U-Turn

by - 12:02 PM

Nadya Prayudhi
246 Halaman
Plotpoint, April 2013 (cetakan pertama)
Rp. 39.000,-

Karin selalu takut mencintai dirinya. Hampir separuh hidupnya ia mencari cinta dari orang lain. Baginya, itu jauh lebih mudah. Namun, kini orang yang dia pikir akan jadi cinta terakhirnya memutuskan untuk pergi.

Kehilangan Bre memaksa Karin kembali beradu dengan luka-luka hidupnya yang masih menganga. Dunianya kini jadi jungkir balik. Kini Karin terpaksa melihat kembali ke titik-titik penting perjalanan hidupnya. Mulai dari saat Bre menatapnya dalam mobil waktu itu. Mulai dengan mencari penebusan pertanyaan Bre: “Karin, apa benar—lo dulu pernah membunuh orang?”

Kini hidupnya terhenti. Karin tahu dia tidak lagi bisa terus berjalan. Dia harus berbalik.

U-Turn adalah buku terbitan Plotpoint ketiga yang aku baca setelah My Life as Writer dan Stasiun. Entah kenapa buku-buku fiksi terbitan Plotpoint selalu menarik, apakah karena design covernya atau sinopsis dibagian belakang yang bikin penasaran dan sama sekali tidak menjebak seperti sinopsis buku fiksi terbitan *ehem* penerbit yang lain :p

Dari cover depan dan juga sinopsisnya, aku memperkirakan garis besar isi novel U-Turn ini. Design cover U-Turn memiliki warna yang cerah dan menarik namun memiliki tema sedikit dark. Di sana digambarkan ada seorang gadis berdiri memandangi gadis lain yang ‘tenggelam’. Kedua gadis itu memiliki model rambut yang sama, saudara kembar, kah? Kenapa sesama saudara tidak saling menolong? Apakah ada persaingan diantara mereka? Sinopsis di bagian belakang menjelaskan bahwa salah satu gadis itu bernama Karin. Lalu ada teka-teki tentang pembunuhan yang sepertinya memang dilakukan oleh Karin. Jadi, apakah Karin benar-benar membunuh seseorang? Saudara kembarnya? Tema cerita yang melibatkan sebuah pembunuhan tentunya menarik untuk diikuti ;)

Setelah membaca U-Turn secara keseluruhan, yaaa, ada beberapa perkiraan awalku yang meleset. U-Turn ternyata menceritakan tentang Karin yang baru diputuskan oleh Bre, pacarnya yang sudah bersama selama dua tahun kebelakang. Karin sama sekali tidak tahu alasannya. Sambil terus mencoba menghubungi Bre untuk meminta penjelasan, Karin mengingat-ngingat kehidupannya sebelum bertemu dan berpacaran dengan Bre. Mulai dari mantan pacarnya yang ringan tangan sampai gay, kehidupannya saat kuliah dan bekerja di luar negeri dan Bali, kehidupan sekolahnya di Jakarta bersama teman baiknya, Abi dan juga seorang gadis yang membuatnya ketakutan dan depresi sampai harus konsultasi ke psikolog. Tidak ada saudara kembar tapi jelas ada seseorang yang ‘tenggelam’ :O

pembatas bukunya bagus ya ;)

U-Turn memiliki cerita yang menarik, menegangkan dan tentunya lebih dark daripada novel-novel yang aku baca sebelumnya. Cerita berjumlah sekitar dua ratus halaman itu dibagi menjadi tiga puluh satu bab dan sebuah epilog. Jumlah halaman di setiap babnya tidak lebih dari sepuluh halaman. Bahkan ada yang cuma dua halaman. Itu membuat alur ceritanya terasa cepat, layaknya novel misteri. Dengan bahasa yang lugas dan tanpa typo satupun, cerita mengalir mengikuti sejarah hidup Karin yang tidak luput dari masalah cinta, keluarga dan pribadinya sebagai individu. Dengan gaya penceritaan yang bercampur antara kejadian di masa lalu dan masa kini, cerita jadi tidak gampang ditebak ujungnya. Jadi semacam lagi ngupas bawang merah gitu. Kita harus melihat dan memperhatikan bagian luarnya baru berpindah ke bagian dalam, lalu menyimpulkan temuan-temuan kita untuk bisa mengerti secara keseluruhan. Tokoh-tokoh penting yang menjadi akar masalah Karin juga tidak dibahas diawal. Mereka baru muncul dan dibahas jika berkaitannya dengan salah satu fase kehidupan cinta atau keluarga Karin dulu. Nama Abi saja baru ada di bab 7 dan nama gadis misterius yang ‘tenggelam’ itu muncul di beberapa bab kemudian. Benar-benar bikin aku penasaran. Aku mulai menebak-nebak bahkan rela mengintip beberapa bab selanjutnya. Ketika jawaban-jawaban dari segala misteri itu teruak, rasanya puas dan seneng banget! :D

Selain ceritanya yang tidak terduga, ada sebuah hal dalam sejarah kehidupan Karin yang menarik perhatianku. Hal itu adalah tentang gay. Dari kisah gay yang ditawarkan dalam cerita ini, ada dua sebab yang membuat seseorang bisa menjadi gay. Satu, karena seseorang itu, dalam hal ini contohnya laki-laki, lebih sering bergaul dan menghabiskan waktu bersama lawan jenisnya, perempuan. Laki-laki menjadi gay karena melihat dan mencontoh tingkah laku lawan jenisnya Dua, seseorang itu, masih laki-laki, berada dalam lingkungan pergaulan dimana hubungan sesama jenis menjadi hal yang wajar. Pergaulan itu membuatnya terpengaruh dan berubah menjadi gay. Jadi, pertanyaanku adalah apakah gay itu memang orientasi seksual yang dari sananya memang begitu atau hanya karena gaya hidup yang serba bebas dimana sekarang? I thought they born that way :O

Setelah penjelasan diatas, bisa disimpulkan bahwa U-Turn adalah sebuah novel yang sayang jika dilewatkan. Dengan harga yang terjangkau, kita bisa menikmati cerita berbumbu ‘dark’ yang tidak terduga ujungnya. Penulisnya pasti sudah bekerja selama sembilan tahun lamanya. Very recommended! :D

You May Also Like

1 comment(s)

  1. Cover dan judul udah pas banget menarik minat buat baca, ditambah review ini, waaaaah tambah minat pake bangeeet! Yang bikin penasaran memang selalu menarik ;)

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D