Friday, December 11, 2009
No Smoking Area
Sebuah idealisme, tetap idelisme dan akan terus jadi idealisme.
Dalam perjalanan pulang, aku menghitung pertemuan itu. Satu, dua, tiga, empat dan lima dengan yang tadi. Menyenangkan sekali, walau diakhiri dengan kenyataan yang tidak aku sangka. Itu bukan sepenuhnya kesalahan dia dan aku pun tak melarang seseorang terutama kaum adam untuk melakukan itu. Itu hidupnya dan itu pilihannya. Tapi tidak sesuai dengan pilihanku.
Padahal aku menganggapnya sebagai sesuatu yang baru dan tentunya lebih baik. Itu dulu. Dia tetap jadi yang terbaik sampai kapanpun, tapi tidak dalam pikiranku.
Kejadian seperti ini selalu terjadi karena sebuah idealisme yang bisa dibilang kuno di zaman sekarang. Rokok dan perokok. Aku tidak melarang hal itu. Aku cuma terlalu idealis dalam hal ini. Salahkah?
Apapun jawaban yang datang, idealisme ini akan terus berlanjut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D