Lissa Price
196 Halaman
Delacorte Press, 2014
eBook
Someone is after Starters like Callie and Michael—teens with chips in
their brains. They want to experiment on anyone left over from Prime
Destinations—Starters who can be controlled and manipulated. With the body bank
destroyed, Callie no longer has to rent herself out to creepy Enders. But
Enders can still get inside her mind and make her do things she doesn't want to
do. Like hurt someone she loves. Having the chip removed could save her
life—but it could also silence the voice in her head that might belong to her
father. Callie has flashes of her ex-renter Helena's memories, too . . . and
the Old Man is back, filling her with fear. Who is real and who is masquerading
in a teen body?
No one is ever who they appear to be, not even the Old Man. Determined
to find out who he really is and grasping at the hope of a normal life for
herself and her younger brother, Callie is ready to fight for the truth. Even
if it kills her.
Sama seperti Four, aku sudah
berencana untuk membaca Enders di
bulan Mei. Aku berusaha menahan diri untuk memenuhi jadwal sambil menunggu
penerbit dalam negeri untuk menerjemahkan sekuel Starters ini. Tapi sepertinya
hal itu tidak akan terwujud. Aku tak mau lagi menunggu sesuatu yang tidak pasti
dan memutuskan untuk membaca edisi yang aku punya. Now, let’s review it ;D
"I hated being the Old Man’s puppet from a
distance, but I was terrified of being under his control in person. The times I
had been close to him at the institution. He had scared me more than anyone I’d
ever known. That mask with the electronic buzz that crackled – I often had
nightmares where I was alone with him in the dark and all I could hear was that
sound."
Walaupun Prime Destinations sudah
rata dengan tanah, Callie Woodland tidak bisa menghindari pengaruh sang pendiri
perusahaan, The Old Man. Lewat chip yang tertanam di kepala Callie, The Old Man
bisa berkomunikasi, melihat lewat kedua mata Callie bahkan mengerakan tubuhnya.
Dia memaksa Callie mengikuti segala perintahnya dengan ancaman melukai dua
orang terdekatnya, Michael dan Tyler, dan meledakkan Metals, Starters yang
berchip, di tempat umum.
Di salah satu perjalanan yang diatur
The Old Man, Callie malah bertemu dengan Hyden. Dia melindungi dan membawa
Callie ke tempat yang tidak bisa dilacak. Remaja laki-laki itu mengaku sebagai
anak dari The Old Man dan mengungkapkan bahwa ayahnya adalah seorang Middle. Sama
seperti Callie, Hyden tidak setuju dengan perbuatan The Old Man. Mereka bekerjasama
untuk melawannya, dimulai dengan mengumpulkan para Metals. Selama merekrut dan
menyakinkan para Metals, Callie menyadari bahwa Hyden terlihat sangat tersiksa
jika tak sengaja bersentuhan dengannya.
"Someday, we’ll both be Enders, and even with
green laser surgery, eventually, we’ll be old and wrinkled. Like everybody. But
we’ll look a lot better if we’re happy inside. If we used our brains and our
talents instead of stressing over what someone else defines as ‘pretty’."
Enders sama ramenya dengan buku pertamanya. Yang satu ini malah punya
lebih banyak bagian aksi yang mengasyikan sekaligus menegangkan. Kehadiran
Hyden sebagai rekan Callie sempat membuatku sedih sih karena cowok itu
mengambil kursi Blake. Tapi ternyata dia membawa kebenaran tentang The Old Man
yang tidak pernah aku duga. So twisted! Dan sudah
bisa diprediksi, Hyden ini jadi love
interest-nya Callie. Mereka jadi sangat sangat sangat dekat dalam waktu
yang singkat. Anehnya, perasaan Callie atau Hyden tidak benar-benar dijelaskan.
Semuanya terjadi begitu saja. Bumbu cinta segitiga yang dibawa lewat Michael
cukup menarik tapi menggantung di bagian akhir. ‘Just a friend’, really Callie? Apa kamu begitu sakit hatinya sama ‘Blake’?
Karena jeda dengan buku pertamanya
agak panjang, aku agak lupa dengan nama-nama tokoh dan peran mereka. Saat satu
dua nama disebutkan, ada sedikit penjelasan disertakan. Isinya kadang tidak
membantuku untuk mengingat kejadian dari buku sebelumnya. Aku sempat berpikir
untuk membaca ulang, tapi ya, sudahlah. Aku sudah terlanjur tenggelam dengan
fakta tentang kaum Middle yang ternyata masih tersisa dalam jumlah yang cukup
banyak. Aku tak menyangka mereka masih ada setelah perang Spora itu. Aku juga
suka dengan ide untuk mencintai diri sendiri dalam tubuh apapun yang
diceritakan lewat pengalaman buruk Hyden dan ketidakpercayaan diri salah satu
Metals. Rasanya pesan seperti itu tidak muncul di buku pertamanya atau mungkin
aku yang lupa, hehehe.
Namun, ada satu hal yang aku
yakini ada juga di buku sebelumnya. Di sini tokoh utama masih mempercayai pihak
pemerintah, terutama pelindungan keamanan. Saat masalah datang, saran pertama
yang dilontarkan oleh Callie adalah memanggil pejabat dan meminta pasukan
khusus. Mereka akhirnya tidak benar-benar dihubungi tapi hmm, sangat berbeda
dengan buku bertema dystopian dan post-apocalypse yang sebelumnya aku
baca. Jadi aneh rasanya. Setelah dipikir-pikir, hal itu cukup membawa sisi lain
bahwa kita masih bisa menyimpan kepercayaan pada pemerintan, walaupun sangat
sedikit.
At last, aksi Callie dan Hyden di Enders sangat menarik. Ada beberapa bagian yang masih menggantung
tapi aku sangat puas dengan twist-nya.
Katanya seri ketiganya akan terbit 2017. Belum jelas apakah isinya prekuel atau
sekuel. Apapun itu, aku akan setia menunggu untuk mengetahuinya. Recommended!
:D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D