Dahlian
366 Halaman
Gagas Media, 2013 (cetakan kedua)
Rp. 50.000,-
Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya...
seolah ia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam.
Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya.
Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama?
Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya.
Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama?
Setelah Refrain, Andai Kau Tahu adalah novel hadiah
#17anGagas yang aku baca. Alasannya? Aku cuma nulisin tiga judul yang ada, dikocok
layaknya arisan dan judul ini lah yang keluar. Aku sebenarnya agak ragu saat
mau membaca novel karya Dahlian ini. Pengalaman aku dengan karya sebelumnya,
Menunggu, tidak begitu menyenangkan. Tapi judulnya sudah keluar dari arisan
kecil aku, masa aku mengingkari peraturan sendiri? :p
Andai Kau Tahu menceritakan hidup Tania, anak seorang dokter
ternama, yang merupakan mantan model. Dia kabur dari rumah setelah ayahnya
berencana menjodohkannya dengan anak temannya yang sesama dokter. Tania benci
profesi ayahnya itu. Karena pekerjaan itu, ayahnya menelantarkan ibunya yang
sakit keras dan akhirnya meninggal. Tania memilih minggat ke rumah pacarnya,
Hendrick, seorang vokalis band. Tapi mereka malah bertengkar. Hendrick tampak
enggan menampung Tania, dia juga sering menghilang tanpa kabar, dan kepergok
sedang merangkul wanita lain. Tania marah dan memutuskan pergi demi melindungi
egonya sendiri. Saat sedang kebingungan, Tania bertemu dengan Reza, orang yang
menabrak mobilnya beberapa hari yang lalu dan juga berprofesi sebagai dokter. Reza
bersedia menampung Tania di apartemennya sebagai bentuk tanggung jawabnya atas
kecelakaan itu. Diam-diam, dia juga ingin tahu apa watak calon istrinya itu.
Asal kamu tau ya, Andai Kau Tahu, surprisingly, was really good! I love it! Cerita perjodohan dan
formula benci-jadi-cinta mungkin agak mainstream
dan mudah ketebak, tapi justru itu yang aku suka, oddly. Aku selalu penasaran bagaimana dan apa faktor yang membuat
kedua manusia itu tiba-tiba jadi madly in
love about each other. Untungnya ceritanya diambil dari sudut pandang kedua
tokoh utama. Tania dan Reza bergantian, atau malah rebutan, mengeluarkan isi
hati dan pikiran mereka. Walaupun sebelumnya aku agak pusing, rasa penasaranku
terobati lah. Lalu pinternya, kedua orang itu dibuat tinggal dalam satu rumah (well, apartemen) yang sama. Jadi mau
nggak mau, interaksi keduanya lebih intens! :D
Kekuatan lain yang mendukung
ceritanya adalah deskripsi saat Tania dan Reza diam-diam jatuh cinta, memuji
kelebihan bahkan tersenyum geli kalau mengingat kekurangan masing-masing dan
cara mereka bermesraan (yeah, I’m talking
about kissing parts). Don’t get me
wrong, deskripsi ciumannya begitu kuat tapi tidak masuk area vulgar. Jadi
kesannya ciuman itu memang terjadi karena rasa cinta, bukan nafsu. Padahal kan
di dunia nyata, kedua hal itu susah dipisahin. Tapi disini, yang aku bayangkan
dan rasakan memang masih area cinta, sepenuhnya. Deskripsi yang manis itu bikin aku book hangover! Damn, masa aku book
hangover gara-gara gitu doang? But it’s
true. Last time this happene is when I was reading Mahogany Hills. Ah, I think I
love mainstream romance :p
Sayangnya, diksi yang dipakai
dalam deskripsi tersebut belum cukup beragam. Aku menemukan ungkapan ‘rasa
kecewa menghajar Reza saat . .’ dan ungkapan itu terdengar sangat oke dan
benar-benar ‘menghajar’ otak aku. Eh, selang dua halaman, ungkapan yang mirip
muncul seperti ini ‘di luar dugaan, rasa kecewa menghajar Tania’. Setelah itu
ada beberapa ungkapan lain yang diulang-ulang. Yaah, ilang deh rasa kagumnya. Rasa
kecewa lagi-lagi menghajar aku saat menemukan typo. Guys, ini udah cetakan
kedua loh :o
Rasa heran juga muncul di pikiran
aku. Ini seputaran kehidupan kedua tokoh utama. Untuk Reza, penokohannya
lumayan make sense lah. Reza udah
meninjak kepala tiga, mapan, dewasa,
baik tapi tetap goyah kalo berhadapan dengan wanita. Tapi gimana dengan Tania?
Umur udah 23, tapi masih manja. Dulu katanya dia sempet bekerja jadi model,
tapi pengeluarannya tidak terkendali. Seakan-akan dia nggak pernah mengasain
susahnya kerja dan dapet uang. Dan dia punya temen nggak sih? Bingung deh -.-
At least, Andai Kau Tahu
memberikan cerita yang tak terduga dan aku sangat menyukainya. Faktor-faktor
yang agak menyebalkan itu aku singkirkan saja. Karena aku memutuskan untuk
menikmati cerita yang selalu sukses bikin aku mengalami book hangover. Semoga aku bisa menemukan novel-novel tak terduga
nanti (dan kena book hangover lagi?).
Recommended! :D
Walaupun kesannya lebih masuk ke dewasa, terbukti dengan adanya adegan kissing itu, aku rasa aku masih bisa menikmati buku Dahlian yang pertama kali kubaca ini. Setelah sebelumnya baca review GagasDuet yang ratingnya kurang memuaskan, agak ragu juga, ya tapi nggak bisa dipungkiri sih, aku jatuh cinta sama buku ini :D Kalimat yang kuingat itu... On our own, each of us is imperfect. But together, we complete each other. Hehe, dan sekarang lagi nunggu karya Dahlian di seri STPC :D
ReplyDeleteKarya Dahlian di seri STPC udah keluar loh, Casablanca: Forget Me Not :D
ReplyDelete