“Sejak itu Adrienne memiliki prinsip: tak boleh ada patah hati yang tidak menghasilkan royalti baginya.” – halaman 18

Adri yang juga merupakan anggota aktif sebuah gereja bertemu dengan calon dokter bernama Danny Husein. Hubungan pertemanan (lalu berubah menjadi PDKT) mereka berjalan lancar karena Adri belajar jadi pengalaman pahitnya terdahulu. Adri diam-diam menulis sebuah novel tentang Danny yang diharapkan berakhir bahagia.

“Danny nulis ‘keringetan’ kaleee, bukan ‘keingetan’! Dasar ge-er!” – halaman 68

Tapi kemudian mantan Adri, Gerry datang dengan amarah saat tahu Adri memakai namanya dalam novel terbarunya. Gerry berjanji Adri akan sangat menyesal. Benar saja, setelah itu Adri kehilangan segalanya. Olok-olok dari pembaca setia novelnya sampai Danny pun enggan mempercayainya lagi.

“Apa kata salah satu member milis itu? Ia penasaran apakah setelah ini Adrienne masih berani menulis buku? Oh, tentu saja aku berani? Aku harus berani!” – halaman 207

Tapi semuanya membuat Adri sadar dan untungnya dia bisa mengambil sebuah pelajaran. Dia menjadi Adri yang baru dan lebih rendah hati. Aku suka banget deh dengan perkembangan karakter Adrienne ini :D

“I . . simply want to apologize. And I do mean it.” – halaman 244

Who’s your ‘Character Thursday’ this week?

--

4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…