuti giveawaynya di -> berlangsung sampai 4 Mei ;D cc. @asharliz

- Jawab pertanyaan berikut,

"Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?"

Agar lebih rapi, tulis jawabanmu dengan format di bawah ini

Jawaban Kamu
Nama Kamu | Akun FB/Twitter/Goodreads Kamu | Domisili
Link share giveaway (FB/Twitter/Goodreads)

Contoh:

Selain chemistry yang bikin sirik pasangan lain dan para jomblo ngenes, aku rasa hal lain yang diperlukan untuk membangun pernikahan adalah …
Dhyn | Twitter @dhanarun | Bandung
http://twitter.com/dhanarun/status/blablabla

Giveaway berlangsung dari 28 April – 4 Mei 2016. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 5 Mei 2016 di blog ini. Pemenang ditentukan tak hanya dari komentar yang paling menarik, tapi juga terpenuhinya persyaratan seperti tweet tentang giveaway. Jika nanti ditemukan pemenang ganda di host blog tour lain, host yang bersangkutan akan mengundi ulang pemenang. Jika tidak ada pengundian ulang, pemenang HANYA akan mendapatkan satu buku walaupun menang berkali-kali.

Jika ada yang kurang jelas, bisa ditanyakan lewat kolom komentar di bawah atau akun Twitter-ku, @dhanarun. GOOD LUCK! :D

30 comments:

  1. Ten | @ten_alten | Yogyakarta
    https://twitter.com/ten_alten/status/725558221033754624

    "Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?"

    >> selain chemistry, menurutku yang paling utama adalah komitmen setia dan bertanggung jawab..
    kalau nggak ada komitmen, ikatan yang ada itu bisa jadi terlepas dan nantinya pernikahan bisa kandas.. kalau ada komitmen setia, dia nggak akan melipir ke yang lain, dan kalau dia bertanggung jawab, ya dia akan berusaha melakukan semua kewajibannya dulu sebelum menuntut segala macem haknya.. :D

    ReplyDelete
  2. Diah P| @She_Spica | Bekasi | https://twitter.com/She_Spica/status/725563800376627200

    Yang dibutuhkan dalam pernikahan selain chemistry menurt saya adalah penerimaan. Pasutri harus saling menerima kekurangan masing2 agar timbul rasa dihargai, tidak dibanding2kan dgn yg lain, dan menerima apa adanya yg ad pd diri suami atau isteri. Penerimaan ini pd akhirnya akan mnimbulkan rasa syukur dan rasa cinta yg bertambah setiap saatnya, dan jg bs saling trbuka satu sama lain krna rasa nyaman dan prcaya bahwa psangan menerima masalah yg diderita salah satu pasangan hingga rasa penerimaan inilah yg akhirnya akn membawa hubungan mereka sampai kematian. Terima kasih.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Cahya | @cahyawid | Gresik
    https://twitter.com/cahyawid/status/725573477072166912


    Selain chemistry, pondasi terkuat dalam sebuah pernikahan menurut saya adalah komitmen.
    Komitmen bukan sekedar berjanji untuk setia mencintai satu orang, tapi juga tentang bagaimana sikap dan bertanggung jawab kita untuk membuat hubungan tersebut tetap berjalan dengan baik.
    Sebelum memulai komitmen, ada baiknya dibicarakan terlebih dahulu. Mana dan apa-apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan oleh kedua belah pihak, disesuaikan sesuai kemauan. Didesain senyaman dan seadil mungkin untuk keduanya. Kedua belah pihak saling terbuka. Biar sama-sama ngerasa ikut andil dalam hubungan tersebut.

    Mau mengerti dan berusaha untuk menerima kekurangan pasangan juga sangat penting untuk berlangsungnya sebuah hubungan. Caranya? Barangkali cukup dengan menyadari bahwa kita juga pasti memiliki kekurangan yang sama bahkan lebih dengan kekurangan yang dimiliki pasangan.

    ReplyDelete
  5. Selain chemistry menurutku yang di perlukan itu niat karena Allah karna pernikahan juga merupakan suatu ibadah, sebuah janji sama Allah. Sama-sama ikhlas, saling terbuka dan menerima, saling mengingatkan. Sudah harus tau juga hak dan kewajiban suami-istri itu apa, tanggung jawab. Jaga aib suaminya/istrinya karna itu juga penting sekali.
    Tapi sebelumnya bicarakan dulu diantara kedua belah pihak keluarga, mereka setuju atau tidak, yang mau menikah juga sama mau atau tidak. Supaya tidak ada keterpaksaan di dalamnya sehingga perjalan hidup setelah menikah tidak bertengkar dan ungkit-ungkit persoalan nikah karena terpaksa itu.

    Gita Nurladikasari |Twitter @oneonlygzb |Batam
    https://twitter.com/oneonlygzb/status/725577931787923456

    ReplyDelete
  6. Maila'ul izza annabiila | @mailaul | Jakarta Barat, Indonesia
    https://twitter.com/mailaul/status/725619209279950848

    kejujuran.
    Selain chemistry, menjalin sebuah hubungan apalagi pernikahan juga butuh kejujuran. ada memang beberapa orang yang memiliki prinsip bahwa masa lalu ya tempatnya di masa lalu tidak perlu dibawa lagi ke masa depan. tetapi berkaca dari pengalaman saya dan ibu saya, ada baiknya mungkin menceritakan masa lalu dan siapa kita yang sebenar-benarnya kepada pasangan dengan jujur itu perlu.

    Ada juga yang mengatakan, kalau sudah waktunya nanti juga diceritakan sendiri. Memang benar, tetapi menurut saya mungkin lebih baik diceritakan di awal. Sebelum menjalin komitmen dengan serius. Bila ternyata sudah menikahpun juga harus tetap jujur.

    Mengapa harus jujur?
    Agar pasangan kita merasa dihargai keberadaannya. Agar ia tidak hanya merasa menjadi pasangan tidur atau teman tumbuh tua bersama tetapi juga ''teman hidup''.
    Agar pasangan dapat berlajar bersama dari masalah atau hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu atau saat ini, dan dapat memecahkannya bersama atau belajar untuk tidak mengulangi di masa yang akan datang.

    Manusia seringkali berbohong, apalagi saat ini, saat kita masih sendiri. Tak terhitung berapa kali kita membohongi diri sendiri. Ketika kita memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan dengan seseorang, menurut saya orang tersebut tidak pantas untuk kita bohongi juga-dalam hal apapun. Sebab, membohongi diri sendiri saja rasanya sudah memusingkan dan menyakitkan, apalagi membohongi orang lain.

    Jadi, jujurlah.
    Kepada pasanganmu, kepada dirimu.

    ReplyDelete
  7. Selain chemistry, yang harus di lakukan dalam pernikahan, melupakan jajaran para mantan. Ini penting loh dalam pernikahan biar nggak kebayang bayang setan *eh mantan terus. Lupakan kenangan yang lalu karena kini ada masa baru *asik. Hapus semua screenshoot kata so sweet yang sebenarnya cuman membual. Toh ada kata so sweet yang menjanjikan yaitu ijab kobul. Mantan bisa begitu nggak? Nggak kan. Tapi yang lebih penting dan utama adalah jangan mengingkari apalagi melupakan janji suci yang kamu ucapkan di hadapan penghulu, wali terutama allah. Karena itu awal kita *sama siapa?* sah di mata agama dan hukum. Jadi tolong banget nih buat tulang rusuk yang aku colong, setelah kita menikah nanti --yang entah kapan itu karena kamu belum sadar tulang rusaknya aku curi-- jangan pernah mengikari apalagi melupakan janji suci yang udah kamu ucapkan. Moment yang aku tunggu-tunggu hingga sekarang.

    Kurnia Dwi Pertiwi | @KDP264 | Bekasi | https://mobile.twitter.com/KDP264/status/725627821679235073

    ReplyDelete
  8. Mega Widyawati | @widy4_w | https://mobile.twitter.com/Widy4_W/status/725608340177326080?p=v

    Membina hubungan dalam ikatan pernikahan untuk sekali seumur hidup. Itulah hal yang di idamkan setiap orang. Namun dibalik itu semua, diperlukan pondasi kuat untuk membangunnya. Salah satunya adalah Chemistry antara suami dan istri.
    Selain sebuah chemistry, sebuah hubungan pernikahan tidak akan berjalan lancar jikalau tidak ada:
    1. Kepercayaan.
    Amatlah penting dalam membina suatu hubungan suami-istri, antara keduanya harus ada rasa percaya satu sama lain. Dengan kepercayaan ini,
    meskipun ada cobaan dan godaan dalam berkeluarga, suami istri bisa dengan mudah melaluinya.

    2. Kesetiaan.
    Kesetiaan adalah hal yang paling utama dalam membina rumah tangga. Tanpa itu, sebuah hubungan tidaklah dapat berjalan lama.

    3. Cinta.
    Membentuk keluarga baru, haruslah didasari atas rasa "Cinta". Pernikahan yang harmonis ialah dimana setiap anggota yang menjalankan kehidupan pernikahan itu saling mencintai satu sama lain.

    ReplyDelete
  9. Selain chemistry yang bikin sirik pasangan lain dan para jomblo ngenes, aku rasa hal lain yang diperlukan untuk membangun pernikahan adalah kepercayaan , kejujuran, kesetiaan dan rasa saling menghormati.

    Kepercayaan merupakan pondasi utama sebuah pernikahan. Percaya bahwa si dia adalah jodoh kita. Percaya bahwa si dia bisa membahagiakan kita. Percaya bahwa setelah kata 'sah' terucap nanti masa depan ada di tangan kami berdua. Jadi kebahagiaan dan kelanggengan sebuah pernikahan kita sendiri yang menentukan.

    Kejujuran. Bagaimanapun awal mula sebuah pernikahan itu, pasti akan lebih mudah dijalani kalau ada kejujuran diantara pasangan. Jujur tentang bagaimana perasaan kita, jujur tentang masa lalu, impian dan harapan kita, juga jujur dalam segala bentuk ucapan dan tindakan. Bahkan dalam hal sekecil apapun kejujuran itu penting. Misalkan, jangan sampai saat kita tidak menyukai sesuatu hal yang ada dalam pasangan, kita tidak jujur dan pura-pura suka, hal ini jika terus berlanjut bisa menjadi bumerang untuk kita sendiri. Memendam perasaan tidak suka dan ketidaknyamanan hanya untuk menyenangkan dia itu bukan hal yang bagus. Lebih baik jujur dan mulai menumbuhkan kenyamanan satu sama lain.

    Kesetiaan. Semua orang pasti tahu kalau sekali salah satu pasangan tidak setia, maka hancurlah sudah sebuah pernikahan. Dan bagaimanapun perubahan yang dilakukan untuk mengembalikan semua itu, rasa was-was kalau kejadian itu akan terulang pasti selalu ada.

    Rasa saling menghormati. Seperti yang sudah diketahui saat dua orang memutuskan menikah maka satu sama lain menjadi wibawa masing-masing. Entah ada cinta ataupun tidak, jika dua orang saling menghormati untuk menjaga perasaan, nama baik, melindungi dan menjaga aib masing-masing, sebuah pernikahan akan lebih nyaman. Aib istri/suami adalah aib keduanya bukan? Jadi, dengan menjaga wibawa/nama baik suami/istri maka kita juga menjaga wibawa/nama baik kita sendiri.

    Heni Susanti | Twitter @hensus91 | Pati - Jawa Tengah
    https://twitter.com/hensus91/status/725843385689329664

    ReplyDelete
  10. Eni Lestari | @dust_pain ! Malang | https://twitter.com/dust_pain/status/725859820088107008

    "Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?"

    komitmen untuk terus bersama dan bertahan. tanpa komitmen, maka pernikahan akan langsung bubar jalan ketika menghadapi masalah. oya, juga menghargai pasangan. gak mau juga kan terus2an disepelekan oleh pasangan, tanpa dihargai apa yang sudah kita lakukan? yak, menurutku itu cukup untuk membangun sebuah pernikahan :))

    ReplyDelete
  11. "Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?"
    - pasangan, kalo ga punya pasangan gimana mau membina sebuah hubungan *eh*, terus pasangannya mesti yang beda jenis, sekarang kan banyak tuh yang nikah sesama jenis *ckckck*
    - restu, yap harus dapet restu dari orang tua kedua belah pihak, kalo ga dapet restu yah pernikahannya sama aja boong, karena restu dari orang tua itu sangat-sangatlah penting sekali
    - jujur, kalo dari awal udah ga jujur lah gimana mau membangun sebuah hubungan, apalagi hubungannya pernikahan
    - komitmen, komitmen untuk selalu bareng-bareng, apapun yang terjadi. kalo ada masalah yah diselesain baik-baik jangan sampe mengorbankan apa yang udah dijalanin selama ini
    Nama: Visca Apriliyanti
    twitter: Visca_Apr
    Domisili: Belinyu
    link share via twitter: https://twitter.com/Visca_Apr/status/725954958785269760

    ReplyDelete
  12. Materi.
    Apakah tanpa materi kamu bisa mempertahankan rumah tanggamu kelak?
    Enggak munafik, disini saya enggak minta materi yg muluk-muluk yg penting kamu bisa menafkahi saya secara lahir dan batin sudah cukup.
    Saya bukan wanita yg enggak bisa diajak susah saya cuma enggak pengen kamu terlihat menjadi orang jahat yg ngajakin istrinya susah.


    Komitmen. Cinta. Kejujuran. Keadilan. Kesetiaan. Enggak akan ada apa-apanya kalau kamu enggak bisa menafkahi saya lahir dan batin.
    Yg kamu nikahi ini manusia *tarik kera bajunya* yg butuh makan. Perut aku enggak akan kenyang dengan cinta kamu *plak*


    Agnes | Twitter @its_nessie | Tangerang
    https://mobile.twitter.com/its_nessie/status/726052635577454592

    ReplyDelete
  13. Selain chemistry, salah satu hal penting yang diperlukan dalam membangun kehidupan rumah tangga adalah keyakinan. Pernikahan harapannya hanya terjadi satu kali seumur hidup. Pernikahan merupakan moment yang sakral dan dilakukan untuk ibadah juga. Jangan pernah deh memulai kehidupan baru dengan orang lain sebelum diri kita sendiri merasa yakin.
    Keyakinannya itu menyangkut banyak hal. Yakin kalau dia adalah yang terakhir, yakin untuk menghadapi kehidupan bersama untuk jangka waktu yang cukup lama, yakin dengan kesamaan visi dan misi berumah tangga. Keyakinan juga diperlukan dari pasangan dan juga keluarga. Intinya ketika seseorang merasa yakin, semoga saja segala keputusan yang diambil telah dipikirkan dengan matang dan tidak mendahului rencana Tuhan.

    Rini Cipta Rahay | Akun FB: Rini Cipta Rahayu/Twitter : @rinicipta /Goodreads : Cipta Rahayu | Domisili : Karangasem, Bali
    Link share giveaway : https://twitter.com/RiniCipta/status/726070055146942464

    ReplyDelete
  14. "Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?"

    1. Kepercayaan, keterbukaan dan kejujuran.
    Ini adalah satu paket utama yang sangat diperlukan sebagai fondasi awal terbentuknya sebuah rumah tangga. Ini dibutuhkan agar tidak adanya salah paham yang bisa membuat buruk hubungan tersebut.

    2. Komitmen dan penerimaan.
    Komitmen untuk menjaga rumah tangga yang dibangun. Komitmen untuk setia dan menjadikan pernikahan ini sebagai yang pertama juga terakhir. Komitmen untuk terus bersama, saling mendukung, dan menguatkan disegala situasi bahkan disaat terendah dan terpuruk sekalipun. Menerima semua baik dan buruk sifat pasangan, juga kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Karena pernikahan ini untuk menyempurnakan yang tidak sempurna.

    3. Tanggung jawab.
    Bertanggung jawab atas segala yang akan terjadi kelak, dimulai dari setelah sahnya sebuah pernikahan. Dari hal terkecil hingga yang paling besar.


    Humaira | Twitter @RaaChoco | Purwakarta https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/726263904293117953?p=v

    ReplyDelete
  15. Kepercayaan dan kejujuran. Menurutku, selain chemistry, hal paling penting dalam pernikahan selain tentunya adanya rasa cinta di antara kedua pihak, yaitu adalah kepercayaan serta kejujuran. Tidak mungkin hanya mengandalkan cinta dan chemistry saja untuk membangun sebuah pernikahan tanpa adanya rasa kepercayaan yang dimiliki masing-masing. Dan tidak mungkin juga pernikahan itu akan kokoh apabila tidak adanya kejujuran di dalamnya. Cinta tanpa kepercayaan dan kejujuran hanya akan menimbulkan kecurigaan setiap masing-masing melakukan sesuatu. Untuk itu, rasa percaya dan jujur itu harus dan penting hukumnya dalam sebuah pernikahan. Aku percaya kamu, dan kamu percaya aku. Aku jujur dengan kamu, dan kamupun jujur dengan aku. Maka, pernikahan itu akan tetap kuat dan tidak mudah goyah.

    Fitriscia Jacilia | Twitter: @jacilpo | Jakarta
    https://twitter.com/jacilpo/status/726346020540407808

    ReplyDelete
  16. Selain chemistry yang bikin sirik pasangan lain dan para jomblo ngenes, aku rasa hal lain yang diperlukan untuk membangun pernikahan adalah:

    1. Berupaya saling mengenal dan memahami.
    Perbedaan lingkungan dan kondisi tempat suami atau istri tumbuh sangat berpengaruh dalam pembentukan ragam selera, perilaku, dan sikap yang berlainan pada setiap pihak dari yang lain. Hal itu merupakan kewajiban setiap pasutri untuk memahami keadaan ini dan berusaha mengetahui serta mengenal pihak lain yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka juga harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan situasi kehidupan yang mempengaruhi, sehingga dapat maju ke depan dan mewujudkan keharmonisan.

    2. Perasaan timbal-balik.
    Suami dan istri adalah partner dalam satu kehidupan yang direkatkan dalam tali pernikahan; satu ikatan suci yang mempertemukan keduanya. Tak pelak lagi, keduanya harus berbagi suka-duka; membagi kesedihan dan kegembiraan bersama. Keduanya saling berbagi untuk menyongsong satu cita-cita yaitu mewujudkan kehidupan berdasarkan aturan Allah dan Rasul-Nya. Untuk memupuk kasih sayang di masing-masing pihak, suami membutuhkan cinta istri, dan istri pun membutuhkan cinta suami.
    …Suami dan istri harus berbagi suka-duka, membagi kesedihan dan kegembiraan bersama…

    3. Setiap pihak harus hormat.
    Ketika suami atau istri memasuki rumahnya, maka dia layak mendapatkan penghormatan dan apresiasi dari pasangannya. Hal itu bertujuan untuk menjaga harkat dan mengangkat martabat pasutri, sehingga masing-masing merasa nyaman untuk membangun rumah tangga harmonis. Dalam hal ini, sudah menjadi kewajiban pasutri untuk mencari poin-poin positif yang dimiliki masing-masing untuk digunakan sebagai penopang sikap saling menghormati.

    Arie Pradianita | Twitter @APradianita | Sukabumi

    https://twitter.com/APradianita/status/726357679694704640

    ReplyDelete
  17. Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?

    Kepercayaan, rasa menerima, cinta, "SALING", bertangungg jawab, dan komitmen. Banyak pernikahan yang gagal karena hilangnya pemahaman. Cenderung berkata "aku sudah tidak mencintaimu lagi, mari kita bercerai," "kita tidak ada kecocokan lagi, ayo kita berpisah saja," alasan yang cukup klise bukan?

    Rasa saling percaya kepada pasangan dalam menjalin kisah rumah tangga. Kebayang kan kalo salah satu pasangan tidak memiliki rasa percaya pada pasangannya sendiri yang akan menghabiskan waktu bersama nanti? hari-harinya akan dipenuhi ribut karena rasa curiga tidak berdasar. kejujuran pun begitu penting dalam mengisi pundi-pundi rasa percaya, pasangan mana yang akan curiga dg pasangannya yg selalu jujur?

    Terkadang, banyak pasangan yang kurang bisa menerima apa yg tidak sejalan dengan keinginan mereka. mengambil jalan pintas dengan berpisah cukup mengerikan untuk pasangan-pasangan masa kini yang baru atau bahkan sudah lama menjalin rumah tangga bersama. Menerima dan memperbaiki keadaan jauh lebih baik daripada menyerah di tengah jalan.

    Saling mencintai, saling menyayangi, saling berjuang, saling membahagiakan. Terdngar indah? *ya, saya baper ngetiknya juga* dari banyak cerita dan yang saya lihat langsung, peran "saling" punya peranan yang sangat besar dalam mempertahnkan rumah tangga. JIka dalam suatu rumah tangga yang berjuang hanya satu dari mereka, bukan tidak mungkin pilar-pilar yang mereka bangun tidak sama tingginya? mungkin lama lama pilar-pilar itupun akan hancur seiring hancurnya rumah tangganya yang berjalan dengan tidak seimbang. mencintai itu perkara yang mudah, dicintai pun begitu, mudah. tapi untuk saling mencintai, itu bukalah perkara yang mudah.

    bertanggung jawab. Manusia haruslah bertangggung jawab atas apa yang telah dia pilih. Tidak peduli sama atau tidak dengan bayangannya tentang rumah tangga, orang yang sudah menikah pastinya sudah bisa dibilang "lebih dewasa" karena telah mengambil keputusan yang cukup besar. bertanggung jawab sebagai seorang suami dengan menjalankan perannya di keluarga dan seorang istri yang menjalankan tangung jawabnya. ada yang bilang jika cinta sudah hilang rumah tangga pun tidak dapat dipertahnkan, kekanak-kanakan sekali. Jika mereka sudah berkomitmen untuk bersama, kenapa tidak konsisten? pasangan pun harus konsisten dan bertanggung jawab untuk menjaga kesakralan rumah tangga mereka, apalagi jika dengan alasan sudah tidak cinta bisa dg mudahnya selingkuh, wah saya gemas dengan yang seperti itu.

    dari kisah disa-rangga saya juga belajar, jika pernikahan tidak hanya didasari rasa Cinta, tapi juga rasa percaya jika mereka ditakdirkan untuk bersama, rasa berani untuk tidak tajut menjalin hubungan rumah tangganya, pondasi yang kokoh untuk sebuah rumah tangga, dan jangan pernah menyalahkan yang seharusnya tidak ada yang salah, lebih saling menghargai lagi dan tumbuhkan rasa "saling" diantara mereka. sesulit apapun cobaan, akan indah dan terasa mudah jika dilakukan dengan bersama-sama, bukan sendiri.


    Dhita Ayu Pramesti | twitter @dditayp | Cimahi
    https://twitter.com/dditayp/status/726521860230275072

    ReplyDelete
  18. “Dhana, menurut kamu, selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?” tanya Deviolita pada kekasihnya.
    “Kamu kesambet apa nanya gituan?” Dhana menggerenyit.
    “Aku mau ikutan give away, pertanyaannya itu.” Deviolita memberengut. Dhana tertawa melihat Deviolita yang seperti anak kecil sibuk bertanya tentang pernikahan. Dhana yakin ia bertanya memang hanya untuk mengikuti give away tanpa tahu apa-apa selain itu.
    “Mmm... Perbedaan gender” Dhana menyebutkan jawabannya.
    “Gitu ya? Oke, maka... Haah? Kok perbedaan gender sih? Ngaco!” Deviolita mencebik kesal sambil memukul-mukul tangan Dhana.
    “Lha! Hei! Aku bener, kan? Kalau mau menikah harus beda jenis kelaminnya, Deviolita. Aw! Sakit!” Dhana menjelaskan alasannya sambil sibuk menahan rasa sakit dan pukulan bertubi dari Deviolita.
    “Aneh, Dhana,” keluh Deviolita pada Dhana yang mengusap tubuhnya akibat rasa sakit yang masih terasa walau Deviolita telah berhenti memukulinya.
    “Aku tanya sama kamu ya, Anak Manis. Apasih fungsinya berkembangbiak?” Dhana pura-pura menjadi bapak guru IPA murid SMP agar Deviolita kekanakan mengerti.
    “Dhana... Ih. Melestarikan jenisnya, semua juga tau.” Deviolita memutar bola matanya jengah dengan pertanyaan dari Dhana.
    “Mekanismenya? Coba inget-inget,” perintah Dhana padanya.
    “Itu... ih jorok.” Muka Deviolita memerah seketika.
    “Sain itu nggak jorok, Sayang. Sperma harus membuahi indung telur supaya bisa jadi zigot. Itu nggak jorok. Kamu mikirnya apaan coba?” Dhana terbahak melihat wajah kekasihnya memerah entah karena apa—atau Dhana sebenarnya tahu?
    “Huh! Iyaa.. iya...” Deviolita menggembungkan pipinya malu.
    “Kalau dua-duanya perempuan, siapa yang akan membuahi indung telur? Kalau dua-duanya laki-laki—“
    “Apa yang dibuahi sperma?”
    “Nah, itu tau.”
    “Hehe. Tapi aku tetep mau jawaban lain,” kata Deviolita dengan polosnya membuat Dhana menghela napas lelah lalu berkata, “Kamu yaa...”


    Afifah Dinda Mutia | @afifah_dm | Bogor
    https://twitter.com/afifah_dm/status/726635420939735040

    ReplyDelete
  19. Famia | twitter @amifamia | Bangkalan | https://mobile.twitter.com/amifamia/status/726683479379873794?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5500892830 |

    Jawaban:
    menurutku selain chemistry, yang diperlukan dalam membangun sebuah pernikahan itu banyak. Diantaranya adalah saling percaya, kenapa? karena kalau dalam sebuah hubungan tidak menerapkan kepercayaan terhadap masing2 pasangan, maka orang tersebut akan selalu negativ thinking terhadap pasangannya sehingga cepat membuat suatu hubungan cepat hancur.

    ReplyDelete
  20. Jawaban:
    Selain chemistry, yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan salah satunya adalah keterbukaan. Terbuka, ya terbuka satu sama lain. Pernikahan adalah drama baru yang dijalani oleh pasangan suami istri, dari keterbukaan pasangan suami istri bisa lebih saling memahami, dari yang semula sekedar tahu, atau belum tahu mendalam tentang pasangan, bisa saling berbagi kasih, dan tidak saling menduga-duga. Memang, everyone has a secret, tapi apa salahnya, dia pasangan kita sekarang... rumah kita, iya dia. Saling terbuka ada arti kejujuran di sana. Saling terbuka menurutku bisa menjadi akar kebersamaan nyata ke biduk pernikahan yang harmonis, menambah rasa cinta kasih dan saling melindungi.

    Mutoharoh Kurniati | Twitter: @shimmut1520 | Purwokerto
    https://twitter.com/shimmut1520/status/726809958017200129

    ReplyDelete
  21. Selain chemistry, menurutku yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan adalah ADANYA RASA SALING MEMBUTUHKAN antara satu sama lain. Sesederhana itu.
    Karna apabila "rasa saling membutuhkan" ini aja nggak ada dalam pondasi sebuah pernikahan maka ke depannya akan sulit untuk mempertahankannya. Misalnya nih, ada seorang istri yg merasa "nggak butuh" suaminya, karna ngerasa dirinya lebih baik dalam segi financial, pasti pondasi pernikahan ini bakal gampang roboh.
    Beda halnya dengan pasangan yg punya pondasi kuat yg didasari adanya rasa "saling membutuhkan" maka akan saling tarik-menarik layaknya kutub magnet positif & negatif, 😘 seburuk apapun kondisi pasangannya, dia akan tetep "stay" di samping kita.


    Esty | @estiyuliastri | mjokerto | https://twitter.com/estiyuliastri/status/727021076480323585

    ReplyDelete
  22. Selain chemistry, pasangan yang memutuskan untuk menikah tentu sudah paham kalau pernikahan itu hitungannya bukan hari, minggu, atau bulan saja. Mereka janji buat bersama dalam waktu yang judulnya 'hingga maut memisahkan'. Mencapai itu, prosesnya sudah pasti begitu panjang dan tidak mudah. Pasangan dalam ikatan pernikahan butuh sifat saling 'nerimo' karena dua kepala dalam satu 'tubuh' itu besar banget cobaannya.
    Menikah, berarti siap menghadapi buntut-buntutnya. Cinta, kasih, materi, tanggung jawab, setia, peduli, percaya saja tidak akan cukup. Menikah, faktor-faktor itu haruslah menyatu supaya perjalanan nantinya tidak akan terasa teralalu panjang dan membosankan.

    Tri | @tewtri | Ciamis | https://mobile.twitter.com/tewtri/status/727114611908976642

    ReplyDelete

  23. Kejujuran. Kalau diibaratkan suatu bangunan, dalam suatu hubungan kejujuran merupakan salah satu material fondasi utama bangunan. Aku percaya bahwa setiap hubungan yang tidak diawali dari kejujuran tidak akan berjalan dengan mulus ke depannya. Namun, bukan berarti hubungan yang dilandasi kejujuran akan berjalan mulus ke depannya. Tidak ada yang bisa menjamin suatu hubungan pernikahan, ada kalanya berada di posisi tertinggi (sangat bahagia dan dunia serasa milik berdua) dan ada kalanya juga berada di titik terendah (sangat sedih dan serasa dunia hanya dia yang paling sedih).
    Tetapi, aku sangat percaya bahwa dengan kejujuran, kita akan lebih mudah untuk saling mengerti. Dengan saling mengerti, maka timbullah kepercayaan bahwa pasangan akan selalu setia. Saling jujur, saling mengerti, dan saling mempercayai akan membuat pernikahan lebih tentram.
    Putri Prama A | @putripramaa | Probolinggo
    https://twitter.com/PutriPramaa/status/727118955429548032

    ReplyDelete
  24. Hanya chemistry saja belum cukup untuk membangun sebuah pernikahan. Pertama, jalankan pernikahan itu menggunakan hati yang tulus & ikhlas. Karena jika tidak begitu, mana mungkin sebuah pernikahan bisa berjalan mulus, kalau hatinya saja berbohong & tak tulus. Selain itu, juga dibutuhkan dua orang yang saling berkomitmen, untuk membangun serta membina pernikahannya.

    Kejujuran dan kepercayaan. Kedua hal itu juga sangat menentukan berjalannya sebuah pernikahan. Dalam hal ini, pasangan harus saling jujur supaya tak ada kecurigaan diantara mereka. One more. Jika ada masalah, bahas bersama-sama supaya tidak ada kesalahpahaman dan dapat mencari jalan keluar untuk memecahkan permasalahan.

    Musdalifah Putri | @MusdalifahYeaa | Tangerang Selatan
    https://twitter.com/MusdalifahYeaa/status/727431642910859265

    ReplyDelete
  25. "Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?"

    Menurutku di dalam chemistry yg sudah dibangun oleh satu pasangan sudah ada rasa saling percaya, rasa nyaman satu sama lain, keterbukaan & kejujuran, serta keikhlasan hati untuk saling menerima pasangan dgn segala kelebihan dan kekurangannya.

    Jadi selain chemistry, yg diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan adalah kesiapan mental dan materi/harta. Kesiapan mental diperlukan agak keduanya mampu menghadapi lika-liku dan suka dukanya pernikahan yg kelak akan mereka jalani sehingga akan tetap berkomitmen untuk saling mendukung dan bertahan bersama. Materi/harta tentu saja dibutuhkan untuk menopang kelangsungan hidup, karena hidup tidak hanya cukup dengan cinta tapi juga butuh harta. Tidak perlu berlebihan, hanya harus CUKUP untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Tidak dipungkiri kalau memang kita membutuhkan materi/harta dalam hidup ini demi kebahagiaan hidup.

    Aulia | Twitter: @nunaalia | Serang
    Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/727722037205151745

    ReplyDelete
  26. "Selain chemistry, apa yang diperlukan untuk membangun sebuah pernikahan?"

    Kejujuran dan kemantapan hati merupakan faktor utama dalam sebuah pernikahan karena pernikahan bukan hidup bersama hanya 1-2 hari saja. Dua orang yang memiliki pemikiran berbeda tiba-tiba harus bertemu setiap hari, menjalani dan mendukung dari nol. Berjuang bersama mulai start. Sepasang suami isteri kejujuran sangat dibutuhkan antar pasangan karena sudah menjadi satu. Pasangan juga bisa dijadikan teman curhat dan bersama-sama mencari solusinya sambil mengakrabkan dan makinn romantisss dehh. Kemantapan hati, pernikahan sebuah kehidupan baru dan membangun sebuah keluarga penuh kasih sayang. Family is the best one in my life.

    Agatha Vonilia M. | @Agatha_AVM | Jember
    https://twitter.com/Agatha_AVM/status/727813911999696896

    ReplyDelete
  27. Selain chemistry yang dibutuhkan dalam membagun sebuah pernikahan adalah komunikasi yang baik.
    Meski hanya membicarakan hal remeh tapi dengan ini akan bisa semakin mendekatkan pasangan dan meningkatkan kepercayaan dan pengertian di antara mereka. Perbedaan pendapat, kepribadian, penghasilan, bahkan jarak (bagi yang LDR), kemungkinan besar lebih akan bisa terselesaikan bila dikomunikasikan dengan baik (bukan disertai adegan teriakan dan lempar piring)


    Nurasia Nurdin | @gojimal | Makassar.
    https://mobile.twitter.com/gojimal/status/727872618951364608?p=v

    ReplyDelete
  28. Kartika | Twitter @hoshinotika | Cirebon | Link share: https://twitter.com/hoshinotika/status/727893155262046214



    Selain chemistry yang bikin sirik pasangan lain dan para jomblo ngenes, aku rasa hal lain yang diperlukan untuk membangun pernikahan adalah kepedulian.

    Tidak sedikit orang yang tidak mengerti apa "peduli" itu sebenarnya, bahkan ada yang menggapnya hal kecil saja. Kepedulian tidak hanya "Kau baik-baik saja?" "Ya." "Oh, baiklah. Jaga dirimu." Lalu kau pergi seolah hal itu hanyalah sebuah formalitas belaka. Tidak! Pernikahan itu sakral, bukan untuk main-main atau hanya memerankan peranmu sebagai suami/istri saja. Pernikahan menyatukan dua jiwa menjadi satu, dua perasaan menjadi satu. Lalu bagaimana bisa pernikahan berjalan sementara rasa peduli terhadap pasangan pun hanya sebuah bentuk 'kewajiban' saja? Kepedulian itu tulus, datangnya dari hati.  Kepedulian tidak harus dalam bentuk yang besar, tersenyum ketika melihat kerutan di dahinya, menggenggam tangannya ketika dia resah, memeluk tubuh ringkihnya ketika matanya mulai berkacaa-kaca, hal itu adalah bentuk kepedulian, meski bibir bungkam tapi tindakan kecilmu menghangatkan hatinya, membuat dia merasa diperhatikan, dicintai, disayangi. Tapi terkadang justru hal-hal kecil  yang memiliki makna besar seperti itu lah yang sering terlupakan. Kita bahkan tidak tahu seberharga apa tindakan kecil yang kita lakukan untuknya.

    Dan kupikir ketika dua orang siap untuk menikah, itu berarti mereka sudah memiliki rasa peduli. Peduli pada kebahgian mereka masing2, peduli pada kebahagiaan mereka berdua, peduli pada cinta yang senantiasa menaungi kisah mereka, dan peduli pada masa depan mereka nanti.

    ReplyDelete
  29. Kartika | Twitter @hoshinotika | Cirebon | Link share: https://twitter.com/hoshinotika/status/727893155262046214



    Selain chemistry yang bikin sirik pasangan lain dan para jomblo ngenes, aku rasa hal lain yang diperlukan untuk membangun pernikahan adalah kepedulian.

    Tidak sedikit orang yang tidak mengerti apa "peduli" itu sebenarnya, bahkan ada yang menggapnya hal kecil saja. Kepedulian tidak hanya "Kau baik-baik saja?" "Ya." "Oh, baiklah. Jaga dirimu." Lalu kau pergi seolah hal itu hanyalah sebuah formalitas belaka. Tidak! Pernikahan itu sakral, bukan untuk main-main atau hanya memerankan peranmu sebagai suami/istri saja. Pernikahan menyatukan dua jiwa menjadi satu, dua perasaan menjadi satu. Lalu bagaimana bisa pernikahan berjalan sementara rasa peduli terhadap pasangan pun hanya sebuah bentuk 'kewajiban' saja? Kepedulian itu tulus, datangnya dari hati.  Kepedulian tidak harus dalam bentuk yang besar, tersenyum ketika melihat kerutan di dahinya, menggenggam tangannya ketika dia resah, memeluk tubuh ringkihnya ketika matanya mulai berkacaa-kaca, hal itu adalah bentuk kepedulian, meski bibir bungkam tapi tindakan kecilmu menghangatkan hatinya, membuat dia merasa diperhatikan, dicintai, disayangi. Tapi terkadang justru hal-hal kecil  yang memiliki makna besar seperti itu lah yang sering terlupakan. Kita bahkan tidak tahu seberharga apa tindakan kecil yang kita lakukan untuknya.

    Dan kupikir ketika dua orang siap untuk menikah, itu berarti mereka sudah memiliki rasa peduli. Peduli pada kebahgian mereka masing2, peduli pada kebahagiaan mereka berdua, peduli pada cinta yang senantiasa menaungi kisah mereka, dan peduli pada masa depan mereka nanti.

    ReplyDelete
  30. selain chemistry yang dibutuhkan dalam membangun sebuah hubungan pernikahan adalah sikap saling percaya dan tanggungjawab. Karena tanpa kedua hal itu pernikahan tidak akan berlangsung/berjalan dengan baik. Sikap saling percaya dan tanggungjawablah yang akan membawa kepernikahan dan kehidupan rumah tangga yang harmonis.

    Leny | @Lenny1785 | https://mobile.twitter.com/Lenny1785/status/727898518703120384 | kalsel

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D