Veronica Roth
288 Halaman
Mizan Fantasy, Desember 2014
Rp. 59.000,-
Dua tahun sebelum Beatrice Prior menentukan takdirnya, putra pemimpin
Abnegation melakukan hal yang sama. Tobias Eaton berkhianat dari Abnegation,
berpindah ke Dauntless, dan berubah menjadi Four. Mencari kebebasan dan
kehidupan yang bebas dari masa lalu. Ternyata di Dauntless pun Four masih
meragukan pilihannya. Apalagi secara tak sengaja dia mengetahui persekongkolan
antara pemimpin Dauntless dan Erudite. Sementara, sang Ibu yang ternyata masih
hidup menginginkannya bergabung dengan factionless.
Haruskah Four kembali berkhianat? Pantaskah faksi 'tanpa pamrih' yang
ternyata menyembunyikan monster sekejam Marcus Eaton diselamatkan? Four
dihadapkan pada pilihan sulit. Mungkinkah pengkhianatan memunculkan kebebasan?
Four: A Divergent Collection, mengisahkan perjalanan Divergent Trilogy
dari sudut pandang Tobias Eaton. Dengan bonus tiga kisah ekslusif bersama Tris.
Kisah pelengkap Divergent Trilogy yang romantis dan penuh aksi.
Tadinya aku berencana untuk
membaca Four: A Divergent Story
Collection di bulan Mei, bersama novel-novel bertema fantasy dan dystopian
lainnya. Fokus di bulan Maret ini pokoknya masih cerita romance, meneruskan tema di bulan Februari. Karena, Maret itu bisa
dibilang ‘bulan cinta’-nya aku, bukan bulan sebelumnya. Entah karena akhirnya
bosan sendiri atau terpengaruh dengan promosi film Insurgent, aku memutuskan
untuk membaca kumpulan cerita ini lebih cepat dari jadwalnya. Now, let’s review it ;D
"Aku
punya nama baru, yang artinya aku bisa menjadi manusia baru. Seseorang yang tak
mau pasrah saja menerima ejekan dari anak Erudite sok tahu. Seseorang yang bisa
menyerang balik.
Seseorang
yang akhirnya siap bertempur.
Four."
– halaman 67
Four: A Divergent Story Collection memiliki empat cerita tentang Tobias
‘Four’ Eaton sebelum dan di antara kisah Tris dalam Divergent. Cerita pertama
‘The Transfer’, mengisahkan Tobias menjalani tes kecakapannya dengan hasil
Abnegation. Tapi dia tidak mau kembali tinggal bersama ayah kandungnya, Marcus,
yang kerap menyiksanya. Maka di Upacara Pemilihan, dia memilih Dauntless dan
terlahir kembali sebagai Four. Di cerita kedua ‘The Initiate’, Four menjalani
program inisiasinya di Dauntless. Tak hanya bertarung dengan sesama peserta
inisiasi dan melawan ketakutan dalam simulasi, Four mulai beradaptasi dengan
gaya hidup anggota Dauntless seperti membuat tato dan minum alkohol.
Di cerita ketiga ‘The Son’, Four
menjalani program untuk menjadi calon pemimpin Dauntless. Dia menemukan
keterlibatan pemimpin fraksi Erudite, Jeanine Matthews, dalam politik Dauntless
dan fakta bahwa ibu kandungnya, Evelyn, hidup bersama factionless. Di cerita terakhir ‘The Traitor’, Four mengetahui
rencana serangan Dauntless dan Erudite ke Abnegation. Pikirannya bercabang
antara membela atau mengkhianati fraksi-fraksi tersebut. Di bagian akhir, ada
tiga kisah eksklusif Four bersama Breatrice ‘Tris’ Prior yaitu, ‘Pelompat
Pertama - Tris!’, ‘Hati-Hati, Tris’ dan ‘Kau Kelihatan Cantik, Tris’.
"Ibu
memberikan dua pilihan kemarin: menjadi pion Dauntless atau menjadi factionless. Tetapi ada pilihan ketiga:
tak menjadi keduanya. Tak bergabung dengan siapa pun. Hidup tak terjangkau
siapa pun dan bebas. Itu yang aku inginkan – menjauh dari semua orang yang
ingin membentukku, satu demi satu, dan memilih untuk belajar membentuk diriku
sendiri." – halaman 179
Menarik sekali membaca
cerita-cerita transformasi Four, baik fisik dan pribadi, di Four: A Divergent Story Collection. Dua
cerita pertamanya, The Transfer dan The Initiate, memang agak mirip dengan
kisah Tris di Divergent, seperti pindah dari Abnegation ke Dauntless, sadar
saat simulasi ketakutan dan lainnya. Penulisnya sendiri menjelaskan bahwa pada
awalnya dia berencana menjadikan Four sebagai tokoh utama. Tapi ceritanya agak
mandek dan baru lancar pas menggantinya dengan sudut pandang Tris. Dua cerita
selanjutnya berbeda dan memperlihatkan kehidupan pribadi Four sebagai Dauntless,
sebelum dan saat bertemu Tris. Dua cerita itu juga menjelaskan dan melengkapi
asal muasal penyerangan ke Abnegation yang ada di Divergent.
Walaupun cerita-cerita tersebut
terpisah dan memiliki konfliknya masing-masing, di akhir semuanya terasa seperti
sebuah kesatuan. Bertemunya Four dengan Tris di cerita terakhir menjadi jawaban
atas kegelisahan yang dia dapatkan dari keluarganya yang disampaikan di cerita
pertama. Bonus tiga kisah eksklusifnya terlalu singkat dan sebenarnya sudah
disebutkan di empat cerita sebelumnya. Namun, ketiganya masih terasa manis
karena isinya khusus tentang Four dan Tris. Karena tidak ada penjelasan khusus
tentang bagaimana fraksi-fraksi bekerja, peran Tris sebenarnya dan menghindari spoiler, kamu harus membaca seri
Divergent dulu, minimal buku pertamanya, untuk lebih mudah mengerti kehidupan
Four ini.
Di luar isi cerita, bahasa
terjemahannya yang tidak kaku dan cukup konsisten. Tapi ada beberapa typo dan salah mengetik kata ganti
orang, ‘ku’ harusnya ‘mu’. Terlepas dari itu, semuanya rapi dan tertata dengan
baik, koq. Aku suka banget dengan cover-nya.
Lucu rasanya kalau mengingat buku tentang Four ini bisa dibilang buku keempat
seri Divergent, hehehe.
At last, Four: A Divergent
Story Collection mengajak kita menyelami kehidupan Tobias ‘Four’ Eaton
sebelum dan saat dia bertemu dengan Tris. Walaupun cerita-ceritanya cukup
singkat dan pernah diungkit di Divergent, aku menikmati perkembangan karakter
Four ini. Recommended! :D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D