Pages

Monday, May 16, 2016

[Blog Tour] Two Souls – Review


Haloooo, Too Early kembali lagi dengan kegiatan blog tour dan giveaway. Buku yang dibahas di kesempatan ini adalah karya terbaru Elvira Natali, Two Souls. Nanti ada giveaway-nya juga, tapi mari simal dulu ulasan dariku di bawah ini :D

Elvira Natali
Editor: Ruth Priscilia. A
Ilustrator: Rana Wijaya Soe
224 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, April 2016

Sejak tahu dirinya adalah seorang Victer, keturunan Dewa Dionysus yang mampu membangkitkan jiwa-jiwa dari kematian, Arlesta menutup pintu hatinya dari dunia luar. Tetapi, keadaan berubah ketika dia bertemu Nick, pianis tampan bersifat dingin yang familier baginya. Dunianya yang tak berwarna seketika jungkir-balik dan dipenuhi banyak rasa.

Namun, kebahagiaan itu berhenti ketika Arlesta tahu sahabat baiknya juga menyukai Nick. Juga saat dia menemukan kenyataan kekuatannya tak dapat menyelamatkan nyawa Nick yang terancam. Akankan jiwa mereka menemukan jalan untuk bersama? Atau rahasia masa lalu justru memisahkan keduanya?

“Saya memang suka genre yang tidak biasa. Cerita fantasi ini punya makna mendalam tentang pengorbanan, persahabatan, dan kasih sayang.”
––Charon, Penulis 3600 Detik dan 7 Hari Menembus Waktu

"Bagaimana Arlesta memaknai keluarga dan persahabatan di novel ini, membuat saya ikut terbawa. Dengan bahasa yang sederhana, Elvira mampu menyajikan cerita dengan cerdas."
––Livi Zheng, Produser, Sutradara Hollywood Brush With Danger

Tak hanya logo ‘Young Adult’-nya, Two Souls menarik perhatianku dengan sinopsis dan cover-nya yang cantik dan menjanjikan kisah fantasi. Now, let’s review it! :D

"Kedua tangan malaikat itu terulur ke depan. Mulutnya meniupkan asap putih tebal ke udara, mirip kabut gunung, yang dengan cepat bentuknya berubah menyerupai tetesan air. Mata Arlesta menjadi panas dan perih, dan butiran bening itu mulai mengenangi pelupuk matanya." – halaman 39

Arlesta adalah seorang Victer, pembangkit jiwa. Dia memiliki kekuatan untuk membangkitkan mahluk hidup dari kematian. Setiap jiwa yang dia bawa kembali ke dunia, umurnya berkurang empat tahun. Dia sudah melakukannya beberapa kali, sebelum sadar dia adalah keturunan terpilih. Semenjak itu, dia tidak begitu terbuka dengan orang lain. Apalagi Roger, laki-laki yang berprofesi sebagai pemain hoki, menghilang tanpa kabar.

Selepas kuliah, Arlesta melebarkan bisnis kue milik Tante Teresa, orang yang sudah merawatnya sejak kecil, menjadi kafe. Salah satu pengunjungnya ternyata Sandra, teman lama Arlesta. Dia menawarkan pekerjaan mengajar bahasa Inggris di sebuah sekolah musik. Di sana Arlesta berkenalan dengan Nick, guru piano muda yang merupakan teman kecil Sandra.

“Dan muncul sensasi lain yang tak kalah hebat membuat hatinya jumpalitan. Sorot mata itu mengingatkannya pada kenyataan yang sering ingin ia lupakan – bahwa dirinya seorang Victer…" – halaman 138

Two Souls adalah cerita young adult fantasi lokal yang cukup menarik. Arlesta hidup di dua dunia yang jauh berbeda. Satu, sebagai gadis pada umumnya yang bergaul dengan teman-temannya, punya pengalaman pahit soal cinta, dan keluarga yang hangat walaupun tidak lengkap. Dua, sebagai Victer yang menanggung kekuatan yang sangat besar sekaligus membahayakan dirinya sendiri. Kedua identitas Arlesta tersebut tidak terpisah sepenuhnya. Misalnya, latar belakang keluarga Arlesta menuntun cerita ke kemampuan dahsyat itu. Di dalamnya juga ada ilustrasi untuk pihak-pihak dan detail lain yang berhubungan dengan cerita. Salah satunya adalah gadis bersayap, yang sempat membuatku berpikir ceritanya berhubungan dengan peri ;p

Cerita disampaikan dengan gaya tulisannya yang sederhana dan apa adanya, menurutku. Walaupun begitu, banyak bagian penting yang disampaikan dengan baik dan memberikan efek kaget. Kebanyakan sih berbentuk dialog dan itu membuat tempo ceritanya sangat cepat. Sebagian besar informasi bahkan disampaikan lewat dialog. Sayangnya, penjelasan di dalamnya sering terulang, dalam bentuk dialog juga. Kurang nyaman dan agak capek juga baca satu hal yang sama berulang-ulang. Begitu pula dengan bagian flashback. Bagian tersebut memang penting dan digunakan untuk menjelaskan asal usul kekuatan Arlesta. Tapi aku berharap porsi narasi dan dialognya  begitu pula dengan cerita masa lalu dan sekarang diseimbangkan.

Aku juga kurang puas dengan porsi fantasinya. Kurang banyak dan detail yang diceritakan tidak jauh berbeda dengan yang ditawarkan di sinopsis. Review dari Biondy Alfian bahkan membahas pemilihan dewa Yunani-nya yang mengejutkan. Yaah, aku kurang ngerti dengan mitologi dan semacamnya, jadi aku tidak terlalu memperhatikan. Untungnya, di akhir cerita ada sebuah twist yang tak hanya mengejutkan, tapi juga memupuskan harapanku untuk hubungan para tokohnya huhuhu. Ini juga membuatku paham kenapa tokoh-tokoh itu dekaaaaat banget. Berasa dipermainkan, tapi cukup oke juga hahaha. Di bagian belakang juga ada cuplikan cerita untuk buku sekuelnya. Ooooh, bakal ada buku keduanya toh. Pantesan cerita Arlesta di sini seperti masih membangun fondasi gitu.

At last, Two Souls memberikan gabungan cerita young adult dan fantasi yang cukup menghibur. Gaya tulisannya yang digunakan cocok dengan tipe ceritanya. Kehidupan Arlesta sebagai gadis dan Victer memunculkan konflik yang menarik, yang kuharap akan semakin memuncak di buku selanjutnya. Mari kita nantikan kelanjutannya :)


Dapatkan satu eksemplar novel Two Souls di sini :D

1 comment:

  1. Sudah lama ingin membaca fantasi lokal, semoga ini bisa menumoas rasa penasarannya😊

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D