Friday, March 27, 2015

Enders

Lissa Price
196 Halaman
Delacorte Press, 2014
eBook

Someone is after Starters like Callie and Michael—teens with chips in their brains. They want to experiment on anyone left over from Prime Destinations—Starters who can be controlled and manipulated. With the body bank destroyed, Callie no longer has to rent herself out to creepy Enders. But Enders can still get inside her mind and make her do things she doesn't want to do. Like hurt someone she loves. Having the chip removed could save her life—but it could also silence the voice in her head that might belong to her father. Callie has flashes of her ex-renter Helena's memories, too . . . and the Old Man is back, filling her with fear. Who is real and who is masquerading in a teen body?

No one is ever who they appear to be, not even the Old Man. Determined to find out who he really is and grasping at the hope of a normal life for herself and her younger brother, Callie is ready to fight for the truth. Even if it kills her.

Sama seperti Four, aku sudah berencana untuk membaca Enders di bulan Mei. Aku berusaha menahan diri untuk memenuhi jadwal sambil menunggu penerbit dalam negeri untuk menerjemahkan sekuel Starters ini. Tapi sepertinya hal itu tidak akan terwujud. Aku tak mau lagi menunggu sesuatu yang tidak pasti dan memutuskan untuk membaca edisi yang aku punya. Now, let’s review it ;D

"I hated being the Old Man’s puppet from a distance, but I was terrified of being under his control in person. The times I had been close to him at the institution. He had scared me more than anyone I’d ever known. That mask with the electronic buzz that crackled – I often had nightmares where I was alone with him in the dark and all I could hear was that sound."

Walaupun Prime Destinations sudah rata dengan tanah, Callie Woodland tidak bisa menghindari pengaruh sang pendiri perusahaan, The Old Man. Lewat chip yang tertanam di kepala Callie, The Old Man bisa berkomunikasi, melihat lewat kedua mata Callie bahkan mengerakan tubuhnya. Dia memaksa Callie mengikuti segala perintahnya dengan ancaman melukai dua orang terdekatnya, Michael dan Tyler, dan meledakkan Metals, Starters yang berchip, di tempat umum.

Di salah satu perjalanan yang diatur The Old Man, Callie malah bertemu dengan Hyden. Dia melindungi dan membawa Callie ke tempat yang tidak bisa dilacak. Remaja laki-laki itu mengaku sebagai anak dari The Old Man dan mengungkapkan bahwa ayahnya adalah seorang Middle. Sama seperti Callie, Hyden tidak setuju dengan perbuatan The Old Man. Mereka bekerjasama untuk melawannya, dimulai dengan mengumpulkan para Metals. Selama merekrut dan menyakinkan para Metals, Callie menyadari bahwa Hyden terlihat sangat tersiksa jika tak sengaja bersentuhan dengannya.


"Someday, we’ll both be Enders, and even with green laser surgery, eventually, we’ll be old and wrinkled. Like everybody. But we’ll look a lot better if we’re happy inside. If we used our brains and our talents instead of stressing over what someone else defines as ‘pretty’."

Enders sama ramenya dengan buku pertamanya. Yang satu ini malah punya lebih banyak bagian aksi yang mengasyikan sekaligus menegangkan. Kehadiran Hyden sebagai rekan Callie sempat membuatku sedih sih karena cowok itu mengambil kursi Blake. Tapi ternyata dia membawa kebenaran tentang The Old Man yang tidak pernah aku duga. So twisted! Dan sudah bisa diprediksi, Hyden ini jadi love interest-nya Callie. Mereka jadi sangat sangat sangat dekat dalam waktu yang singkat. Anehnya, perasaan Callie atau Hyden tidak benar-benar dijelaskan. Semuanya terjadi begitu saja. Bumbu cinta segitiga yang dibawa lewat Michael cukup menarik tapi menggantung di bagian akhir. ‘Just a friend’, really Callie? Apa kamu begitu sakit hatinya sama ‘Blake’?

Karena jeda dengan buku pertamanya agak panjang, aku agak lupa dengan nama-nama tokoh dan peran mereka. Saat satu dua nama disebutkan, ada sedikit penjelasan disertakan. Isinya kadang tidak membantuku untuk mengingat kejadian dari buku sebelumnya. Aku sempat berpikir untuk membaca ulang, tapi ya, sudahlah. Aku sudah terlanjur tenggelam dengan fakta tentang kaum Middle yang ternyata masih tersisa dalam jumlah yang cukup banyak. Aku tak menyangka mereka masih ada setelah perang Spora itu. Aku juga suka dengan ide untuk mencintai diri sendiri dalam tubuh apapun yang diceritakan lewat pengalaman buruk Hyden dan ketidakpercayaan diri salah satu Metals. Rasanya pesan seperti itu tidak muncul di buku pertamanya atau mungkin aku yang lupa, hehehe.

Namun, ada satu hal yang aku yakini ada juga di buku sebelumnya. Di sini tokoh utama masih mempercayai pihak pemerintah, terutama pelindungan keamanan. Saat masalah datang, saran pertama yang dilontarkan oleh Callie adalah memanggil pejabat dan meminta pasukan khusus. Mereka akhirnya tidak benar-benar dihubungi tapi hmm, sangat berbeda dengan buku bertema dystopian dan post-apocalypse yang sebelumnya aku baca. Jadi aneh rasanya. Setelah dipikir-pikir, hal itu cukup membawa sisi lain bahwa kita masih bisa menyimpan kepercayaan pada pemerintan, walaupun sangat sedikit.

At last, aksi Callie dan Hyden di Enders sangat menarik. Ada beberapa bagian yang masih menggantung tapi aku sangat puas dengan twist-nya. Katanya seri ketiganya akan terbit 2017. Belum jelas apakah isinya prekuel atau sekuel. Apapun itu, aku akan setia menunggu untuk mengetahuinya. Recommended! :D

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D