Tuesday, February 10, 2015

Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri

 Bernand Batubara
294 Halaman
GagasMedia, Desember 2014
Rp. 50.000,-

“Aku tidak bersepakat dengan banyak hal, kau tahu. Kecuali, kalau kau bilang bahwa jatuh cinta adalah cara terbaik untuk bunuh diri. Untuk hal itu, aku setuju.”

Kebanyakan orang lebih senang menceritakan sisi manis dari cinta. Sedikit sekali yang mampu berterus terang mengakui dan mengisahkan sisi gelap cintanya. Padahal, meski tak diinginkan, selalu ada keresahan yang tersembunyi dalam cinta.

Bukankah kisah cinta selalu begitu? Di balik hangat pelukan dan panasnya rindu antara dua orang, selalu tersimpan bagian muram dan tak nyaman.Sementara, setiap orang menginginkan cinta yang tenang-tenang saja.

Cinta adalah manis. Cinta adalah terang. Cinta adalah putih. Cinta adalah senyum. Cinta adalah tawa.

Sayangnya, cinta tak sekadar manis. Cinta tak sekadar terang. Cinta tak melulu tentang senyum dan tawa. Ini kisah cinta yang sedikit berbeda.
Masih beranikah kau untuk jatuh cinta?
-
"Cinta yang Bara ungkap di buku ini bukan lagi sebatas manis dan perih, melainkan juga sisi gelap. Saya menemukan proses pendewasaan dalam cerpen-cerpen Bara. Dibandingkan dengan karya-karya ia sebelumnya, kali ini ada warna yang berbeda."
—Dewi ‘Dee’ Lestari, penulis

“Kisah-kisah cinta Bernard Batubara memukau saya. Caranya menggambarkan percintaan sepasang kekasih kadang kala memberi ruang untuk membayangkan adegan yang lebih panjang. Di dalamnya, ikut terungkap pula situasi sosial dan masalah kemanusiaan di dunia kontemporer kita.”
—Linda Christanty, penulis

Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri menarik perhatianku dengan judulnya yang ‘gelap’ dan tampil dengan warna kesukaanku, ungu. Jadi aku beli deh. Selain itu buku ini punya promo tanda tangan penulis dan ditambah promo Hari Belanja Nasional alias Habolnas hehehe. Sempet kesel karena bukunya lama banget nyampenya. Aku hampir nggak jadi bikin video December Book Haul. Untungnya paketnya akhirnya dateng dengan selamat. Now, let’s review it :D

"Hanya orang yang paling mencintaimu, yang mampu membunuhmu." – halaman 174

Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri adalah sebuah buku kumpulan cerita pendek. Ada 15 cerita pendek, yaitu Hamidah Tak Boleh Keluar Rumah, Nyanyian Kuntilanak, Seorang Perempuan di Loftus Road, Hujan Sudah Berhenti, Bayi di Tepi Sungai Kayu Are, Seribu Matahari untuk Ariyani, Langkahan, Meriam Beranak, Lukisan Nyai Ontosoroh, Bayang-Bayang Masa Lalu, Orang Yang Paling Mencintaimu, Nyctophilia, Bulu Mata Seorang Perempuan, Menjelang Kematian Mustafa dan Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri. Cinta menjadi tema besar di setiap ceritanya.

"Ibuku bilang, jika kau belum gila karena cinta, kau masih memberi hatimu setengah-setengah. Dan, kau tak hanya akan gagal mendapatkan cinta, tapi hal-hal yang lain juga dalam hidupmu jika kau memberi hati setengah-setengah." – halaman 186

Cerita-cerita Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri cenderung gelap, bernuansa lokal, gaya penulisannya enak dibaca, selalu punya twist di penghujung paragraf dan ilustrasi yang oke. Cerita pendek kesukaanku adalah

Hamidah Tak Boleh Keluar Rumah: seorang pemilik warung kopi mendengarkan cerita tentang wanita yang dilarang berpergian. Twist-nya oke banget buat cerita pembuka. Aku jadi semangat buat baca cerita-cerita selanjutnya.

Seribu Matahari untuk Ariyani: seorang anak laki-laki cacat mental menyukai seorang perempuan di kelasnya. Lewat gaya bahasanya, terasa dan tergambar jelas ‘kekurangan’ sang narator.

Langkahan: seorang kakak cemas karena adiknya akan menikah lebih dulu. Dari judulnya, sudah terlihat jelas jalan ceritanya seperti apa. Tapi perilaku sang kakak tak terduga dan menghasilkan ending-nya cukup dark.


Lukisan Nyai Ontosoroh: seorang pemuda penasaran dengan sebuah lukisan yang terinspirasi tokoh novel. Untuk jalan cerita dan twistnya, aku tidak terlalu mengerti. Apalagi di bagian akhir si pemuda mendadak beralih dari memperbaiki lukisan ke memotong apel. Tapi pikiran kritis sang pemuda tentang karya sastra cukup mengagumkan.

Bayang-Bayang Masa Lalu: seorang gadis dikutuk karena terlalu mencintai pemuda bermasalah. Lagi, twist-nya oke.

Orang Yang Paling Mencintaimu: seorang anak dipungut perempuan lebih tua dan menganggapnya sebagai kekasih. Tema dan twist-nya sangat dark dengan pesan yang sangat jelas. Di sini aku mengetahui bahwa hal-hal tak biasa bisa make sense di dalam sebuah cerita pendek.

Nyctophilia: Jamelia berkenalan dan bercinta dengan pria asing. Twist-nyaaaa!

Dan yang terakhir, tentunya Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri: seorang malaikat mencoba menjadi manusia dan jatuh cinta pada anak koruptor. Dibandingkan dengan yang lain, cerita penutup ini cukup panjang dan banyak detail. Dan seperti biasa, twist-nya oke.

Karena tidak terlalu akrab dengan cerita pendek – apalagi yang cukup sastra gini – aku sering kecewa saat cerita yang sangat kunikmati berakhir begitu cepat. Setelah diberi twist dan ending yang blown my mind, aku sering kali berharap ceritanya akan berlanjut dan menjelaskan twist tersebut. Kemudian aku sadar, ini adalah cerpen dan kalau terlalu detail, efek twist itu akan hilang. Aku juga menyayangkan tujuh cerita yang tidak bisa kunikmati. Mungkin lain kali aku akan membaca ulang. Siapa tahu pengetahuanku sudah semakin luas, sehingga bisa mengerti arti dibalik perumpamaan dan simbol-simbolnya. Kekecewaan itu agak terhapus dengan tidak adanya typo dan kesalahan teknis lainnya.


At last, Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri memberikan cerita-cerita penuh cinta yang gelap. Twist-twist-nya berhasil membawaku ke halaman terakhir. Menghibur dan menjadi awal yang cukup bagus sebagai perkenalanku dengan karya-karya penulis ini ;D

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D