Haloooo, Too Early kembali lagi dengan kegiatan blog tour dan giveaway.
Buku yang dibahas di kesempatan ini adalah karya terbaru Fakhrisina Amalia, Persona, yang masuk dalam lini Young
Adult. Seperti biasa, ada ulasan dariku dan disusul dengan giveaway yang berhadiah novel tersebut. Sekarang, mari baca review-nya dulu yuk! :D
Fakhrisina Amalia
Editor: Tri Saputra Sakti
Desain Sampul: Orkha Creative
248 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, April 2015
Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang
membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru
blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri.
Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran
Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara
yang sudah lama dipendam pun luntur.
Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru
menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus
menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai
terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura
berlindung.
Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali
lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair
atau Kak Nara.
Tidak susah untuk tertarik dengan
buku-buku Young Adult baru dari GPU. Cover-nya
selalu bisa mencuri perhatianku. Tak terkecuali untuk Persona yang malah punya cover
yang mirip dengan karya penulis sebelumnya, All You Need is Love. Now, let’s review it!
:D
"Tapi
perkataanku memang benar, kan? Kita tidak bisa mengatakan kita berteman dengan
seseorang karena kita menganggap orang itu teman. Karena… bisa jadi orang itu
tidak menganggap demikian, atau bahkan malah tidak mau berteman." –
halaman 19
Di suatu pagi, Azura bertemu dengan
murid pindahan, Altair Nakayama. Walaupun sekolah biasanya tidak menerima murid
pindahan di pertengahan semester, cowok blasteran Jepang itu duduk di belakang
meja Azura dan menganggunya dengan pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran. Azura
sempat terganggu tapi tidak tega melihat Altair kesulitan mengejar pelajaran
sendiri. Mereka akhirnya berteman. Mereka biasa menghabiskan waktu di taman sekolah
dan berbagai bekal.
Reaksi Altair terhadap bekas luka di
tangan Azura membuat Azura lebih optimis dan merasa tidak sendirian lagi. Dia
tak ragu bercerita tentang permasalahan keluarga di rumah dan rasa sukanya kepada
Kak Nara, kakak kelas yang selalu dipandangi lewat jendela perpustakaan. Azura
sempat ditolong oleh Kak Nara dan tak menyangka cowok itu masih ingat. Saat
Azura mendapat kesempatan untuk lebih dengan dengan Kak Nara, Altair mendadak
tidak masuk sekolah dan tidak bisa dihubungi.
"Memang
luar biasa sekali pengaruh yang bisa ditimbulkan oleh kehadiran seseorang dalam
hidupmu. Pada suatu waktu kau akan menjadi dirimu yang kau kenal, di waktu lain
tiba-tiba kau berubah menjadi orang lain." – halaman 40
Persona lebih dari sekedar cerita remaja menghadapi masalah
keluarga dan cinta pertamanya, tetapi juga bagaimana pengalaman itu mempunyai ‘efek
samping’ tak terduga dan tahap menyelesaiannya yang sama beratnya dengan
masalah utama. Mungkin kesan pertamanya, cerita ini tampak seperti cerita anak broken home lainnya yang menampilkan
tokoh yang kurang perhatian, hobi melukai diri sendiri, tak punya teman sampai
seseorang datang dan mengubah segalanya. Aku juga sempat berpikir begitu. Semangat
membacaku perlahan berkurang dengan ceritanya yang ‘tertebak’. Belum lagi detail-detail
yang misterius dan berbagai pertanyaan yang tak kunjung dijawab. Aku sudah siap
untuk membeberkan semua itu, apalagi semakin lama ceritanya semakin tidak
terarah. Rasanya pertemanan Azura dan Altair ini sudah berputar-putar, tapi cerita
ternyata baru sampai halaman 100.
Alasan utama aku bertahan waktu
itu adalah Kak Nara. Cerita naksir kakak kelas itu mirip banget dengan
pengalaman pribadiku! Kakak kelas, suka curi-curi pandang lewat jendela,
akhirnya bisa kenalan tapi ‘harus berpisah’ saat kelulusan. Menurutku kisahku
sangat menarik, makanya aku ingin tahu bagaimana kisah Azura berakhir. Alasan
lainnya adalah ceritanya berlokasi di Parangka Raya. Tentu sangat menarik
melihat kehidupan remaja yang hidup di luar Jawa. Lalu, di bagian prolog,
cerita menjanjikan kejadian yang sangat signifikan. Nama-nama yang muncul di
sana mempunyai hubungan yang cukup penting dengan Azura dan aku ingin tahu
bagaimana mereka sampai di kejadian tersebut. Setiap bab juga dilengkapi dengan
keterangan bulan dan tahun yang semakin mendekati waktu di prolog. Makanya, aku
sabar menanti, melahap tiap halaman, dan mengharapkan sebuah keajaiban.
Keajaiban itu akhirnya muncul (dan ada
Kak Nara di sana [aduh spoiler ;p])! Aku
sempat merasa bingung dan sedikit takut karena semuanya tidak seperti yang
kuperkirakan. Kurasa semua pembaca juga tidak akan siap mendapatkan cerita adem
ayem itu jadi agak mistis, hahahaha. Tetapi semakin lama penjelasan itu semakin
logis dan secara tidak langsung menjawab segudang pertanyaanku. Di sini aku
jadi kagum dengan kemampuan penulis menyembunyikan hal itu dalam tulisannya. Tentu
tidak mudah membuat cerita penuh misteri menjadi tampak biasa saja. Aku juga
sangat bersyukur dengan penjelasan hubungan Azura dan Altair yang super panjang
karena itu menjadi fondasi yang kuat untuk semua kejutan ini. Aku sibuk ber-aaahhh dan ber-ooooh sampai
akhir cerita (spoiler lagi: hal itu agak mirip dengan kisahku).
Walaupun twist-nya memuaskan, ada beberapa hal yang masih menjadi tanda
tanya buatku. Seperti, kehidupan Mama Azura yang tidak dijelaskan dan kenapa
Azura menentang hal itu. Lalu, penempatan keterangan tempat dan waktu itu
sempat mengecohku. Kadang bingung ketika bulan yang tertulis terus Februari.
Ini nggak salah tulis, kan? Dan kalau nggak akan pindah lokasi, kenapa Palangka Raya
terus dicantumkan? Bagian epilog juga agak menganggu efek mind blown sebelumnya. Jadi … ternyata… ooooh. Sama-sama
mengejutkan dan membuatku berharap kisah itu punya novelnya tersendiri.
At last, seperti novel Young Adult GPU sebelumnya, Persona memberikan kisah remaja yang
beranjak dewasa dari sisi yang menarik dan selama ini tidak terlalu dieksplor. Penulisnya
berhasil menyimpan kejutan itu sampai akhir dan aku puas dengan
jawaban-jawabannya. Tapi aku sarankan kalian ikut mengalir aja dan tidak
dikit-dikit nebak agar bisa terkaget-kaget di bagian tersebut hehehe. Lokasinya
yang berada Palangka Raya juga memberikan rasa tersendiri yang membedakannya
dari novel lain. Recommended! :D
Ada satu buah novel Persona untuk satu orang. Ikuti giveaway-nya di sini :D
Ceritanya bikin penasaran ya kak ☺️ Aku suka banget sama covernya dan salah satu nama tokohnya bikin bapeeerrr:"
ReplyDeleteAku suka Altair, meskipun bikin penasaran :D :D
ReplyDeletebaca reviewnya aja kayak rollercoster, gimana baca full novelnya...
ReplyDeletepenasaran!
Kenapa sih si Altair itu? Penasaran :3
ReplyDeleteKenapa kehidupan Azura kaya gitu amat sih? Bikin penasaran deh
ReplyDeleteAku suka tulisan Fakhrisina Amalia, buku sebelumnya yang udah aku baca; All You Need is Love (yang covernya setipe ama buku ini dan Happiness. Penulis selalu mengemas kisah remaja yang beranjak dewasa, ini kayaknya pas banget karena memang usianya juga remaja ke dewasa yaa... :))
ReplyDeletewaduh! ini kenapa abis baca reviewnya malah jadi penasaran banget sama bukunya?! ^^
ReplyDeleteAku selalu suka dengan buku2 yg penuh misteri dan twist. Membuat buku yang biasa menjadi lebih menarik! Jadi penasaran apa sebenernya hubungan antara Altair-Azura-Nara?
Ini bukunya penuh dengan teka teki ya x) selaluuuuu suka banget sama buku yang menyuguhkan teka teki didalmnya, selalu sukses buat aku penasaran x)
ReplyDeleteLHAAA KOK REVIEW AKHIRNYA GITUUU
ReplyDeleteIh nggak jelas ih, jadi bikin penasaran bangetbangetbangeeeeeeet! Ada apa sebenarnya di sana ih. :(