Louise Bay
106 Halaman
Louise Bay, December 2014
eBook
Anna Kirby went to New York to escape heartbreak and have some fun. She
wasn’t meant to meet someone … someone like Ethan. Now, back in London, she’s
having to get over a man who’s three thousand miles away …
Ethan Scott broke every one of his rules during his week with Anna and
now he can’t seem to go back to life before her. A business trip to London gives
him opportunity to change his rules for good. Will he take it?
Autumn in London is the second part of The Empire State Series, a
series of three novellas.
Follow up to A Week in New York.
Susah rasanya menahan diri untuk
tidak langsung membaca Autumn in London.
Di akhir seri pertamanya, A Week in New York, malah ada sneak peak-nya. Ceritanya dari sudut pandang Ethan pula! Aku
geregetan. Dan seperti sebelumnya, aku tidak bisa meninggalkan ceritanya sampai
halaman terakhir. Now, let’s review it ;D
"My
eyes were pulled to a group of lawyers at the side of the room, and something I
couldn’t quite make out caught my attention. The faces gradually came into
focus and there, standing behind the throng of chairs, she stood. Anna. My
Anna. Looking straight at me, her mouth open, as if she’d seen a ghost.
Fuck."
Berbulan-bulan setelah liburan di New
York, Anna Kirby masih tidak bisa melupakan Ethan Scott. Tapi Anna tidak mau
mengakuinya. Dia berusaha memusatkan pikirannya untuk mengurus flat-nya di London dan pekerjaannya
sebagai pengacara di Allen & Smith. Ternyata kantornya sedang dalam proses merger dengan lembaga hukum lain yang
berasal di New York. Perwakilan dari New York tersebut adalah Ethan Scott. Ethan
sangat terkejut dengan pertemuan tersebut. Sedangkan Anna berpikir Ethan
sengaja tidur dengannya untuk mengali informasi rahasia dan akhirnya mengambil
alih tempat kerjanya. Selain itu, merger
tersebut membuat Ethan menjadi atasan Anna dan ada peraturan khusus yang
melarang hubungan romantis di antara mereka.
"I
scared this, us, is more than sex. I’m scared that I want this to be more than
sex. I’m scared of you leaving and I’m scared of you staying. I’m scared of how
I feel about this, you. It’s just complicated and this wasn’t supposed to be
complicated. You could hurt me, Ethan. Already, you could really hurt me."
Autumn in London berhasil mempertahankan semua yang ada di seri
pertamanya. Cerita yang menarik, gaya penulisan yang rapi dan chemistry kuat antara Anna dan Ethan. Sexy time-nya masih ada juga. Tapi tidak
terlalu aku perhatikan karena aku lebih tertarik dengan hubungan Anna dan Ethan
yang naik tingkat dan berbagai hal complicated
mulai muncul. Aku kira hal-hal tersebut bakal menyangkut pekerjaan atau orang
dari masa lalu mereka. Tapi ternyata mereka hanya perlu berhadapan dengan diri
mereka masing-masing. Kalau dipikir-pikir semua di antara Anna dan Ethan sudah
masuk level complicated tanpa harus
ditambah masalah baru. Lalu ending-nya
nyesek bangeeeet, dalam konteks positif. Aku harus baca berkali-kali sampai
mengerti apa yang terjadi. Suka, suka, suka X)
Satu hal yang agak aneh buatku
adalah perbedaan karakter Anna di sudut pandang milik dia sendiri dan Ethan. Di
review sebelumnya aku belum pernah
bilang, ya kalau sudut pandangnya ada dua, Anna dan Ethan. Nah, Anna di sudut
pandang dia sendiri ‘terbaca’ begitu ketakutan, stres dan berpikir keras soal
hubungannya dengan Ethan yang mulai serius. Tapi di sudut pandang Ethan, Anna
‘terbaca’ mudah beralihkan dengan hal-hal lain, terutama seks, saat membahas
hubungan mereka itu. Ini terjadi dalam satu bab yang sama, cukup cepat dan
sering. Apa mungkin kemampuan Ethan membaca pikiran dan perasaan Anna menurun
karena udara London yang asing? -.-
At last, Autumn in London
adalah sebuah sekuel yang memuaskan. Cerita, gaya penulisan dan tokoh-tokohnya
terjaga dengan baik, bahkan peningkatan yang bagus. Saat aku menyelesaikan
novella ini, seri terakhirnya belum keluar. Tapi saat menulis review ini, seri itu sudah keluar dan
aku udah punya. Tunggu review-nya
yaaa. Recommended!
;D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D