Thursday, March 26, 2015

Four: A Divergent Story Collection

Veronica Roth
288 Halaman
Mizan Fantasy, Desember 2014
Rp. 59.000,-

Dua tahun sebelum Beatrice Prior menentukan takdirnya, putra pemimpin Abnegation melakukan hal yang sama. Tobias Eaton berkhianat dari Abnegation, berpindah ke Dauntless, dan berubah menjadi Four. Mencari kebebasan dan kehidupan yang bebas dari masa lalu. Ternyata di Dauntless pun Four masih meragukan pilihannya. Apalagi secara tak sengaja dia mengetahui persekongkolan antara pemimpin Dauntless dan Erudite. Sementara, sang Ibu yang ternyata masih hidup menginginkannya bergabung dengan factionless.

Haruskah Four kembali berkhianat? Pantaskah faksi 'tanpa pamrih' yang ternyata menyembunyikan monster sekejam Marcus Eaton diselamatkan? Four dihadapkan pada pilihan sulit. Mungkinkah pengkhianatan memunculkan kebebasan?

Four: A Divergent Collection, mengisahkan perjalanan Divergent Trilogy dari sudut pandang Tobias Eaton. Dengan bonus tiga kisah ekslusif bersama Tris. Kisah pelengkap Divergent Trilogy yang romantis dan penuh aksi.

Tadinya aku berencana untuk membaca Four: A Divergent Story Collection di bulan Mei, bersama novel-novel bertema fantasy dan dystopian lainnya. Fokus di bulan Maret ini pokoknya masih cerita romance, meneruskan tema di bulan Februari. Karena, Maret itu bisa dibilang ‘bulan cinta’-nya aku, bukan bulan sebelumnya. Entah karena akhirnya bosan sendiri atau terpengaruh dengan promosi film Insurgent, aku memutuskan untuk membaca kumpulan cerita ini lebih cepat dari jadwalnya. Now, let’s review it ;D

"Aku punya nama baru, yang artinya aku bisa menjadi manusia baru. Seseorang yang tak mau pasrah saja menerima ejekan dari anak Erudite sok tahu. Seseorang yang bisa menyerang balik.
Seseorang yang akhirnya siap bertempur.
Four." – halaman 67

Four: A Divergent Story Collection memiliki empat cerita tentang Tobias ‘Four’ Eaton sebelum dan di antara kisah Tris dalam Divergent. Cerita pertama ‘The Transfer’, mengisahkan Tobias menjalani tes kecakapannya dengan hasil Abnegation. Tapi dia tidak mau kembali tinggal bersama ayah kandungnya, Marcus, yang kerap menyiksanya. Maka di Upacara Pemilihan, dia memilih Dauntless dan terlahir kembali sebagai Four. Di cerita kedua ‘The Initiate’, Four menjalani program inisiasinya di Dauntless. Tak hanya bertarung dengan sesama peserta inisiasi dan melawan ketakutan dalam simulasi, Four mulai beradaptasi dengan gaya hidup anggota Dauntless seperti membuat tato dan minum alkohol.

Di cerita ketiga ‘The Son’, Four menjalani program untuk menjadi calon pemimpin Dauntless. Dia menemukan keterlibatan pemimpin fraksi Erudite, Jeanine Matthews, dalam politik Dauntless dan fakta bahwa ibu kandungnya, Evelyn, hidup bersama factionless. Di cerita terakhir ‘The Traitor’, Four mengetahui rencana serangan Dauntless dan Erudite ke Abnegation. Pikirannya bercabang antara membela atau mengkhianati fraksi-fraksi tersebut. Di bagian akhir, ada tiga kisah eksklusif Four bersama Breatrice ‘Tris’ Prior yaitu, ‘Pelompat Pertama - Tris!’, ‘Hati-Hati, Tris’ dan ‘Kau Kelihatan Cantik, Tris’.


"Ibu memberikan dua pilihan kemarin: menjadi pion Dauntless atau menjadi factionless. Tetapi ada pilihan ketiga: tak menjadi keduanya. Tak bergabung dengan siapa pun. Hidup tak terjangkau siapa pun dan bebas. Itu yang aku inginkan – menjauh dari semua orang yang ingin membentukku, satu demi satu, dan memilih untuk belajar membentuk diriku sendiri." – halaman 179

Menarik sekali membaca cerita-cerita transformasi Four, baik fisik dan pribadi, di Four: A Divergent Story Collection. Dua cerita pertamanya, The Transfer dan The Initiate, memang agak mirip dengan kisah Tris di Divergent, seperti pindah dari Abnegation ke Dauntless, sadar saat simulasi ketakutan dan lainnya. Penulisnya sendiri menjelaskan bahwa pada awalnya dia berencana menjadikan Four sebagai tokoh utama. Tapi ceritanya agak mandek dan baru lancar pas menggantinya dengan sudut pandang Tris. Dua cerita selanjutnya berbeda dan memperlihatkan kehidupan pribadi Four sebagai Dauntless, sebelum dan saat bertemu Tris. Dua cerita itu juga menjelaskan dan melengkapi asal muasal penyerangan ke Abnegation yang ada di Divergent.

Walaupun cerita-cerita tersebut terpisah dan memiliki konfliknya masing-masing, di akhir semuanya terasa seperti sebuah kesatuan. Bertemunya Four dengan Tris di cerita terakhir menjadi jawaban atas kegelisahan yang dia dapatkan dari keluarganya yang disampaikan di cerita pertama. Bonus tiga kisah eksklusifnya terlalu singkat dan sebenarnya sudah disebutkan di empat cerita sebelumnya. Namun, ketiganya masih terasa manis karena isinya khusus tentang Four dan Tris. Karena tidak ada penjelasan khusus tentang bagaimana fraksi-fraksi bekerja, peran Tris sebenarnya dan menghindari spoiler, kamu harus membaca seri Divergent dulu, minimal buku pertamanya, untuk lebih mudah mengerti kehidupan Four ini.

Di luar isi cerita, bahasa terjemahannya yang tidak kaku dan cukup konsisten. Tapi ada beberapa typo dan salah mengetik kata ganti orang, ‘ku’ harusnya ‘mu’. Terlepas dari itu, semuanya rapi dan tertata dengan baik, koq. Aku suka banget dengan cover-nya. Lucu rasanya kalau mengingat buku tentang Four ini bisa dibilang buku keempat seri Divergent, hehehe.

At last, Four: A Divergent Story Collection mengajak kita menyelami kehidupan Tobias ‘Four’ Eaton sebelum dan saat dia bertemu dengan Tris. Walaupun cerita-ceritanya cukup singkat dan pernah diungkit di Divergent, aku menikmati perkembangan karakter Four ini. Recommended! :D

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D