Clio Freya
416
Halaman
PT.
Gramedia Pustaka Utama, Oktober 2014
Rp. 78.000,-
Sebulan telah lewat sejak Fay diterima menjadi anggota keluarga
McGallaghan.
Lewat kehidupan yang nyaris sempurna di kastil McGallaghan di Paris,
Fay berjuang melalui kesedihan akibat kehilangan kedua orangtuanya, sembari
mencoba beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain, termasuk Kent dan Reno.
Pada saat yang bersamaan, Fay menjalin komunikasi dengan Enrique Davalos, cowok
keren berambut cepak asal Venezuela yang dikenalnya di kafe.
Setelah ulang tahun Fay yang kedelapan belas yang dirayakan dengan
jamuan megah, pamannya, Andrew McGallaghan, menyatakan bahwa masa berkabung Fay
telah usai. Fay pun diarahkan untuk mengetahui seluk-beluk keluarga secara
lebih dalam, termasuk mengenal Core Operation Unit, badan intelijen di bawah
naungan keluarga McGallaghan.
Sejalan dengan waktu, hubungan antara Fay dan Enrique terjalin semakin
erat. Kent dan Reno pun membayangi gerak-gerik Fay, masing-masing dengan alasan
tersendiri. Bagi Fay, hubungannya dengan Enrique berjalan sempurna, hingga
Andrew McGallaghan mulai memainkan kartunya satu demi satu.
Fay pun dihadapkan pada dua pilihan: mengikuti perintah pamannya dengan
mengorbankan perasaannya, atau mendahulukan perasaannya dan menghadapi
kemarahan pamannya
Setelah menghabiskan satu minggu
dengan kelakuan Fay yang mengangguku dalam Eiffel, Tolong!
dan Prom Paris to Eternity, akhirnya aku sampai ke tujuan utamaku, membaca Traces of Love. Tidak ada harapan
khusus untuk seri kali ini. Aku hanya ingin semuanya segera berakhir. Agak
anehnya permintaannya, hehehe. Let’s
review it now ;D
"Sudah
waktunya kamu fokus untuk membangun masa depanmu dan tidak terjebak dalam
kenangan masa lalu. Banyak hal yang harus kamu pelajari untuk memenuhi
ekspektasi sebagai seorang McGallaghan, baik keterampilan fisik maupun sosial."
– halaman 14
Sebulan
setelah kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan, kini Fay menyandang nama
McGallaghan dan tinggal di kastil McGallaghan bersama para paman dan sepupunya.
Waktu berkabung yang diberi oleh Andrew selesai menjelang perayaan ulang tahunnya
kedelapan belas. Di acara tersebut, Fay akan resmi menjadi bagian dari keluarga
maka dia mulai mempelajari peraturan McGallaghan dari The Codes, salah satunya
adalah tidak menjalin hubungan romantis antara sepupu lain. Peraturan ini
membuat dia dan Kent tidak mungkin bersama. Tapi pikiran Fay teralihkan oleh
seabrek latihan, terutama untuk menjadi agen Core Operation Unit dan
kedekatannya dengan Enrique Davalos, pemuda asal Venezuela.
Hubungan
Fay dan Enrique sering kali diprotes oleh Kent, yang diam-diam cemburu, dan
Reno, yang protektif. Andrew sendiri mendukung hubungan itu asal Fay tidak
membocorkan kehidupan gandanya. Jadwal latihan Fay pun sampai dirombak
habis-habisan agar dia bisa punya banyak waktu bersama Enrique. Fay kemudian
mengetahui bahwa Enrique adalah salah satu target dari sebuah operasi yang
sedang berjalan. Selama ini gerak-geriknya diawasi dan direkam dengan sangat
hati-hati. Fay lalu dilibatkan untuk mengorek informasi lebih lanjut. Tugas
dadakan itu membuat hati dan pikiran Fay bercabang.
"Semua
kejadian dan pengalaman pasti punya makna. Pada akhirnya, semuanya memperkaya
hidup kita, jadi aku rasa tidak ada yang sia-sia." – halaman 22
Dibanding dua seri pendahulunya, Traces of Love punya perkembangan yang
lumayan signifikan. Aku sempat kaget karena apa yang kubaca terasa sangat
berbeda dengan sebelumnya. Apakah karena kali ini aku telah beristirahat dengan
baik?
Karena kali ini kondisi novelnya super baru (dua novel sebelumnya hasil minjam, kondisi
halamannya sudah sangat keriting dan agak kekuningan)? Karena aku tidak
berharap apa-apa dan sudah siap ‘membenci’ segala hal tentang Fay? Lalu aku
sadari alasannya adalah bagian teknis seperti gaya bahasa, alur cerita dan
lainnya lebih baik dari sebelumnya. Gaya penulisannya masih enak dibaca
tapi kali ini deskripsinya lebih efektif dan banyak bagian jalan-jalan di Parisnya. Lalu untuk alur cerita, keseruan
sebagai agaen rahasia tidak lagi tersimpan di bagian akhir. Fay sudah
mengetahui tugasnya di bab-bab awal sehingga konflik utama mulai terbangun. Diiringi
konflik-konflik kecil lain, cerita mencapai puncaknya dan diakhiri dengan
solusi yang pas. Sayangnya perbagian halaman perbabnya masih seperti dulu, suuuuper
panjang. Untuk aku, yang pantang berhenti atau sekedar beristirahat di tengah
bab, itu sangat menyiksa. Bayangkan aku harus menghabiskan 20 halaman, dari
total 40 halaman, dari suatu bab untuk bisa makan siang. Oke, masalah itu hanya
terjadi padaku dan kebiasaan aneh ini. Selain itu ada kemunduran di bagian
pemilihan sudut pandangnya. Sudut pandangnya adalah orang ketiga tak terbatas,
sudah seperti itu dari awal dan aku menyukainya. Dari dulu setiap tokoh penting
selain Fay punya bagian masing-masing dan tidak tercampuri tokoh lain. Kali ini
tidak!
Sudut pandang tiba-tiba berganti di tengah-tengah bagian bersebut, dari satu
tokoh ke Fay. Selalu ke Fay. Aku kesal karena aku pengen tahu cerita dari mata
tokoh lain. Fay, wait for your turn!
Tetapi di sini aku tidak terlalu
membenci Fay. Soalnya dia (dengan berat hati harus kuakui) agak dewasa, khususnya
dalam berpikir. Untuk tindakannya masih ceroboh sih, tapi bisa dimaklumi karena
ceritanya jadi makin rame dan bikin geregetan. Berkurangnya ‘kebencian’-ku juga
karena Fay sudah diberi konflik yang berat, yaitu disuruh mata-matain cowok
yang dia sukai, hahahaha. Tapi kritik pedasku masih ada, apalagi kalau dia ‘merem
melek’ terus tiap makan sesuatu lalu secara ajaib memunculkan bantal setiap
merasa kesal dengan seseorang dan tidak percaya kalau ‘curiosity can kill a cat’ sampai menanyakan hal yang sama berkali-kali.
Please, Fay!
Cukup mengenai Fay, ayo kita
bahas keluarga McGallaghan! Konsep dan peraturan klan ini cukup menarik. Sesuai
dugaanku, banyak nama baru yang bermunculan. Aku agak sulit mengingat mereka,
terutama peran mereka. Aku baru bisa mengingat mereka dengan posisinya sebagai
paman atau sepupu. Ini tidak berlaku untuk Andrew, Kent, Reno dan Philippe
tentunya. Semakin jelas aturan main dan konsekuensinya, aku jadi ingin
berteriak, ‘keluarga’ macam apa ini!? Tiap ‘paman’ punya ‘sepupu’ masing-masing
yang harus diawasi? Obrolan tentang perekrutan ‘sepupu’ selanjutnya? Aku agak
heran dengan fakta bahwa setiap anggota keluarga harus bekerja sebagai agen
COU, tapi tidak semua agen COU diangkat menjadi ‘paman’ atau ‘sepupu’. Lalu
bagaimana caranya untuk masuk sebagai ‘paman’ atau ‘sepupu’? Siapa yang pertama
kali, McGallaghan asli atau rekrutan, yang memulai ‘keluarga’ ini? Aku mau
penjelasan lebih banyak dan detail di buku selanjutnya.
Buku selanjutnya?
Iya, di bagian belakang ada sinopsis
singkat tentang petualangan Fay berikutnya. Itu membuat perjuangan maraton
membaca kemaren terasa sia-sia karena semua ini belum selesai. Tapi di lain
sisi, aku tertarik untuk membacanya karena sinopsisnya menerangkan ada ‘perlawanan’
dari Fay. Kenapa nggak dari dulu, Fay? Oke, iya, iya, butuh waktu lama untuk
mengerti ‘keluarga’ ini dan segala kegilaannya. Aku mengerti. Um, dear Fay (atau seharusnya ‘dear the author’), berkat sinopsis itu aku
punya ekspetasi untuk seri selanjutnya, yang mungkin terbit tahun depan, tiga
tahun atau entah kapan. Jadi tolong buat cerita yang menarik, kalau bisa
hadirkan ‘sepupu’ perempuan baru yang bisa mengancam posisi Fay, pengkhianatan lain
terutama dari Fay atau double agent
sekalian. Itu akan menjadikan ceritanya mendekati premis film-film Hollywood. Thanks in advance :)
At last, Traces of Love
melebihi ekspetasiku yang terlanjur kecewa dan pasrah dengan dua seri
sebelumnya. Sepertinya jeda cukup lama antara seri kedua dan ketiga membuat
penulis lebih mata dalam meramu dan menyajikan cerita. Sampai-sampai aku merasa
sedikit simpati pada si tokoh utama. Sinopsis di bagian akhir cerita membuatku
penasaran dan tertarik membaca seri selanjutnya. Kira-kira bagaimana desain cover-nya, ya? Apakah
payung merah itu kembali? ;p
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D