Louise Bay
111 Halaman
Louise Bay, October 2014
eBook
Anna Kirby is sick of dating. She’s tired of heartbreak. Despite being
smart, sexy, and funny she’s a magnet for men who don’t deserve her.
A week’s vacation in New York is the ultimate distraction from her most
recent break-up, as well as a great place to meet a stranger and have some
summer fun. But to protect her still-bruised heart, fun comes with rules. There
will be no sharing stories, no swapping numbers, and no real names. Just one
night of uncomplicated fun.
Super-successful serial seducer Ethan Scott has some rules of his own.
He doesn’t date, he doesn’t stay the night, and he doesn’t make any promises.
It should be a match made in heaven. But rules are made to be broken.
A Week in New York in the first in a series of three novellas.
***Not
suitable for younger readers due to sexual content and language***
Saat browsing di Goodreads, entah bagaimana ceritanya, aku menemukan
gambar cover A Week in New York. Lalu aku klik gambar tersebut, membaca sinopsis
singkatnya dan jadi super penasaran. Aku cari-cari bukunya, nemu dua serinya tapi
nggak langsung dibaca, hehehe. Itu terjadi tahun lalu (atau bisa juga dibilang satu bulan
yang lalu). Baru minggu kemaren aku melirik novela ini dan membaca halaman
pertamanya. Then I couldn’t stop until I read
the very last page! Now, let’s review it :D
"No.
No, that’s not going to work for me. You’re not going to be screaming another
man’s name tonight. My name is Ethan."
Setelah putus cinta, Anna Kirby pergi
berlibur ke New York selama seminggu bersama teman baiknya, Leah dan pacar
Leah, Daniel. Daniel lebih sibuk mengurus pekerjaannya sehingga Anna dan Leah
lebih banyak menghabiskan waktu berdua. Saat Anna dan Leah berada di suatu bar,
seorang pria mengirim sebuah minuman untuk Anna. Pria itu bernama Ethan Scott.
Dia mengajak Anna untuk pulang dan menghabiskan malam bersamanya. Anna menerima
ajakan itu dengan berbagai syarat, mereka tidak akan saling bertukar nomor atau
informasi pribadi lainnya. Ethan tidak keberatan sama sekali karena dia sudah
sering melakukannya. Tapi keesokan harinya, baik Anna dan Ethan tidak bisa
melupakannya pengalaman bercinta itu. Lalu Ethan meminta Anna menghabiskan sisa
liburannya dengannya dan mengulangi malam itu lagi dan lagi.
"’No
bullshit,’ she repeated
‘I
promise. But that doesn’t mean I’m not going to pay you a compliment.’
‘You can
only do that if it’s not bullshit. Not because you think it’s what I want to
hear, or what you think you need to say to get me into bed.’
‘Agreed.’
I nodded. ‘You look beautiful tonight.’
‘Fuck
off,’ she grinned."
Walaupun alur cerita A Week in New York ini sebenarnya
termasuk simpel dan mudah ditebak, gaya penulisannya sangat bagus dan rapi sehingga
membuat chemistry kedua tokoh
utamanya kuat dan menarik untuk diikuti. Porsi bagian sexy time-nya menurutku tidak berlebihan dan tidak ada hal
aneh-aneh seperti BDSM atau apalah. Bagian sexy
time itu ada yang dijelaskan sangat detail, terutama di bagian awal Anna
dan Ethan bertemu, tapi selanjutnya hanya diceritakan bagian yang
penting-penting saja. Tidak ada pengulangan yang membosankan, selalu ada yang
baru dan berbeda. All of them are super hoooot!
Yang mengecewakannya apa ya? Mungkin
nama tokoh utamanya, Anna, yang hampir sama dengan Fifty Shades trilogy, Ana. Untuk sisi
karakteristiknya, Anna dan Ana sangat berbeda koq. Lalu aku sempet berharap
ceritanya lebih panjang, novel bukan novella. Tetapi begitu sampai ke halaman
terakhir, yang punya ending yang
sangat oke, aku rasa ceritanya malah bakal ancur kalo terlalu panjang dan penuh
bagian-bagian nggak penting. Mending kayak gini aja, agak singkat tapi memorable ;)
At last, A Week in New York
punya cerita dewasa romantis yang sederhana tapi punya tokoh-tokoh yang menarik.
Penulisnya juga begitu pintar memanfaatkan ruang novella yang termasuk pendek. Ending-nya bikin aku tertarik dengan
sekuelnya, Autumn in London dan karya-karya Louise Bay lainnya. Recommended!
;D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D