Robert Galbraith
520 halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Desember 2013
Rp. 99.000,-
Ketika seorang supermodel jatuh dari ketinggian balkon di Mayfair yang
bersalju, polisi menetapkan bahwa ini kasus bunuh diri. Namun, kakak korban
meragukan keputusan itu, dan menghubungi sang detektif partikelir, Cormoran
Strike, untuk menyelidikinya.
Strike seorang veteran perang yang memiliki luka fisik dan luka batin. Hidupnya sedang kisruh. Kasus ini memberinya kelonggaran dalam hal keuangan, tapi menuntut imbalan pribadi yang mahal: semakin jauh dia terbenam dalam kasus ini, semakin kelam kenyataan yang ditemuinya---dan semakin besar bahaya yang mengancam nyawanya...
Kisah misteri yang mencekam dan anggun, mengelana di antara atmosfer London yang pekat---dari jalanan Mayfair yang mewah dan sunyi, ke bar-bar suram di East End, hingga ke keriuhan Soho. The Cuckoo’s Calling adalah kisah misteri yang menawan.
Memperkenalkan Cormoran Strike, inilah novel kriminal pertama J.K. Rowling, menggunakan nama alias Robert Galbraith.
Strike seorang veteran perang yang memiliki luka fisik dan luka batin. Hidupnya sedang kisruh. Kasus ini memberinya kelonggaran dalam hal keuangan, tapi menuntut imbalan pribadi yang mahal: semakin jauh dia terbenam dalam kasus ini, semakin kelam kenyataan yang ditemuinya---dan semakin besar bahaya yang mengancam nyawanya...
Kisah misteri yang mencekam dan anggun, mengelana di antara atmosfer London yang pekat---dari jalanan Mayfair yang mewah dan sunyi, ke bar-bar suram di East End, hingga ke keriuhan Soho. The Cuckoo’s Calling adalah kisah misteri yang menawan.
Memperkenalkan Cormoran Strike, inilah novel kriminal pertama J.K. Rowling, menggunakan nama alias Robert Galbraith.
The Cuckoo's Calling - Dekut Burung Kukuk menjadi berita panas ketika
penulis aslinya ternyata bukan bernama Galbraith tapi Rowling, penulis seri
Harry Potter. Macam-macam alasan muncul di balik penggunaan nama alias itu. Tapi
yang pasti novel ini langsung masuk daftar bacaan setiap orang, termasuk aku. Sejauh
ini aku tidak terlalu berminat pada genre seperti ini dan belum pernah membaca
novel detektif sampai beres hehehe. Namun ketika tahu ini tulisannya tante
Rowling, why don’t I give it a try?
Salah satu penerbit terkemuka langsung mengeluarkan novel ini dalam terjemahaan
bahasa Indonesia dan itu membuatku semakin ‘panas’. Dengan recehan yang aku
kumpulkan dari Receh for Books 2013,
aku membeli novel ini. Sempet kehabisan sih tapi begitu dapet rasanya
seneeeeeng banget! :D
The Cuckoo's Calling - Dekut Burung Kukuk menceritakan kematian
seorang model bernama Lula Landry. Kasus ini sudah dinyatakan sebagai kasus
bunuh diri karena tidak ada bukti yang cukup kuat di tempat kejadian perkara. Kakak
angkat Lula, John Bristow, tidak percaya adik angkatnya dengan sengaja melompat
dari balkon flatnya sendiri. Sehingga dia membawa kasus tersebut ke kantor
detektif partikelir, Cormoran Strike. Strike sendiri telah mengalami malam yang
berat. Tunangannya, Charlotte, meninggalkannya dan secara otomatis dia tidak
punya tempat tinggal. Pikirannya agak teralihkan ketika seorang pegawai
temporer, Robin, datang dan menjadi sekretarisnya selama seminggu. Dia juga
akhirnya menerima kasus dari John dan mulai melakukan penyelidikan. Tak hanya disangka,
selain mengatur berkas kantor usang tersebut, Robin juga membantu Strike
mendapatkan data dan juga kesaksian orang-orang yang berkaitan dengan malam
kematian Lula. Bukti-bukti yang dia kumpulkan menyakinkannya bahwa ini memang
bukan kasus bunuh diri.
“Mereka hanya melihat apa yang ingin mereka lihat, mata mereka buta terhadap kebenaran tak terbantahkan yang tidak sesuai dengan harapan.” - halaman 85
Entah kenapa, nama besar J.K.
Rowling tidak membuat The Cuckoo's
Calling - Dekut Burung Kukuk menarik.
Sebenarnya secara keseluruhan ceritanya menarik, bikin penasaran dan
tentunya bikin aku menebak-nebak siapa pembunuh sebenarnya. Aku salah menebak
sih dan aku jadi kaget sendiri. Tapi novel ini tidak semenarik yang aku harapkan.
Aku tidak ‘jatuh cinta’ pada karakter si Strike. Kenapa? Strike ini tidak bikin
aku simpati sama sekali. Latar belakangnya terlalu kompeks. Semua itu
diceritakan bersamaan dengan kasus Lula yang tak kalah kompleksnya. Ditambah
lagi aku tidak mendapat akses ke pikiran Strike tentang penyelidikan dugaan
pembunuhan ini. Aku sama sekali tidak tahu perkiraan awal sampai kesimpulan Strike
tentang siapa yang sebenarnya membunuh Lula sampai dia mengungkapkannya di
akhir cerita. Ini membuat endingnya sangat tidak tertebak tapi sekaligus membuatnya
terasa dingin dan jauh dari aku sebagai pembaca. Aku kebosanan sendiri membaca
kegiatan Strike berburu saksi lalu menanyakan dan mendapatkan jawaban yang (hampir)
sama. Ceritanya akan lebih menarik kalau Robin lebih sering dilibatkan. Ya, aku
malah tertarik dengan ide-ide brilian Robin tentang kasus yang ditangani bos
sementaranya. Sayangnya, Strike tidak berpikir demikian. Aku belum mengerti
peran sesungguhnya si Robin ini. Dia sepertinya bakal menjadi rekan kerja yang
sesuai (dan kemungkinan terlibat kisah romantis?) untuk Strike. Semoga di buku
selanjutnya, Robin mendapatkan porsi lebih banyak ya.
Selain cerita, aku juga punya
komentar untuk kualitas terjemahan novel ini. Aku merasa terjemahaannya kurang
rapi. Hal itu aku lihat dari kata-kata yang aku ragukan kebakuannya (cigaret? Really?). Aku juga menemukan kalimat-kalimat
yang (terasa) diterjemahan secara langsung dari bahasa asli sehingga terbaca
janggal. Sepertinya terjemahaan ini akibat deadline
waktu yang cukup sempit meninggat pemberitaan yang terkait dengan novel ini.
Semuanya pasti sudah menunggu terjemahaan novel ini dan agak membebani sang
penerjemah.
At last, The Cuckoo's
Calling - Dekut Burung Kukuk belum berhasil menumbuhkan minatku kepada
genre detektif. Karakternya terlalu rumit, mungkin sama rumitnya dengan kasus
yang ada. Tapi untuk kalian yang suka dengan genre tersebut, tak ada salahnya
mencoba membaca novel ini. Dan jangan lupa untuk menantikan cerita-cerita
tentang sepak terjang Strike selanjutnya :)
Huwaaa sudah baca aja ya ^^ *lirik bukunya di tumpukan buku* Hihihihi
ReplyDeletepenasaran pengen baca buku ini lebih karena nama j.k. rowling yang 'terkuak' itu sih, hahaha :D tapi bukunya masih ngendon manis di timbunan and belum tersentuh sampai sekarang XD
ReplyDeleteBu JKR emang top,boleh kasih versi pdf biar bisa d download ga kak?
ReplyDelete