L.J. Smith
281 Halaman. 13 x
20,5 cm
Atria, Agustus 2010
(cetakan keempat)
Rp. 39.000,00
Elena: berambut
keemasan, ketua geng, perempuan yang bisa membuat lelaki mana pun bertekuk
lutut.
Stefan: pendatang baru yang misterius dengan pesona khas Italia, terkesan tak tersentuh, satu-satunya lelaki yang bisa mencuekan Elena, tapi diam-diam melindunginya.
Damon: seksi, berbahaya, tatapan matanya lebih tajam daripada elang, terdorong untuk membalas dendam terhadap Stefan, adik yang telah mengkhianatinya. Di sisi lain, ia takkan segan membunuh demi mendapatkan Elena.
Setelah terkubur berabad-abad, dendam di antara vampir bersaudara itu kembali tersulut. Elena tertarik dan terjebak dalam pesona misterius mereka. Tidak jarang, kisah cinta segitiga mereka harus menyerempet maut. Tapi, siapakah yang dipilih Elena?
L. J. Smith telah menerbitkan lusinan buku anak dan remaja. The Vampire Diaries terbit pertama kali pada 1991 dan kini menjadi salah satu serial TV yang paling digemari di Amerika Serikat.
Stefan: pendatang baru yang misterius dengan pesona khas Italia, terkesan tak tersentuh, satu-satunya lelaki yang bisa mencuekan Elena, tapi diam-diam melindunginya.
Damon: seksi, berbahaya, tatapan matanya lebih tajam daripada elang, terdorong untuk membalas dendam terhadap Stefan, adik yang telah mengkhianatinya. Di sisi lain, ia takkan segan membunuh demi mendapatkan Elena.
Setelah terkubur berabad-abad, dendam di antara vampir bersaudara itu kembali tersulut. Elena tertarik dan terjebak dalam pesona misterius mereka. Tidak jarang, kisah cinta segitiga mereka harus menyerempet maut. Tapi, siapakah yang dipilih Elena?
L. J. Smith telah menerbitkan lusinan buku anak dan remaja. The Vampire Diaries terbit pertama kali pada 1991 dan kini menjadi salah satu serial TV yang paling digemari di Amerika Serikat.
Cerita-cerita fiksi vampir adalah
hal yang terus aku cari tau semenjak keluarnya seri Twilight. Aku tentunya udah
baca keempat novelnya. Tapi aku mulai penasaran dengan novel-novel lainnya,
terutama yang terbit sebelum karya Stephenie Meyer dan masih berpaku pada
‘pakem’ vampir yang menyeramkan dan penuh darah. Akhirnya keinginan itu
tercapai dengan terbacanya seri pertama The Vampire Diaries ini. Novel ini juga
salah satu novel hadiah dari lomba review Dunsa, selain Semburat Senyum Sore
and My Ridiculous Romantic Obsession. Aku udah nonton season 1 dari TV serinya
yang berjudul sama and I love it! Gimana ya dengan novelnya? J
Lirikan pertama pada sampul novel
terjemahan ini sudah bisa membuatku mengambil kesimpulan bahwa novel ini
diterbitkan karena TV Seriesnya lagi booming di tonton orang. Lihat saja
penggambaran tokoh Elena yang menyerupai Nina Dobrev. Mulai dari rambutnya
yang panjang, pilihan baju berwarna merah dan juga memakai kalung dengan
bantul. Tapi itu tidak terjadi pada tokoh Stefan dan Damon.
Berhubung aku udah nonton versi
televisinya, aku berharap bahwa versi novelnya akan mempunyai segi cerita yang
lebih rame. Seperti ada beberapa fakta menarik yang tidak ada di televisi
karena tidak bisa diterjemahkan dalam bentuk visual, atau apapun. Tapi ternyata
yang terjadi adalah kebalikannya. Yang paling mengecewakan adalah penggambaran
tokoh Elena yang datang dengan tingkah sombong, sok popular dan sok cantik. Aku
yang sudah terlanjur simpati pada tokoh Elena versi televisi, jadi pikir-pikir
lagi ini (Tokoh Elena sudah pernah dibahas disini) Untuk masalah plot cerita,
aku sih sebenarnya masih bisa maklum. Pihak produser pasti menambahkan beberapa
keterangan tambahan agar ceritanya jadi lebih rame, panjang dan bikin penasaran
orang. Aku berterima kasih karena mereka juga ikut merubah keterangan asli dari
tokoh Elena J
Kecewa, pasti. Tapi aku nggak
bisa nyangkal cerita vampir yang seram dan penuh darah ini mengundang
penasaran. Aku jadi pengen tahu lebih lanjut but I prefer watch the series than
read other novels J
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D