Pages

Tuesday, November 17, 2015

What I Read – October 2015


Di bulan-bulan tertentu aku punya mood khusus untuk membaca buku dengan genre atau plot cerita tertentu. Hal ini berlangsung mulai bulan September sampai Maret. Nah, aku ingin membagi mood aneh ini. Untuk bulan Oktober yang identik dengan Halloween, sudah bisa ditebak dong mood-nya adalah membaca cerita horor. Horor di sini adalah yang berkaitan dengan mahkluk dan ilmu gaib yang tidak bisa dijelaskan secara logika. Sejujurnya, aku ini penakut. Cerita-cerita seram, apalagi dalam bentuk film, sudah dijamin bikin aku susah tidur. Makanya aku jarang banget baca genre yang seperti ini. Tapi karena suasana seram yang cukup kental ditemui di mana-mana – di Goodreads terutama – aku agak berminat membaca cerita macam ini. Banyak juga novel horor yang punya sinopsis menarik dan mendapat rating yang bagus. Sekali lagi, ini khusus untuk bulan Oktober saja. Selain bulan itu, sepertinya aku menghindari cerita hantu sebisa mungkin.

Di bulan Oktober kemaren, aku membaca tiga buku – semuanya fiksi – yang punya bumbu menakutkan di dalamnya. Berikut sinopsis dan sedikit review dariku ;D

The Raven Boys, The Dream Thieves – Maggie Stiefvater

 

Blue Sargent dan The Raven Boys, Richard Campbell Gansey III, Ronan Lynch, Adam Parrish dan Noah Czerny meneruskan pencarian Owen Glendower, raja Irlandia yang dipercaya sedang tertidur. Siapa pun yang membangunkannya, permintaannya akan dikabulkan oleh Glendower. Mereka meneliti ley line, jalur energi kasatmata yang begitu lurus dan menghubungkan tempat-tempat spiritual, di Henrietta. Ley line tersebut mengelilingi Cabeswater. Gansey yakin Glendower berada di sekitar hutan mistis itu. Sementara itu Blue resah dengan cinta sejatinya, yang kemungkinan berhubungan dengan Gansey, ditakdirkan berakhir tragis.

Baik The Raven Boys dan The Dream Thieves memberikan cerita yang mengasyikan tentang pencarian tempat mistis dan kehidupan masing-masing tokoh yang lekat dengan ilmu gaib. Sisi misterinya bikin aku tegang sekaligus terpacu untuk terus membaca bab selanjutnya. Semuanya tokohnya punya keunikan sendiri yang membuatku sulit untuk tidak menyukai mereka.



Nah, Lost ini seram yang kutakutkan. Lihat saja cover-nya. Walaupun premisnya sudah banyak ditemui di novel dan film horor kebanyakan, terjebak di bangunan berhantu dan diganggu arwah gaib, aku berani membacanya karena nama penulisnya. Setelah dibaca, ceritanya agak dibawah ekspetasiku. Mungkin karena aku sudah parno duluan. Tapi secara keseluruhan, tiap makhluk halus itu menganggu sang tokoh utama, aku jadi sakit kepala dan ketakutan sendiri. Lega banget begitu sampai ke halaman terakhir, hehehe.

Selain tiga buku itu, aku tentu membaca buku-buku lain yang begitu seram. Jumlahnya tujuh buku, semuanya fiksi. Masih didominasi terbitan lama karena aku sedang berusaha memenuhi tantangan membacaku tahun ini. Tapi ada juga beberapa buku baru karena ada kegiatan blog tour ;)







Ted Saves the World – Bryan Cohen

Jadi selama bulan Oktober, aku membaca 10 buku. Yang cukup berkesan adalah The Raven Boys, Seruak, Lola and the Boy Next Door, dan Ted Saves the World. Klik judul-judul tersebut, yang mengarah langsung ke review-nya, untuk tahu alasannya ;)


Untuk bulan November ini, mood bacaanku adalah cerita thriller dan adult romance. Hmm, dua hal yang agak berlawanan, ya. Kalau mengecek laman profil Goodreadsku, ada beberapa buku yang sudah kuselesaikan. Nantikan rangkumannya di pertengahan bulan Desember! Good day :D

1 comment:

  1. waaaww keren banget, udah baca 10 buku sebulan. aku kayanya ga bisa nyampe segitu deh, apalagi waktu libur aja dipake lembur T.T *tears*

    ditunggu reviewnyaa :)

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D