Saturday, April 7, 2012

Piring + Pikiran Aku



Sabtu sore ini aku nyuci piring. Bukan bikin janji dengan pacar. Bukan sibuk siap-siap dandan dan nunggu dijemput. Pokoknya bukan aku nggak ngelakuin kegiatan yang bersifat romantis dan penuh cinta di malam minggu ini. Aku cuma nyuci piring.
Piring yang numpuk lumayan banyak. Agak geregetan juga liatnya. Biasanya my brother yang kebetulan pulang mendadak jadi super rajin dan emang dia rajin sih. Tapi sepertinya tidak untuk minggu ini. Jadilah aku yang nyuci piring. Nggak ada yang nyuruh sih. Aku nyuci piring karena geregetan aja liat tumpukan piring kotor. Dan aku juga sebenernya bertanggung jawab. Secara tadi udah masak Chicken Cordon Bleu dengan hebohnya. Piring, mangkok dan sendok kotor inilah yang jadi sisanya. Jadi aku mencuci semua itu di sabtu sore yang lumayan cerah.
Sembari mencuci piring, aku ngerasa rada males buat ngeberesinnya. Ada piring dan mangkok yang super kotor, penuh minyak, tepung, telur . . ahh bikin jijik aja. Tinggalin ajalah. Mungkin ntar my mom yang nyelesain. Tapi aku berusaha positif dengan mikir kalau nyuci piring bisa membakar lemak di tubuh. Jadi sekalian olahraga deh.
Tapi . .  bener gitu?
Aku emang butuh olahraga untuk menjaga tubuh tapi aku nggak berniat kehilangan lemak-lemak berharga ini. Aku udah kurus. Terlalu kurus, sebenarnya. Apalagi sehabis sakit dua minggu lalu. Lalu apa artinya “mencuci piring bisa membakar lemak” itu? Untuk siapa?
Sambil masih nyuci piring, aku jadi mikirin hal aneh kayak gini. Aku emang sering baca artikel yang memuat kalimat tersebut. Katanya sih penurut ahli yang sudah membuktikannya dengan melakukan sebuah penelitian. Hmm, coba aku pikir lagi. Ahlinya siapa ya namanya? Penelitiannya kayak gimana? Sampelnya siapa? Tujuannya apa? Dilakukan dikota mana? Apakah masih berlaku? Apakah ada ketentuan tertentu agar hasil tersebut bisa dicapai dengan maksimal?
Aku nggak sempet buat lari ke atas, nyalain laptop, konek ke Google, mencari artikel dan sumber-sumber lain yang berkaitan. Aku stuck di dapur, nyuci piring, remember? Jadi, aku biarin aja pikiran aku kemana-mana.
Instead of think about asal muasal penelitian tersebut, aku malah lebih mikir kalau artikel itu berfokus pada perempuan, terutama yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga penuh. Kenapa? Soalnya ada banyak hal yang berkaitan dengan perempuan.

-  Cuma perempuan yang diet ketat
Yang namanya perempuan pasti ingin terlihat sempurna dan cantik di mata semua orang. Di tekanannya banyak. Tidak hanya lingkungan yang bikin perempuan berpikir begitu, tapi dari dirinya sendiri yang berusaha keras menjadi apa yang lingkungan terima dan mau. Salah satu kriteria cantik yang paling umum dan masih dianggap menjadi standar adalah langsing, kulit putih,  dan rambut panjang. Langsing adalah poin yang paling penting. Karena perempuan putih dan berambut panjang nggak akan dinilai cantik kalau gendut. Beda sama perempuan langsing yang tidak berkulit putih dan tidak beramput panjang. Warna kulit yang tidak putih mungkin dikarenakan oleh keturunan. Rambut pendek bisa dibiarkan selama setahun dan olala! Jadilah rambut panjang. Langsing? Butuh usaha yang nggak kecil, mengurangi makan, olahraga, dan mengorbanan lainnya yang sangat menyiksa. Dengan adanya artikel yang bilang bahwa “mencuci piring bisa membakar lemak”, para perempuan punya pilihan lain atau juga alasan untuk menghindari olahraga yang berat. Cukup nyuci piring aja!

- Cuma perempuan yang digambarkan mencuci piring
Artikel yang aku baca memang ada di bagian khusus untuk perempuan. Jadi nggak aneh kalo perempuan yang jadi ilustrasi dalam artikel tersebut. Tapi apakah artikel tersebut akan memuat gambar laki-laki jikan disimpen di bagian khusus laki-laki? Ini juga bisa melawan jika ada pendapat, “laki-laki juga banyak yang diet koq”. Tapi koq mereka nggak disaranin buat cuci piring ya? Daripada nyewa lapangan futsal atau pergi ke gym, kenapa nggak nyuci piring aja? Gratis dan cuma basah dikit. Kenapa coba? Sudah bisa dipastikan bahwa artikel ini memang untuk perempuan.  

- Mungkin karena sekarang banyak perempuan yang sibuk berkarir sehingga tidak sempat mengurus rumah
Perempuan sudah sangat hebat di zaman sekarang. Mereka sudah bebas bekerja dan bersaing dengan laki-laki di dunia tersebut. Mereka bahkan lebih sukses. Mungkin, mungkin ya, pikiran bahwa “perempuan itu di bawah laki-laki” atau “perempuan kerjanya di dapur” masih berkeliaran dan tidak suka dengan keadaan ini. Mereka ingin mengembalikan perempuan ke “tempat asalnya” dan sebagaimana mestinya. Maka munculah “mencuci piring bisa membakar lemak”. Perempuan yang bekerja dan sibuk tentunya harus selalu menjaga tubuh walaupun tidak sedang melakukan diet ketat. Tidak ada waktu untuk pergi ke gym atau sekedar lari pagi, semuanya habis dengan meeting dan lembur. Mencuci piring jadi sebuah pilihan yang tepat dan singkat!

- Cuma perempuan yang jadi pembantu rumah tangga, laki-laki paling jadi supir atau tukang kebun
Perempuanya tidak sedang diet ketat dan bekerja siang malam tapi tetap bugar. Lalu siapa yang mencuci piring? Kan ada pembantu. Oke, terus pembantunya perempuan atau laki-laki? Pastinya perempuan. Aku belum pernah denger ada laki-laki yang sangat terpaksa dan butuh kerjaan lalu jadi pembantu rumah tangga. Dia mungkin sangat terdesak dan mau menerima pekerjaan apa saja, tapi pastinya bukan jadi pembantu rumah tangga yang nyuci piring.

Itulah alasan-alasan kenapa aku mikir bahwa “mencuci piring bisa membakar lemak” terfokus kepada perempuan dan ada sedikit isu feminis disana. Argumen aku mungkin bisa ditolak karena tidak ada sumber khusus dan hanya menggabungkan isu-isu social yang jadi isu umum di masyarakat. Tapi inilah pikiran aku yang sedang nyuci piring (Well, I’m done actually). Teringat dengan kata-kata dosen Literary Theories aku bahwa semua ide-ide yang ada di kehidupan manusia ini dibentuk dan ada tujuan khususnya. Semua ide itu mungkin terlihat biasa, umum, dan menguntungkan semua pihak. Tapi jika berpikir random seperti aku diatas sana, semuanya terlihat seperti kebohongan besar dan bikin aku bener-bener ngerasa bodoh!
Oh ya, satu alasan lagi kenapa “mencuci piring bisa membakar lemak” merupakan sesuatu yang dibentuk. Tapi ini nggak ada hubungannya dengan perempuan. Mungkin penelitian yang menghasilkan pendapat itu disponsori oleh produk pencuci piring! Semuanya jadi pada nyuci piring dengan produk pencuci piring and guess who’s lucky? Menanamkan sebuah ide memang susah. Tapi jika berhasil, keuntungannya tiada tara. Hahahahaha, kedengerannya memang agak prejudice. Tapi kata dosen Literary Criticism, dengan begitulah kita bisa melihat sisi lain dari sebuah hal dan menjadi kritis.
Well, aku udah beres nyuci piring nih. Piring, mangkok dan sendoknya udah bersih. Pikiran aku juga udah tertulis disini. Thanks for reading and I am wondering about what what you think. I will welcome it nicely as I can hahahahaha. Ciao :D

UPDATE! Eh, aku nemu gambar laki-laki lagi nyuci piring disini

3 comments:

  1. Om Ganteng <~ siapa hayooo? :pApril 7, 2012 at 6:23 PM

    kamu Agnes Monica yah? pake code switching melulu... yea I know you can speak English but you don't have (seriously, don't have) to code switching just to make your statement clearer or more 'understandable' because, seriously, most of your reader can speak and understand Indonesian language better than English. gunakan lah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, *I know, I juga use code switching semata2 cuma mau prove-in ke you bahwa pemakaian code switching itu not enakeun direadnya. :p

    ReplyDelete
  2. you must pay a great deal of attention in literary criticism class.
    i find the subject interesting because it changes the way i see, think, and perceive things.
    just like what is said in the book i got from Bu Saf: Everything is suspect and dont take things for granted.

    nice writing, i enjoyed reading it. thank you :)

    ReplyDelete
  3. To Om G****NG wherever you are: Aku bukan Agnes Monica. And people who do code switching is not only her, you do too! In every class, if you remember :p
    I didn't do code switching to make my statement clear or else. I just do not have any right vocabulary to describe what I feel in Indonesian. Btw, thanks for your concern :)

    Citra: Thanks for reading it. Glad that someone think it is good enough ;)

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D