Syafrina Siregar
200 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Juli 2013 (cetakan pertama)
Rp. 35.000,-
Lari dari masa lalu memang melelahkan. Apalagi buat Early yang nekat
melarikan diri ke sebuah kota yang sama sekali tak dikenalnya. Bergantung pada
Marco, lelaki tampan yang baru dikenalnya, justru membawanya ke dunia yang jauh
lebih indah. Early sangat menikmati hidupnya. Tapi tiba-tiba pekerjaaan
mengharuskannya kembali ke kota tempat masa lalu menghantuinya.
Ternyata masa lalu memang masih mengejarnya. Manto, yang berusaha dienyahkannya dari mimpi buruknya, sudah menyiapkan rencana jahat untuk Early. Sementara ibunya sendiri sama sekali tak mampu melindunginya.
Sementara Mitha, yang pernah sangat baik dan banyak membantu Early, sedang jatuh cinta.
Bagaimana kelanjutan hubungan Early dengan Marco? Siapa yang dicintai Mitha? Apakah Early bisa berdamai dengan masa lalunya dan menerima Asnia kembali dalam hidupnya? Bagaimana Early melindungi dirinya dari Manto?
Ternyata akan lebih mudah jika masa lalu dihadapi dan diterima… bagi seorang Early sekalipun.
Ternyata masa lalu memang masih mengejarnya. Manto, yang berusaha dienyahkannya dari mimpi buruknya, sudah menyiapkan rencana jahat untuk Early. Sementara ibunya sendiri sama sekali tak mampu melindunginya.
Sementara Mitha, yang pernah sangat baik dan banyak membantu Early, sedang jatuh cinta.
Bagaimana kelanjutan hubungan Early dengan Marco? Siapa yang dicintai Mitha? Apakah Early bisa berdamai dengan masa lalunya dan menerima Asnia kembali dalam hidupnya? Bagaimana Early melindungi dirinya dari Manto?
Ternyata akan lebih mudah jika masa lalu dihadapi dan diterima… bagi seorang Early sekalipun.
Early adalah sebuah novel yang
tidak pernah aku pikirkan untuk dibeli atau pun dibaca. Aku nggak baca atau
denger info rencana terbitnya di Twitter atau web penerbit. Novel ini ada
begitu saja di tumpukan novel baru di Rumah Buku. Novel ini langsung menarik
perhatianku dan masuk ke barang belanjaanku hari itu. Selain harganya yang
terjangkau untuk ukuran novel Metropop, judulnya juga mirip dengan nama blogku
hahahaha. Alasan yang aneh ya. Tapi cukup ampuh untuk membuatku membawanya ke
kasir ;)
Early menceritakan tentang
seorang wanita usia 27 tahun yang bernama Early. Dia tinggal di sebuah rumah
mewah di Batam berkat karirnya yang sukses. Padahal tujuh tahun yang lalu, dia
baru lari dari rumahnya di Medan tanpa bekal atau persiapan yang matang.
Untungnya dia bertemu dengan Marco, seorang pebisnis dari Kanada yang mau
membantunya dan membuat hidup barunya di Batam serba tercukupi. Tujuh tahun
kemudian, Marco menugaskan Early untuk meninjau rencana bisnis mall barunya di
Medan. Early agak ogah-ogahan kembali ke kampung halamannya itu tapi akhirnya
tetap pergi juga. Marco yang sejak lama menyimpan perasaan khusus pada Early
agak heran sekaligus penasaran dengan masa lalu Early. Apalagi seorang lelaki
bernama Manto dan seorang wanita yang sangat mirip Early bernama Asnia tak
hentinya muncul di sekitaran hotel dimana Early dan dirinya sendiri menginap.
Early menawarkan kisah yang cukup
kompleks dalam jumlah halaman yang singkat. Terlalu singkat mungkin. Banyak hal
yang tidak dibahas atau tidak dikembangkan. Penjelasan tentang masa lalu setiap
tokoh memang dijelaskan. Tapi masa lalu itu dijelaskan dalam deskripsi yang
begitu padat. Mungkin maksudnya ingin terlihat misterius dan mengundang rasa
penasaran pembaca. Sayangnya deskripsi yang padat itu membuat aku pusing. :O
Tokoh Early yang menjadi inti
cerita ini juga terasa datar. Emosi dan tiap lekukan bibirnya diatur sedemikian
rupa sampai-sampai orang lain tidak bisa menebak perasaannya. Katanya sih itu
cara Early untuk menjaga diri dan tidak tersakiti seperti tujuh tahun yang
lalu. Tapi rasanya terlalu berlebihan. Emosinya terlalu terjaga sampai-sampai
aku sendiri nggak bisa menebak. Emangnya Early nggak ngerasa ada pergulatan
emosi ataupun galau-galau gitu sama masa lalunya itu? Palingan dia cuma ngeluh
dan tetep pergi ke Medan. Tidak ada tanda-tanda dia butuh tempat bersandar.
Kayaknya bener-bener nggak mau bergantung kesiapapun. Cara dia menikmati kekayanya
juga tidak terasa. Semahal apapun barang yang dia pake, dia nggak ngerasa aman
sepenuhnya. Ada ya orang kayak gitu :O
Namun Early masih memberikan
sesuatu yang berbeda dan berharga. Early mengambil lokasi cerita di Medan dan
Batam, sesuatu yang jarang aku temui di novel-novel Metropop atau jenis apapun
itu. Biasanya kan di Jakarta, Bandung, Bali atau malahan di luar negeri. Selain
itu Early juga mengajarkan kita untuk menghadapi dan berdamai masa lalu.
Walaupun tujuh tahun berlalu dan dia hidup dalam keadaan yang sangat cukup,
masalah itu tetap saja menganggu. Oleh karena itu, masa lalu sebaiknya tidak
dihindari. Walaupun betapa beratnya, masa lalu adalah alasan atas semua yang
kita lakukan dan dapatkan di masa depan. Berdamailah dengan masa lalu.
Well, Early ternyata tidak sesuai
dengan dugaanku. Ada rasa kecewa sih tapi untungnya masih ada sebuah pesan tentang
masa lalu dan masa depan yang bisa aku dapat darinya. Dan rasanya the whole
liat-novel-baru-tanpa-tau-apa-apa-tapi-langsung-dibeli thing itu bukanlah hal
yang cocok buat aku :D
kayaknya aku agak mirip sama tokoh Early itu, yg ngerasa ga aman dengan harta, jarang menunjukkan emosi berlebih karena takut sakit hati dan ga sembarangan nyari sandaran hati karena ingin terlihat kuat dan mandiri. Jadi more or less aku ngerti pemikiran Early, hehehe. Tapi untuk ukuran novel fiksi, mengangkat karakter Early sebagai tokoh utama menurut aku kurang komersil karena terlalu membosankan. Mungkin bakal lebih menarik kalau novelya diceritakan dari sudut pandang tokoh lain yang berperan sebagai pemerhati Early atau diceritakan ada saat dimana Early sudah lelah menahan perasaan yang berkecamuk. Kalau dari awal sampai akhir Early tetap sedingin itu, kayaknya jadi sulit menentukan mana konflik puncak, mana yg konflik biasa. Tapi entahlah, aku juga belum baca novelnya,hehe. Semua serba 'kayaknya' :D
ReplyDeleteSaya juga sudah beberapa kali membaca karya Syafrina Siregar dan hampir semua gak cocok dengan saya. Yah, balik lagi sih, tergantung selera masing-masing. :))
ReplyDeleteReview-nya kece. Komplit.
saya jarang banget baca novel metropop, dan dengan baca review ini kayaknya saya emang belum tertarik dengan novel semacam ini. hehe
ReplyDelete*komen cuma buat persyaratan dapet GA aja, maaf
Dear Alfiani, oke banget komentarnya hahaha. Ide untuk mengambil sudut pandang karakter lain ide yang bagus tuh ;)
ReplyDeleteDear dianmayy, hmm, bisa karena selera juga ya. Thanks ;)
Dear forsmawi UI, it's okay ;)