Haloooo, Too Early kembali lagi
dengan kegiatan blog tour dan giveaway. Buku yang dibahas di
kesempatan ini adalah karya terbaru Elvira Natali, Two Souls. Nanti ada giveaway-nya juga, tapi mari simal dulu ulasan dariku di bawah ini :D
Elvira Natali
Editor: Ruth Priscilia. A
Ilustrator: Rana Wijaya Soe
224 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, April 2016
Sejak tahu dirinya adalah seorang Victer, keturunan Dewa Dionysus yang
mampu membangkitkan jiwa-jiwa dari kematian, Arlesta menutup pintu hatinya dari
dunia luar. Tetapi, keadaan berubah ketika dia bertemu Nick, pianis tampan
bersifat dingin yang familier baginya. Dunianya yang tak berwarna seketika
jungkir-balik dan dipenuhi banyak rasa.
Namun, kebahagiaan itu berhenti ketika Arlesta tahu sahabat baiknya
juga menyukai Nick. Juga saat dia menemukan kenyataan kekuatannya tak dapat
menyelamatkan nyawa Nick yang terancam. Akankan jiwa mereka menemukan jalan
untuk bersama? Atau rahasia masa lalu justru memisahkan keduanya?
“Saya memang suka genre yang tidak biasa. Cerita fantasi ini punya
makna mendalam tentang pengorbanan, persahabatan, dan kasih sayang.”
––Charon, Penulis 3600 Detik dan 7 Hari Menembus Waktu
"Bagaimana Arlesta memaknai keluarga dan persahabatan di novel
ini, membuat saya ikut terbawa. Dengan bahasa yang sederhana, Elvira mampu
menyajikan cerita dengan cerdas."
––Livi Zheng, Produser, Sutradara Hollywood Brush With Danger
––Livi Zheng, Produser, Sutradara Hollywood Brush With Danger
Tak hanya logo ‘Young Adult’-nya,
Two Souls menarik perhatianku dengan sinopsis dan cover-nya yang cantik dan menjanjikan kisah fantasi. Now, let’s review it!
:D
"Kedua
tangan malaikat itu terulur ke depan. Mulutnya meniupkan asap putih tebal ke
udara, mirip kabut gunung, yang dengan cepat bentuknya berubah menyerupai
tetesan air. Mata Arlesta menjadi panas dan perih, dan butiran bening itu mulai
mengenangi pelupuk matanya." – halaman 39
Arlesta adalah seorang Victer,
pembangkit jiwa. Dia memiliki kekuatan untuk membangkitkan mahluk hidup dari
kematian. Setiap jiwa yang dia bawa kembali ke dunia, umurnya berkurang empat
tahun. Dia sudah melakukannya beberapa kali, sebelum sadar dia adalah keturunan
terpilih. Semenjak itu, dia tidak begitu terbuka dengan orang lain. Apalagi
Roger, laki-laki yang berprofesi sebagai pemain hoki, menghilang tanpa kabar.
Selepas kuliah, Arlesta melebarkan
bisnis kue milik Tante Teresa, orang yang sudah merawatnya sejak kecil, menjadi
kafe. Salah satu pengunjungnya ternyata Sandra, teman lama Arlesta. Dia
menawarkan pekerjaan mengajar bahasa Inggris di sebuah sekolah musik. Di sana
Arlesta berkenalan dengan Nick, guru piano muda yang merupakan teman kecil
Sandra.
“Dan
muncul sensasi lain yang tak kalah hebat membuat hatinya jumpalitan. Sorot mata
itu mengingatkannya pada kenyataan yang sering ingin ia lupakan – bahwa dirinya
seorang Victer…" – halaman 138
Two Souls adalah cerita young
adult fantasi lokal yang cukup menarik. Arlesta hidup di dua dunia yang
jauh berbeda. Satu, sebagai gadis pada umumnya yang bergaul dengan teman-temannya,
punya pengalaman pahit soal cinta, dan keluarga yang hangat walaupun tidak
lengkap. Dua, sebagai Victer yang menanggung kekuatan yang sangat besar
sekaligus membahayakan dirinya sendiri. Kedua identitas Arlesta tersebut tidak
terpisah sepenuhnya. Misalnya, latar belakang keluarga Arlesta menuntun cerita
ke kemampuan dahsyat itu. Di dalamnya juga ada ilustrasi untuk pihak-pihak dan
detail lain yang berhubungan dengan cerita. Salah satunya adalah gadis
bersayap, yang sempat membuatku berpikir ceritanya berhubungan dengan peri ;p
Cerita disampaikan dengan gaya
tulisannya yang sederhana dan apa adanya, menurutku. Walaupun begitu, banyak
bagian penting yang disampaikan dengan baik dan memberikan efek kaget. Kebanyakan
sih berbentuk dialog dan itu membuat tempo ceritanya sangat cepat. Sebagian
besar informasi bahkan disampaikan lewat dialog. Sayangnya, penjelasan di
dalamnya sering terulang, dalam bentuk dialog juga. Kurang nyaman dan agak
capek juga baca satu hal yang sama berulang-ulang. Begitu pula dengan bagian flashback. Bagian tersebut memang
penting dan digunakan untuk menjelaskan asal usul kekuatan Arlesta. Tapi aku
berharap porsi narasi dan dialognya
begitu pula dengan cerita masa lalu dan sekarang diseimbangkan.
Aku juga kurang puas dengan porsi
fantasinya. Kurang banyak dan detail yang diceritakan tidak jauh berbeda dengan
yang ditawarkan di sinopsis. Review dari Biondy Alfian bahkan membahas
pemilihan dewa Yunani-nya yang mengejutkan. Yaah, aku kurang ngerti dengan
mitologi dan semacamnya, jadi aku tidak terlalu memperhatikan. Untungnya, di
akhir cerita ada sebuah twist yang
tak hanya mengejutkan, tapi juga memupuskan harapanku untuk hubungan para
tokohnya huhuhu. Ini juga membuatku paham kenapa tokoh-tokoh itu dekaaaaat
banget. Berasa dipermainkan, tapi cukup oke juga hahaha. Di bagian belakang
juga ada cuplikan cerita untuk buku sekuelnya. Ooooh, bakal ada buku keduanya
toh. Pantesan cerita Arlesta di sini seperti masih membangun fondasi gitu.
At last, Two Souls
memberikan gabungan cerita young adult
dan fantasi yang cukup menghibur. Gaya tulisannya yang digunakan cocok dengan tipe
ceritanya. Kehidupan Arlesta sebagai gadis dan Victer memunculkan konflik yang
menarik, yang kuharap akan semakin memuncak di buku selanjutnya. Mari kita
nantikan kelanjutannya :)
Sudah lama ingin membaca fantasi lokal, semoga ini bisa menumoas rasa penasarannya😊
ReplyDelete