David Levithan
216 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Juni 2011
Rp. 10.000,-
(Obral Gramedia Merdeka, Bandung)
yearning, kb/ks. hasrat; kerinduan.
Di pusat hasrat ini adalah keyakinan bahwa segalanya bisa sempurna.
abyss, kb. jurang yang sangat dalam.
Ada saatnya aku meragukan segalanya. Ketika aku menyesali segala sesuatu yang telah kauterima dariku, segala sesuatu yang telah kuberikan padamu, dan segenap waktu yang kusia-siakan untuk kita.
beguile, kk. memperdaya.
Kejadiannya waktu kau berjalan-jalan di seantero apartemen mengenakan boxer-ku dan kau tak tahu aku sudah bangun. Lalu cengiran itu, saat kau tahu aku sudah bangun. Kau menghabiskan banyak sekali waktu di pagi hari untuk memastikan setiap helai rambut berada di tempatnya. Tapi aku harus memberitahumu: aku paling suka seperti ini, acak-acakan, kusut-masai, berantakan.
cache, kb. tempat menyembunyikan sesuatu.
Aku memutuskan untuk membereskan meja kerjaku. Kusangka kau tengah sibuk di dapur. Tapi lalu aku mendengarmu di belakangku, mendengar kau bertanya, ”Apa isi folder itu?”. Aku yakin wajahku merah padam saat memberitahumu isinya adalah printout email-email-mu, bersama surat-surat dan catatan-catatan kecil yang diselipkan di antaranya, bagaikan bunga-bunga yang diselipkan di kamus. Kau tidak mengatakan apa-apa lagi, dan aku bersyukur karenanya.
Di pusat hasrat ini adalah keyakinan bahwa segalanya bisa sempurna.
abyss, kb. jurang yang sangat dalam.
Ada saatnya aku meragukan segalanya. Ketika aku menyesali segala sesuatu yang telah kauterima dariku, segala sesuatu yang telah kuberikan padamu, dan segenap waktu yang kusia-siakan untuk kita.
beguile, kk. memperdaya.
Kejadiannya waktu kau berjalan-jalan di seantero apartemen mengenakan boxer-ku dan kau tak tahu aku sudah bangun. Lalu cengiran itu, saat kau tahu aku sudah bangun. Kau menghabiskan banyak sekali waktu di pagi hari untuk memastikan setiap helai rambut berada di tempatnya. Tapi aku harus memberitahumu: aku paling suka seperti ini, acak-acakan, kusut-masai, berantakan.
cache, kb. tempat menyembunyikan sesuatu.
Aku memutuskan untuk membereskan meja kerjaku. Kusangka kau tengah sibuk di dapur. Tapi lalu aku mendengarmu di belakangku, mendengar kau bertanya, ”Apa isi folder itu?”. Aku yakin wajahku merah padam saat memberitahumu isinya adalah printout email-email-mu, bersama surat-surat dan catatan-catatan kecil yang diselipkan di antaranya, bagaikan bunga-bunga yang diselipkan di kamus. Kau tidak mengatakan apa-apa lagi, dan aku bersyukur karenanya.
Dari sekian banyak novel yang
dihargai 10 – 20 ribu di stand obral Gramedia Merdeka bulan kemarin, aku
mengambil The Lover’s Dictionary – Kamus
Sang Kekasih dengan satu alasan. Nama penulisnya. Aku sudah banyak membaca,
melihat dan mendengar tentang karya-karyanya di Goodreads and puluhan blog
buku. Dan aku rasa aku juga harus mencoba membaca salah satunya. Nah, inilah
kesempatan itu. Let’s review it now :)
The Lover’s Dictionary – Kamus Sang Kekasih memuat 187 kosakata (kalau tak salah hitung, ya) bahasa
Inggris disertai artinya dalam bahasa Indonesia yang disusun selayaknya sebuah
kamus dan sebuah cerita singkat. Panjangnya cerita bisa mencapai tiga halaman,
satu halaman penuh, tiga paragraf bahkan ada yang hanya satu kalimat.
Cerita-cerita itu secara acak menjelaskan awal mula sebuah hubungan, kencan online, acara pemakaman salah satu anggota
keluarga, perselingkuhan, keputusan untuk tinggal bersama, dan kesan-kesan
kecil. Point of view-nya menggunakan
orang kedua, jadi si ‘aku’ terus memanggil si ‘kamu’. Tidak dijelaskan siapa
itu ‘aku’ dan ‘kamu’, tapi banyak nama yang bertebaran seperti Joanna, Toby dan
Kathryn.
". .
dan kita sama-sama menyadari diri kita jatuh cinta terlalu cepat. Namun kita
menenangkan diri dengan apa yang sebenarnya ingin kita katakana, yaitu: ‘Tidak
biasanya aku merasa sebaik ini mengenai apa yang kulakukan.’" – halaman 7
"Aku
tak dapat membangkitkan keberadaanmu dengan sempurna. Dan sebagai gantinya, aku
harus merengkuh gagasan tentang dirimu." – halaman 9
"Pasti
ada suatu momen, di masa awal, ketika kau bertanya-tanya apakah kau memang
jatuh cinta kepada orangnya, ataukah jatuh cinta kepada perasaan cinta itu
sendiri." – halaman 32
"Ciuman
yang paling kusukai adalah yang perlahan. Mengandung banyak nafas sekaligus
sentuhan, banyak tidak sekaligus juga
ya." – halaman 86
Pada awalnya, The Lover’s Dictionary – Kamus Sang Kekasih
ini membingungkan dan agak membosankan. Kosakata yang menjadi judul di setiap
halaman kadang tidak berkaitan dengan isi ceritanya, aku tak tau siapa si ‘aku’
dan ‘kamu’ dan hubungan mereka sebenarnya. Namun, kutipan-kutipan yang manis, ‘dalem’
dan bikin galau menahanku untuk terus membaca dan membalikan halaman. Lalu aku
mulai mengerti. Kalau menurutku ini cerita tentang sepasang kekasih yang
bertemu lewat online dating,
berkencan, saling mengenalkan pasangan ke teman dan keluarga masing-masing sampai
akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama. Rintangan terbesar mereka adalah
kehidupan mereka saat tinggal bersama. Kemudian ada perselingkuhan. Diakhiri
dengan keputusan apakah mereka akan berpisah atau terus bersama. Salah satu
dari mereka merasa yakin, tapi satu lagi berusaha menyakinkan. Tapi aku tak tau bagaimana akhir hubungan mereka
itu. But I completely love this book! Bagian atau cerita yang paling
aku suka adalah kesan mereka saat mulai tinggal bersama. Kadang bikin aku
tersenyum-senyum sendiri. Dan aku mulai mengerti bagaimana pola hubungan dan
cara orang luar menjalin hubungan serius.
"Apakah
setiap ‘aku mencintaimu’ harus dibalas dengan ‘aku mencintaimu juga’?" –
halaman 103
"Aku
ingin menarik kembali setidaknya setengah dari ‘aku mencintaimu’, karena aku
tidak benar-benar tulus seperti yang setengahnya lagi. . . Aku ingin menarik
kembali setidaknya setengah ‘aku mencintaimu’, karena rasanya lebih aman
seperti itu." – halaman 173
"Di
pengujung film Perancis itu, sang kekasih bernyanyi, ‘Cintai aku lebih sedikit,
namun cintai aku untuk waktu yang lama.’" – halaman 193
Hanya saja, buku ini punya
kelemahan yang cukup besar, yaitu bahasa terjemahaannya yang tidak bisa
menyampaikan arti yang bahasa aslinya bawa atau punya. Ada bagian di mana si ‘kamu’
menanyakan apakah ‘aku’ menemui orang lain di minggu-minggu awal mereka
menjalin hubungan. Aku menduga ungkapan bahasa Inggrisnya adalah ‘seeing other person/people’. Tapi maksud
ungkapan tersebut bukan ‘menemui’ sebagaimana bertatapmuka, tapi ‘menjalin
hubungan lain’. Karena setauku orang luar tidak serta merta melebeli hubungan romantis
mereka dengan kata ‘girlfriend-boyfriend’, bahkan setelah berhubungan seks. Lalu
ada beberapa kata bahasa Inggris yang tidak diterjemahkan seperti ‘scroll’. Aku pikir mungkin saat buku ini
diterjemahkan belum ada padanan yang sesuai dengan kata tersebut.
At last, membaca The Lover’s
Dictionary – Kamus Sang Kekasih sebuah pengalaman yang menyenangkan. Siapa
sangka cerita bisa disusun seperti sebuah kamus tapi pembaca masih bisa
mengikuti dan mengerti ceritanya. I just I
wished I read the English version and really get into it. Recommended! :D
KENAPA AKU BARU TAU KALO INI UDAH ADA VERSI BAHASA INDONESIANYA??????? :O
ReplyDelete