Genre:
Drama
Director:
Hanung Bramantyo
Cast:
Maudy Ayunda, Adipati Dolken, Sylvia Fully R, Fauzan Smith,
Tyo Pakusadewo,
Elyzia Mulachela, Reza Rahadian, Ben Kasyafani, and Kimberly Ryder
Perahu Kertas 2 menceritakan
cerita lanjutan dari film sebelumnya dimana pernikahan Noni dan Eko kembali
mempertemukan Kugy dan Keenan. Terjadi banyak perubahan di kehidupan mereka
sejak terakhir mereka bertemu. Kugy yang semula bercita-cita menjadi penulis
dongeng kini bekerja di sebuah kantor periklanan, sedangkan Keenan harus
menyimpan kuas dan kanvasnya demi menggantikan ayahnya di perusahaan. Tapi
tanpa disadari mereka masih menyimpan perasaan yang sama. Sayangnya sekali lagi
semua itu terhalang karena Kugy dan Keenan masing-masing sudah mempunyai pacar.
Kugy dan Keenan lalu memutuskan untuk tetap bersama pasangan mereka
masing-masing dan mereka meyakinkan diri sendiri bahwa mereka bisa. Tapi
perasaan itu terlalu besar untuk dikubur dan dilupakan segitu saja. Remy dan
Ludhe, pacar Kugy dan Keenan merasakan betul perubahan dan sikap-sikap ganjil
pasangannya masing-masing.
Perahu Kertas 2 berbeda dengan
Perahu Kertas 1 dari segi fokus cerita. Jika sebelumnya Perahu Kertas menceritakan
perjuangan cita-cita Kugy dan Keenan melawan kerasnya tuntutan hidup, Perahu
Kertas 2 lebih menyoroti sisi percintaan antara Kugy dan Keenan yang terhalang
karena mereka sudah mempunyai pasangan, Remy dan Ludhe. Cerita cita-cita mereka
untuk menjadi penulis dongeng dan pelukis tetap ada tapi hal tersebut sulit
diwujudkan jika mereka tidak bersama satu sama lain. Karena setiap mereka berkarya,
ada perasaan kuat yang terlibat. Kugy dan Keenan bagaikan cerita dan gambar
yang saling melengkapi dan membutuhkan :’)
Kugy, Keenan, Remy dan Ludhe
terlibat konflik cinta yang lebih dari sebuah cinta segiempat biasa. Walaupun
sudah baca novelnya (dan sekarang lupa), aku tetep aja deg-degan ketika cerita
bergulir dan memperlihatkan siapa hati yang dipilih kedua agen Neptunus ini.
Btw, aku agak bingung dengan konsep “hati itu dipilih, bukan memilih” yang
dikemukakan Pak Wayan. Jika hati Ludhe dipilih oleh Keenan, bukankah hati
Keenan yang memilih. Apakah konsep ini cuma berlaku pada satu pihak saja, bukan
keduanya? Jika Ludhe diam saja dan menunggu hatinya dipilih, akankah Keenan
memilihnya dengan seketika?
Selain konsep pilih-memilih itu,
ada beberapa hal diluar cerita yang menganggu pikiranku. Yang belum nonton
harap hati-hati ya. Beberapa hal tersebut menyimpan beberapa spoiler. Pertama,
apakah mobil dan jam tangan yang sama yang dipakai Keenan dan Remy disengaja
agak bisa menciptakan ending yang twist? Ataukan ada alasan lain? Ending
twistnya mirip dengan episode ke 100 Gossip Girl dimana Blair menelepon
seseorang dan minta tolong untuk kabur dari pernikahannya sendiri dengan Louis.
Lalu Afika disini berperan sebagai siapa? Kemunculannya yang imut-imut dan
menggemaskan di awal trailer dan juga film versi lengkapnya hanya mendapatkan
porsi yang sedikit. Jika Afika berperan sebagai Kugy kecil, rasanya tidak
mungkin. Aku lebih yakin Afika adalah anak dari Kugy dan Keenan di masa depan
:p
At last, film Perahu Kertas 2 ini
juga menutup kisah Kugy dan Keenan dengan ending yang manis dan tidak
dipaksakan, sama seperti versi novelnya. cerita dan pemain utama ataupun
pendukung film Perahu Kertas 2 ini tidak aku ragukan lagi. Cuma aku rada nggak
tega aja liat Remy nangis dan stress gitu. Cup, cup, cup ;)
ending cerita yang nggak ketebak sama sekali. dan alur yang menarik,bahkan saya sempat salah menduga ketika mulai babak pertengahan, saat kenan tau ternyata kugy mempunyai perasaan yang sama dengannya
ReplyDeletesaya menyukai cerita dalam film ini, karena ending cerita yang sama sekali nggak ketebak. awalnya saya berfikir kugy akan berpisah dengan kenan, tetapi ternyata mereka bersatu. dan, setiap orang punya kebahagiaan masing2 intinya :) love this movie
ReplyDeletesaya punya ekspektasi yang terlalu tinggi untuk Perahu Kertas the movie. ya memang kalau fiksi divisualisasi ga bakal se-perfect kejadian di theater of mind kita. tapi jujur, ini ngecewain buat saya. kesan Perahu Kertas di layar lebar itu Kugy ga se-heboh di novel, lebih rame Noni malah, Keenan ga tinggi menjulang kayak yang digambarin di novel. Apa ya.. Kayak filmnya "terpaksa" ikut arus, orientasi sutradaranya ke entertainment banget. Cast-nya ga bener-bener mirip tokoh di novel, alurnya juga yang happy ending semua ga asyik. Contoh: tiap orang punya pasangan. Luhde ditinggal Keenan sama cowo baru (siapa tuh namanya lupa haha), Remy sama Siska, Wanda juga sama yang lain. padahal lebih greget kalo ada sedikit "pahit" kalau ga semua orang berakhir bahagia. Kayak misalnya Wanda akhirnya nyesel dalam kesendirian, mungkin? (haha jahat). tapi ya yaudahsih ya.. saya nonton yang pertama aja udah kecewa, nonton kedua jadi ga excited banget. semata-mata menunaikan ibadah nonton hasil karya Dee aja. fans sejati hihihi.
ReplyDeletemakasi! semoga saya menang giveaway aamiin! :)
kenapa remy mesti disakitin gitu, pasti lebih menyentuh apabila remy dg kugy. karena cinta itu nggk mesti dapetin apa yang ditemiu pertama kali, dan realitasnya seseorang itu akan nyamn dengan orang yang selalu ad untuk nya, :(
ReplyDeleteaduh yang ke dua blm nonton nih ketinggalan bgt...
ReplyDeleteaduuuh.... aku sedang ngalamin yang seperti diatas. sama-sama pernah suka diam2... bersahabat,,, tapi sama-sama pernah dekat sama yang lain... sama-sama pernah kecewa sama masing2 kita... tapi sayangnya sekarang malah mimpi, jarak, dan sikap dia yang tak ku mengerti ,,, kami jauhan sih,, katanya cinta datang telambat disaat kami sudah berjauhan baru deh kami masing2 tahu perasaan kami. dan endingnya belum ada... kami masih sama2 sendiri... tapi lagi diem2an. huaaaaaaaa..... curhat ya.
ReplyDeletedan aku ngefans banget sama perahu kertas dan penulisnya :)