Wednesday, September 10, 2014

The Lover’s Dictionary – Kamus Sang Kekasih

David Levithan
216 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Juni 2011
Rp. 10.000,-
(Obral Gramedia Merdeka, Bandung)

yearning, kb/ks. hasrat; kerinduan.
Di pusat hasrat ini adalah keyakinan bahwa segalanya bisa sempurna.

abyss, kb. jurang yang sangat dalam.
Ada saatnya aku meragukan segalanya. Ketika aku menyesali segala sesuatu yang telah kauterima dariku, segala sesuatu yang telah kuberikan padamu, dan segenap waktu yang kusia-siakan untuk kita.

beguile, kk. memperdaya.
Kejadiannya waktu kau berjalan-jalan di seantero apartemen mengenakan boxer-ku dan kau tak tahu aku sudah bangun. Lalu cengiran itu, saat kau tahu aku sudah bangun. Kau menghabiskan banyak sekali waktu di pagi hari untuk memastikan setiap helai rambut berada di tempatnya. Tapi aku harus memberitahumu: aku paling suka seperti ini, acak-acakan, kusut-masai, berantakan.

cache, kb. tempat menyembunyikan sesuatu.
Aku memutuskan untuk membereskan meja kerjaku. Kusangka kau tengah sibuk di dapur. Tapi lalu aku mendengarmu di belakangku, mendengar kau bertanya, ”Apa isi folder itu?”. Aku yakin wajahku merah padam saat memberitahumu isinya adalah printout email-email-mu, bersama surat-surat dan catatan-catatan kecil yang diselipkan di antaranya, bagaikan bunga-bunga yang diselipkan di kamus. Kau tidak mengatakan apa-apa lagi, dan aku bersyukur karenanya.

Dari sekian banyak novel yang dihargai 10 – 20 ribu di stand obral Gramedia Merdeka bulan kemarin, aku mengambil The Lover’s Dictionary – Kamus Sang Kekasih dengan satu alasan. Nama penulisnya. Aku sudah banyak membaca, melihat dan mendengar tentang karya-karyanya di Goodreads and puluhan blog buku. Dan aku rasa aku juga harus mencoba membaca salah satunya. Nah, inilah kesempatan itu. Let’s review it now :)

The Lover’s Dictionary – Kamus Sang Kekasih  memuat 187 kosakata (kalau tak salah hitung, ya) bahasa Inggris disertai artinya dalam bahasa Indonesia yang disusun selayaknya sebuah kamus dan sebuah cerita singkat. Panjangnya cerita bisa mencapai tiga halaman, satu halaman penuh, tiga paragraf bahkan ada yang hanya satu kalimat. Cerita-cerita itu secara acak menjelaskan awal mula sebuah hubungan, kencan online, acara pemakaman salah satu anggota keluarga, perselingkuhan, keputusan untuk tinggal bersama, dan kesan-kesan kecil. Point of view-nya menggunakan orang kedua, jadi si ‘aku’ terus memanggil si ‘kamu’. Tidak dijelaskan siapa itu ‘aku’ dan ‘kamu’, tapi banyak nama yang bertebaran seperti Joanna, Toby dan Kathryn.

". . dan kita sama-sama menyadari diri kita jatuh cinta terlalu cepat. Namun kita menenangkan diri dengan apa yang sebenarnya ingin kita katakana, yaitu: ‘Tidak biasanya aku merasa sebaik ini mengenai apa yang kulakukan.’" – halaman 7

"Aku tak dapat membangkitkan keberadaanmu dengan sempurna. Dan sebagai gantinya, aku harus merengkuh gagasan tentang dirimu." – halaman 9

"Pasti ada suatu momen, di masa awal, ketika kau bertanya-tanya apakah kau memang jatuh cinta kepada orangnya, ataukah jatuh cinta kepada perasaan cinta itu sendiri." – halaman 32

"Ciuman yang paling kusukai adalah yang perlahan. Mengandung banyak nafas sekaligus sentuhan, banyak tidak sekaligus juga ya." – halaman 86

Pada awalnya, The Lover’s Dictionary – Kamus Sang Kekasih ini membingungkan dan agak membosankan. Kosakata yang menjadi judul di setiap halaman kadang tidak berkaitan dengan isi ceritanya, aku tak tau siapa si ‘aku’ dan ‘kamu’ dan hubungan mereka sebenarnya. Namun, kutipan-kutipan yang manis, ‘dalem’ dan bikin galau menahanku untuk terus membaca dan membalikan halaman. Lalu aku mulai mengerti. Kalau menurutku ini cerita tentang sepasang kekasih yang bertemu lewat online dating, berkencan, saling mengenalkan pasangan ke teman dan keluarga masing-masing sampai akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama. Rintangan terbesar mereka adalah kehidupan mereka saat tinggal bersama. Kemudian ada perselingkuhan. Diakhiri dengan keputusan apakah mereka akan berpisah atau terus bersama. Salah satu dari mereka merasa yakin, tapi satu lagi berusaha menyakinkan. Tapi  aku tak tau bagaimana akhir hubungan mereka itu. But I completely love this book! Bagian atau cerita yang paling aku suka adalah kesan mereka saat mulai tinggal bersama. Kadang bikin aku tersenyum-senyum sendiri. Dan aku mulai mengerti bagaimana pola hubungan dan cara orang luar menjalin hubungan serius.

"Apakah setiap ‘aku mencintaimu’ harus dibalas dengan ‘aku mencintaimu juga’?" – halaman 103

"Aku ingin menarik kembali setidaknya setengah dari ‘aku mencintaimu’, karena aku tidak benar-benar tulus seperti yang setengahnya lagi. . . Aku ingin menarik kembali setidaknya setengah ‘aku mencintaimu’, karena rasanya lebih aman seperti itu." – halaman 173

"Di pengujung film Perancis itu, sang kekasih bernyanyi, ‘Cintai aku lebih sedikit, namun cintai aku untuk waktu yang lama.’" – halaman 193

Hanya saja, buku ini punya kelemahan yang cukup besar, yaitu bahasa terjemahaannya yang tidak bisa menyampaikan arti yang bahasa aslinya bawa atau punya. Ada bagian di mana si ‘kamu’ menanyakan apakah ‘aku’ menemui orang lain di minggu-minggu awal mereka menjalin hubungan. Aku menduga ungkapan bahasa Inggrisnya adalah ‘seeing other person/people’. Tapi maksud ungkapan tersebut bukan ‘menemui’ sebagaimana bertatapmuka, tapi ‘menjalin hubungan lain’. Karena setauku orang luar tidak serta merta melebeli hubungan romantis mereka dengan kata ‘girlfriend-boyfriend’, bahkan setelah berhubungan seks. Lalu ada beberapa kata bahasa Inggris yang tidak diterjemahkan seperti ‘scroll’. Aku pikir mungkin saat buku ini diterjemahkan belum ada padanan yang sesuai dengan kata tersebut.

At last, membaca The Lover’s Dictionary – Kamus Sang Kekasih sebuah pengalaman yang menyenangkan. Siapa sangka cerita bisa disusun seperti sebuah kamus tapi pembaca masih bisa mengikuti dan mengerti ceritanya. I just I wished I read the English version and really get into it. Recommended! :D

1 comment:

  1. KENAPA AKU BARU TAU KALO INI UDAH ADA VERSI BAHASA INDONESIANYA??????? :O

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D