Farah Dini Novita
288 Halaman
B First (PT. Bentang Pustaka),
Mei 2014
Rp. 49.000,-
Punya hobi jalan-jalan? Nggak boleh absen nonton di bioskop tiap weekend? Selalu kalap kalau ada midnight sale?
Rutin ke salon buat jaga penampilan? Suka nongkrong di kafe buat ketemuan sama teman-teman se-gank?
Toss! Kita punya kebiasaan yang sama berarti.
Hal-hal yang menyenangkan memang susah banget buat direm.
Cari uang, kan, sudah susah, masa mau keluar uang juga masih susah. Hahaha ....
Tapi memang males banget, ya, kalau dengar nasihat teman atau ortu yang nyuruh kita buat berhemat. Buat investasi masa depan, katanya. Masuk akal, sih. Kita nggak mau juga, kan, kerja bertahun-tahun, tapi ternyata digit di tabungan nggak juga bertambah?
So, gimana ya caranya supaya tetap bisa bersenang-senang, tapi aset yang ada terus bertambah? Tenang ... buku ini solusinya.
Cheers,
Dini
Senior Financial Executor
***
“Dini seolah tahu apa yang ada di pikiran kita soal uang. Membuka lembar demi lembar buku ini, 'ketakutan' membahas uang cair sedikit demi sedikit.”
—Asteria Elanda, Editor in-chief Majalah Good Housekeeping Indonesia
“Serius, buku ini wajib dibaca semua perempuan: yang masih single, lebih-lebih lagi yang udah punya tanggungan.”
—VENUS, Blogger and Author @venustweets
“Farah Dini, adalah contoh kongkrit seorang Financial Planer yang cerdas.”
—Rani Badri kalianda, Founder & Facilitator The Soul Of Speaking
Rutin ke salon buat jaga penampilan? Suka nongkrong di kafe buat ketemuan sama teman-teman se-gank?
Toss! Kita punya kebiasaan yang sama berarti.
Hal-hal yang menyenangkan memang susah banget buat direm.
Cari uang, kan, sudah susah, masa mau keluar uang juga masih susah. Hahaha ....
Tapi memang males banget, ya, kalau dengar nasihat teman atau ortu yang nyuruh kita buat berhemat. Buat investasi masa depan, katanya. Masuk akal, sih. Kita nggak mau juga, kan, kerja bertahun-tahun, tapi ternyata digit di tabungan nggak juga bertambah?
So, gimana ya caranya supaya tetap bisa bersenang-senang, tapi aset yang ada terus bertambah? Tenang ... buku ini solusinya.
Cheers,
Dini
Senior Financial Executor
***
“Dini seolah tahu apa yang ada di pikiran kita soal uang. Membuka lembar demi lembar buku ini, 'ketakutan' membahas uang cair sedikit demi sedikit.”
—Asteria Elanda, Editor in-chief Majalah Good Housekeeping Indonesia
“Serius, buku ini wajib dibaca semua perempuan: yang masih single, lebih-lebih lagi yang udah punya tanggungan.”
—VENUS, Blogger and Author @venustweets
“Farah Dini, adalah contoh kongkrit seorang Financial Planer yang cerdas.”
—Rani Badri kalianda, Founder & Facilitator The Soul Of Speaking
Finchickup:
Financial Check Up for Ladies sudah lama masuk ke dalam daftar buku yang
pengen aku beli. Akhirnya kebeli bulan kemaren, deh. Kenapa aku tertarik dengan
buku non fiksi yang tidak membahas tentang kepenulisan? Well, mungkin karena buku ini
punya judul dan cover yang unik dan membahas isu finansial vs belanja yang menarik.
Gimana isinya? Bagaimana caranya kita, para ladies, tetap bisa belanja
tapi bisa mengelola uang? Let’s review it now
:)
"Sebenarnya,
ya, kalau dipikir-pikir, kita merasa susah karena belum apa-apa sudah menolak
untuk belajar. Belum apa-apa sudah bilang ribet, ya, jelas mentalnya sudah
diblok dan enggak mau terbuka pada hal-hal baru. Padahal, sesuatu yang baru
justru bisa bikin kita berkembang sebagai individu dan jadi lebih baik dari
waktu ke waktu." – halaman 23
Finchickup: Financial
Check Up for Ladies mempunyai 12 bab yang terdiri dari Prakata (kisah
singkat penulis dan pengalamannya mengelola keuangan), Bedah Mindset (penjelasan dan contoh tentang
keuangan dan investasi), Bedah Pengeluaran (The Latte Factor dan bocor halus
lainnya), Bedah Utang (KPR, KPM, KTA), Bedah Asuransi (asuransi
Jiwa, Kesehatan, dll), Bedah Tujuan Keuangan (dana pendidikan, properti pertama,
liburan, dll), Bedah Tabungan & Investasi (tabungan, reksadana, obligasi, saham),
Bedah Cashflow &
Networth (strategi mengatur pengeluaran, alokasi
aset dan utang), Bedah Kendala
Perencanaan Keuangan (menunda dana darurat, investasi, pembayaran tagihan utang, shopaholic), Bedah Alternatif
Penghasilan (online shop, garage sale, reseller),
Bedah Action Plan (baca buku
dan cari info) dan Penutup. Di sela-sela penjelasan, penulis menyertakan
contoh tabel perhitungan kredit beberapa aset, utang dan investasi lengkap dengan
jumlah angkanya. Lalu ada juga kutipan-kutipan, baik poin utama dari penjelasan
penulis dan tokoh-tokoh yang berpengaruh dan ahli, mengenai keuangan, investasi
dan hal-hal lainnya tercantum dalam kombinasi warna merah, abu-abu tua dan muda
serta ilustrasi imut.
Aku bersyukur banget nemuin dan
baca Finchickup:
Financial Check Up for Ladies di umur yang relatif muda. Walaupun aku belum
punya penghasilan sendiri, rajin menabung (cieeee) dan bisa menahan nafsu belanja
barang yang tak penting, aku punya keinginan untuk beli rumah dan kendaraan
bermotor di kemudian hari. Beban dan jalan yang harus ditempuh tidaklah mudah,
tapi buku ini menyakinkanku bahwa semua itu bisa dicapai. Banyak banget
ilmu dan pengetahuan penting yang berguna untuk mengatur dan mengevaluasi
keuanganku sekarang dan kelak. Penjelasannya memang agak membingungkan, banyak
istilah baru yang kadang aku hindari dan bahkan takuti sebelumnya dan jumlah nol
yang muncul di beberapa contoh tabel perhitungan itu bikin lemas. Tapi penulis
menyampaikannya dengan detail yang pas dan bahasa yang tidak terlalu kaku.
Lucunya, penulis dan aku punya nama yang sama. Jadi poin-poinnya lebih ngena, hahaha
"Kebebasan
finansial bukan berarti kita harus menjadi super-duper-kaya macam Donald Trump,
melainkan ketika aset investasi yang kita punya sudah bisa membiayai semua
pengeluaran tanpa kita harus mengeluarkan keringat untuk bekerja sama sekali."
– halaman 227
Contoh
perhituangan KPR
Walaupun bikin ketar-ketir duluan,
contoh tabel perhitungan KPR di bab ‘Bedah Utang’ menjadi salah satu bagian yang
aku suka. Angka-angkanya memang masih perkiraan tapi cukup menggambarkan apa
yang harus aku persiapkan dan hadapi nanti. Bagian lain yang aku suka itu bab ‘Bedah
Tabungan &
Investasi’. Reksadana dan Saham jadi kedengaran menarik dan menjanjikan. Oh,
iya, ada juga penjelasan kecil, sepertinya di bab awal, yang membahas cara
untuk menyiasati pengeluaran yang dipengaruhi gaya hidup dan juga, ehem, ego.
Penulis menjelaskan kalau pintar mengelola keuangan itu bukan berarti kita
pelit kepada diri sendiri. Kita masih bisa nongkrong di kafe, makan di luar dan
nonton film terbaru tapi disesuaikan dengan keperluan dan penuh pertimbangan.
Kita butuh loh sesekali memanjakan diri dengan membelanjakan uang. Karena kalo
nggak, suatu hari kita bisa ‘meledak’ dan menghabiskan dana yang lebih besar.
Contohnya nih aku sangat membatasi jumlah buku yang aku beli dan anti beli
makanan di luar kalau masih ada bahan masakan di rumah. Karena menekan diri
terlalu keras dan jadinya stres sendiri, bulan lalu aku beli buku sampe 10 buah
dan makan mie terus-terus. Cckck, itu gara-gara aku terlalu ‘sayang’ sama uang,
jadinya kejam sama diri sendiri. Jangan diikuti, guys. Dan jangan terlalu ‘sayang’
sama uang ;p
Sayangnya, ada dua hal yang
kurang pas buatku. Pertama, bahasa kasual yang penulis gunakan. Memang sih,
gaya bahasanya bikin aku lebih cepet ngerti, tapi kadang malah membuat beberapa
bagian jadi kurang serius atau mengacaukan mood-ku. Lalu, kedua, penyebaran dan
penempatan kutipan-kutipan motivatifnya kurang sesuai dan sedikit mengacaukan layout
bukunya. Ada kutipan yang muncul terlebih dahulu dibandingkan paragraf yang
dimaksud atau kutipan tersebut berada di tengah-tengah penjelasan penting, yang
malah mengalihkan konsentrasiku. Menurutku, sebaiknya kutipan tersebut hanya
dimuat di akhir bab atau sub bab saja dan hanya poin paling penting yang
ditampilkan.
At last, kedua hal tersebut tidak menganggu pentingnya para
perempuan untuk membaca, memahami dan mempraktekan isi Finchickup: Financial
Check Up for Ladies ini. Seriusan, bagi yang belum menikah atau sudah berkeluarga,
buku ini yang wajib dibaca untuk memperluas dan membuka pengetahuan kita soal
keuangan yang ternyata tidak seseram yang dibayangkan sebelumnya. Recommended!
:D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D