Saturday, April 11, 2015

Traces of Love

Clio Freya
416 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Oktober 2014
Rp. 78.000,-

Sebulan telah lewat sejak Fay diterima menjadi anggota keluarga McGallaghan.

Lewat kehidupan yang nyaris sempurna di kastil McGallaghan di Paris, Fay berjuang melalui kesedihan akibat kehilangan kedua orangtuanya, sembari mencoba beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain, termasuk Kent dan Reno. Pada saat yang bersamaan, Fay menjalin komunikasi dengan Enrique Davalos, cowok keren berambut cepak asal Venezuela yang dikenalnya di kafe.

Setelah ulang tahun Fay yang kedelapan belas yang dirayakan dengan jamuan megah, pamannya, Andrew McGallaghan, menyatakan bahwa masa berkabung Fay telah usai. Fay pun diarahkan untuk mengetahui seluk-beluk keluarga secara lebih dalam, termasuk mengenal Core Operation Unit, badan intelijen di bawah naungan keluarga McGallaghan.

Sejalan dengan waktu, hubungan antara Fay dan Enrique terjalin semakin erat. Kent dan Reno pun membayangi gerak-gerik Fay, masing-masing dengan alasan tersendiri. Bagi Fay, hubungannya dengan Enrique berjalan sempurna, hingga Andrew McGallaghan mulai memainkan kartunya satu demi satu.

Fay pun dihadapkan pada dua pilihan: mengikuti perintah pamannya dengan mengorbankan perasaannya, atau mendahulukan perasaannya dan menghadapi kemarahan pamannya

Setelah menghabiskan satu minggu dengan kelakuan Fay yang mengangguku dalam Eiffel, Tolong! dan Prom Paris to Eternity, akhirnya aku sampai ke tujuan utamaku, membaca Traces of Love. Tidak ada harapan khusus untuk seri kali ini. Aku hanya ingin semuanya segera berakhir. Agak anehnya permintaannya, hehehe. Let’s review it now ;D

"Sudah waktunya kamu fokus untuk membangun masa depanmu dan tidak terjebak dalam kenangan masa lalu. Banyak hal yang harus kamu pelajari untuk memenuhi ekspektasi sebagai seorang McGallaghan, baik keterampilan fisik maupun sosial." – halaman 14

Sebulan setelah kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan, kini Fay menyandang nama McGallaghan dan tinggal di kastil McGallaghan bersama para paman dan sepupunya. Waktu berkabung yang diberi oleh Andrew selesai menjelang perayaan ulang tahunnya kedelapan belas. Di acara tersebut, Fay akan resmi menjadi bagian dari keluarga maka dia mulai mempelajari peraturan McGallaghan dari The Codes, salah satunya adalah tidak menjalin hubungan romantis antara sepupu lain. Peraturan ini membuat dia dan Kent tidak mungkin bersama. Tapi pikiran Fay teralihkan oleh seabrek latihan, terutama untuk menjadi agen Core Operation Unit dan kedekatannya dengan Enrique Davalos, pemuda asal Venezuela.

Hubungan Fay dan Enrique sering kali diprotes oleh Kent, yang diam-diam cemburu, dan Reno, yang protektif. Andrew sendiri mendukung hubungan itu asal Fay tidak membocorkan kehidupan gandanya. Jadwal latihan Fay pun sampai dirombak habis-habisan agar dia bisa punya banyak waktu bersama Enrique. Fay kemudian mengetahui bahwa Enrique adalah salah satu target dari sebuah operasi yang sedang berjalan. Selama ini gerak-geriknya diawasi dan direkam dengan sangat hati-hati. Fay lalu dilibatkan untuk mengorek informasi lebih lanjut. Tugas dadakan itu membuat hati dan pikiran Fay bercabang.
"Semua kejadian dan pengalaman pasti punya makna. Pada akhirnya, semuanya memperkaya hidup kita, jadi aku rasa tidak ada yang sia-sia." – halaman 22

Dibanding dua seri pendahulunya, Traces of Love punya perkembangan yang lumayan signifikan. Aku sempat kaget karena apa yang kubaca terasa sangat berbeda dengan sebelumnya. Apakah karena kali ini aku telah beristirahat dengan baik? Karena kali ini kondisi novelnya super baru (dua novel sebelumnya hasil minjam, kondisi halamannya sudah sangat keriting dan agak kekuningan)? Karena aku tidak berharap apa-apa dan sudah siap ‘membenci’ segala hal tentang Fay? Lalu aku sadari alasannya adalah bagian teknis seperti gaya bahasa, alur cerita dan lainnya lebih baik dari sebelumnya. Gaya penulisannya masih enak dibaca tapi kali ini deskripsinya lebih efektif dan banyak bagian jalan-jalan di Parisnya. Lalu untuk alur cerita, keseruan sebagai agaen rahasia tidak lagi tersimpan di bagian akhir. Fay sudah mengetahui tugasnya di bab-bab awal sehingga konflik utama mulai terbangun. Diiringi konflik-konflik kecil lain, cerita mencapai puncaknya dan diakhiri dengan solusi yang pas. Sayangnya perbagian halaman perbabnya masih seperti dulu, suuuuper panjang. Untuk aku, yang pantang berhenti atau sekedar beristirahat di tengah bab, itu sangat menyiksa. Bayangkan aku harus menghabiskan 20 halaman, dari total 40 halaman, dari suatu bab untuk bisa makan siang. Oke, masalah itu hanya terjadi padaku dan kebiasaan aneh ini. Selain itu ada kemunduran di bagian pemilihan sudut pandangnya. Sudut pandangnya adalah orang ketiga tak terbatas, sudah seperti itu dari awal dan aku menyukainya. Dari dulu setiap tokoh penting selain Fay punya bagian masing-masing dan tidak tercampuri tokoh lain. Kali ini tidak! Sudut pandang tiba-tiba berganti di tengah-tengah bagian bersebut, dari satu tokoh ke Fay. Selalu ke Fay. Aku kesal karena aku pengen tahu cerita dari mata tokoh lain. Fay, wait for your turn!

Tetapi di sini aku tidak terlalu membenci Fay. Soalnya dia (dengan berat hati harus kuakui) agak dewasa, khususnya dalam berpikir. Untuk tindakannya masih ceroboh sih, tapi bisa dimaklumi karena ceritanya jadi makin rame dan bikin geregetan. Berkurangnya ‘kebencian’-ku juga karena Fay sudah diberi konflik yang berat, yaitu disuruh mata-matain cowok yang dia sukai, hahahaha. Tapi kritik pedasku masih ada, apalagi kalau dia ‘merem melek’ terus tiap makan sesuatu lalu secara ajaib memunculkan bantal setiap merasa kesal dengan seseorang dan tidak percaya kalau ‘curiosity can kill a cat’ sampai menanyakan hal yang sama berkali-kali. Please, Fay!

Cukup mengenai Fay, ayo kita bahas keluarga McGallaghan! Konsep dan peraturan klan ini cukup menarik. Sesuai dugaanku, banyak nama baru yang bermunculan. Aku agak sulit mengingat mereka, terutama peran mereka. Aku baru bisa mengingat mereka dengan posisinya sebagai paman atau sepupu. Ini tidak berlaku untuk Andrew, Kent, Reno dan Philippe tentunya. Semakin jelas aturan main dan konsekuensinya, aku jadi ingin berteriak, ‘keluarga’ macam apa ini!? Tiap ‘paman’ punya ‘sepupu’ masing-masing yang harus diawasi? Obrolan tentang perekrutan ‘sepupu’ selanjutnya? Aku agak heran dengan fakta bahwa setiap anggota keluarga harus bekerja sebagai agen COU, tapi tidak semua agen COU diangkat menjadi ‘paman’ atau ‘sepupu’. Lalu bagaimana caranya untuk masuk sebagai ‘paman’ atau ‘sepupu’? Siapa yang pertama kali, McGallaghan asli atau rekrutan, yang memulai ‘keluarga’ ini? Aku mau penjelasan lebih banyak dan detail di buku selanjutnya.

Buku selanjutnya?

Iya, di bagian belakang ada sinopsis singkat tentang petualangan Fay berikutnya. Itu membuat perjuangan maraton membaca kemaren terasa sia-sia karena semua ini belum selesai. Tapi di lain sisi, aku tertarik untuk membacanya karena sinopsisnya menerangkan ada ‘perlawanan’ dari Fay. Kenapa nggak dari dulu, Fay? Oke, iya, iya, butuh waktu lama untuk mengerti ‘keluarga’ ini dan segala kegilaannya. Aku mengerti. Um, dear Fay (atau seharusnya ‘dear the author’), berkat sinopsis itu aku punya ekspetasi untuk seri selanjutnya, yang mungkin terbit tahun depan, tiga tahun atau entah kapan. Jadi tolong buat cerita yang menarik, kalau bisa hadirkan ‘sepupu’ perempuan baru yang bisa mengancam posisi Fay, pengkhianatan lain terutama dari Fay atau double agent sekalian. Itu akan menjadikan ceritanya mendekati premis film-film Hollywood. Thanks in advance :)

At last, Traces of Love melebihi ekspetasiku yang terlanjur kecewa dan pasrah dengan dua seri sebelumnya. Sepertinya jeda cukup lama antara seri kedua dan ketiga membuat penulis lebih mata dalam meramu dan menyajikan cerita. Sampai-sampai aku merasa sedikit simpati pada si tokoh utama. Sinopsis di bagian akhir cerita membuatku penasaran dan tertarik membaca seri selanjutnya. Kira-kira bagaimana desain cover-nya, ya? Apakah payung merah itu kembali? ;p

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D