Wednesday, November 21, 2012

Wuthering Heights


Emily Bronte
13.5 x 20 cm.  488 halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama,  April 2011
Rp. 55.000,-

Wuthering Heights mengisahkan tentang cinta yang tak sampai antara Heathcliff dan Catherine Earnshaw. Ketika Catherine yang sangat dicintainya memutuskan untuk menikah dengan Edgar Linton yang merupakan saingan Heathcliff sejak kecil, Heathcliff pun melarikan diri dan kelak kembali sebagai pria kaya dan berpendidikan, lalu dia mulai menyusun rencana pembalasan dendam kepada keluarga Earnshaw dan Linton yang diyakininya telah menghancurkan hidupnya.

Berdasarkan mata kuliah, Survey in Contemporary English Literature yang pernah aku kontrak dua tahun yang lalu, Wuthering Heights adalah salah satu karya sastra yang terbaik pada zamannya. Selain tema ceritanya yang tidak biasa (katanya), penulisnya juga tak biasa. Karena di zaman dulu penulis perempuan tidak diakui keberadaannya dan tentunya sulit untuk menerbitkan karyanya. Bronte Sister menjadi bagian dari awalnya kebangkitan penulis perempuan. Salah satu dari Bronte Sister, Emily, menulis novel ini dan berhasil memikat pembacanya. Oleh sebab itulah aku tertarik untuk membaca novel ini J

Tapi niatku itu tidak langsung aku laksanakan. Alasannya adalah mengenai sulitnya memahami sastra klasik atau canonical texts ini. Tapi semakin lama aku jadi malu sendiri. Sebagai mahasiswi sastra Inggris yang tahu tentang fakta diatas dan juga mempelajarinya, kenapa aku tak kunjung mencoba membacanya? Bella Swan saja membacanya berulang kali sampai memimpikannya hehehehe. Thank God, my very good friend, @alcynta has the book, the Indonesia translation and lend it to me J

Hal pertama yang kulakukan saat memegang buku Wuthering Heights adalah membaca sinopsisnya yang ada di bagian sampul belakang. Sinopsisnya singkat tapi jelas. Hmm, jadi ini cerita tentang cinta segitiga. Lalu aku memikirkan bahwa tokoh Heathcliff mirip dengan Mr. Dancy di Pride and Prejudice, angkuh, misterius tapi menyimpan cinta yang tak terkira. Aku juga yakin bahwa pembalasan dendam yang direncanakan oleh Heathcliff adalah sebuah rencana yang elegan. Guess what? I was totally wrong about it! Kalimat pembuka dalam bab pertama tidak keluar dari mulut Heathcliff, Catherine ataupun Edgar. Seorang penyewa properti yang bernama Mr. Lockwood menjadi orang yang menceritakan cerita ini. Dia juga mendeskripsikan betapa buruknya Heathcliff dan penghuni Wuthering Heights (oohh, jadi itu the nama rumah ya :O) memperlakukannya :O

Aku tahu kamu kaget membaca paragrap sebelumnya, apalagi aku yang menemukannya sendiri saat membaca novelnya. Yang lebih mengagetkannya lagi, cerita cinta segitiga yang berjadi antara Heathcliff, Catherine dan Egdar diceritakan oleh Mrs. Dean, perempuan yang sudah melayani keluarga itu sejak dulu. Mrs. Dean terlibat secara langsung pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada ketiga orang itu, dari dulu sampai sekarang. Lalu ceritapun tergulir dari cerita-cerita yang diucapkan oleh Mrs. Dean dan juga Mr. Lockwood J

Walaupun Mrs. Dean dan Mr. Lockwood yang mengambil alih menjadi pencerita dalam novel ini, hal-hal kecil tapi tidak menyenangkan seperti sumpah serapah dari ketiga tokoh utama, ditambah anggota keluarga dan juga anak mereka tetap ada sampai cerita habis. Oh God, what happened to people on that era? Kenapa mereka begitu sering, suka dan selalu mengatakan sesuatu disertai dengan umpatan? Apakah ada historical background yang menyebabkan hal tersebut? Tapi seingatku tidak ada satu kalimatpun yang membahas tentang perang, kelaparan, kekeringan atau bentuk krisis yang lainnya. Namun aku bisa merasakan bahwa ada rasa sakit hati, cinta yang tak sampai dan kesepian yang tersembunyi dalam setiap kata-kata kasar itu. Apakah tebakanku benar? I think I have to read some secondary sources to figure it out J

At last, aku bangga bisa menyelesaikan novel klasik ini (walau agak malu karena aku baca versi terjemahan). Novel klasik biasanya ditutup dengan ending yang  . . menggantung (?) dan membuat pembacanya galau. Tapi aku suka dengan ending seperti itu dan aku yakin Bella Swan juga suka :p

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D