Sally Green
459 Halaman
Mizan Fantasi, April 2015
Rp. 79.000,-
Gadis yang dicintai Nathan menghilang.
Meskipun gadis itu mungkin telah mengkhianatinya, Nathan tetap ingin
mencarinya, menemukannya.
Nathan terlalu mencintainya.
Sementara itu, penyihir putih terus memburunya.
Penyihir hitam tak henti berusaha menyingkirkannya.
Anugerah yang diterimanya dari sang Ayah, semakin membuatnya menjadi ancaman.
Anugerah yang diterimanya dari sang Ayah, semakin membuatnya menjadi ancaman.
Karena dia belum bisa mengendalikannya
Di tengah perang antara penyihir putih dan hitam, bahaya terbesar yang
mengancam Nathan ada pada dirinya sendiri.
***
"Menghanyutkan
… menyajikan bahasa yang kuat, karakter yang tampak nyata, sihir yang
mengesankan, dan kumpulan aksi yang sama memukaunya dengan buku
sebelumnya."
–
Publishers
Weekly
Half Wild terbit dalam versi Bahasa Indonesia tak lama setelah Half
Bad. Karena satu dan lain hal, aku tidak bisa langsung membacanya. Bukannya
tidak penasaran, hanya tak ada waktu dan dorongan yang cukup kuat. Saat
merencanakan video booktube ‘Sequels
I’m Excited For’, aku berpikir trilogi Half Bad harus diikutsertakan. Maka dari
itu aku akhirnya sengaja pergi mencari bukunya dan membacanya cepat-cepat. Now, let’s review it :D
"Jangan
kau benci dirimu sendiri. Jangan membenci bagian dari dirimu sendiri, yang mana
pun juga." – halaman 150
Setelah kabur dari penyerbuan Pemburu
di rumah Mercury, Nathan bersembunyi di sebuah gua yang diusulkan Gabriel
sebagai tempat bertemu jika sesuatu yang buruk terjadi. Selagi menunggu, Nathan
menyadari dia mempunyai Anugerah yang sama dengan ayahnya, Marcus, yaitu
berubah menjadi hewan. Anugerah itu membuatnya tidak nyaman. Dia tidak bisa mengendalikannya
dan sering tidak mempunyai ingatan saat bertransformasi. Selain itu dia juga
mencemaskan Annalise yang tertidur dan ditawan oleh Mercury di tempat
misterius. Dia harus menyelamatkan gadis itu tapi pertama-tama dia harus tahu
apakah teman baiknya masih hidup atau tidak.
Alih-alih Gabriel, yang muncul adalah
Netbitt, seorang penyihir Blasteran yang berkerja sama dengan Victria van Dal. Menurut
Netbitt, Gabriel dan juga Fairborn ada di tangan penyihir hitam itu. Diketahuilah
Van punya Anugerah membuat ramuan dengan khasiat macam-macam. Nathan lalu berpikir
meminta ramuan khusus yang bisa membuat Mercury membebaskan Annalise. Van
setuju dengan syarat Nathan ikut Persekutuan penyihir hitam dan putih yang
ingin merobohkan kekuasaan Dewan yang sudah semena-mena. Jumlah anggotanya,
terutama yang bisa bertarung, masih minim. Van juga berpikir penyihir lain akan
tertarik untuk berjuang jika mereka punya seseorang yang penting dan dijadikan
panutan, seperti ayah Nathan.
"Aku
harus bertarung untuk Persekutuan dan berharap semoga setelah segalanya usai,
aku bisa menjalani kehidupan yang kudambakan. Hidup tanpa dikejar-kejar, hidup
tak dipenjara. Aku ingin bebas seperti itu suatu hari nanti. Dengan kepastian
bahwa tidak ada yang mengejar-ngejarku. Tidak ada yang memburuku. Menikmati
hari dengan leluasa. Tapi, pertama-tama aku harus bertarung." – halaman
296
Dari halaman pertama, Half Wild
berhasil menyedotku ke petulangan Nathan yang semakin seru dan kali ini penuh
darah.
Nathan tak hanya memperjuangan cintanya kepada gadis impiannya, tetapi juga
pada dunia dan orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak adil seperti
dirinya. Kisah cinta (segitiga) dan persahabatan ditambah hubungan
ayah-anak yang mengharukan, membuat dunia sihir itu tambah menarik. Lucunya,
ada kalimat sarkastik yang ditujukan untuk ‘keanehan’ sihir yang dipakai Nathan.
Seolah-olah menunjukan bahwa penjelasan dunia ini memang tidak begitu lengkap
sekaligus mengemukakan pikiran pembaca.
Di bagian awal, banyak pengulangan
cerita penting dari buku pertama. Tidak terlalu menganggu koq, malah lucu karena
Nathan menceritakannya dengan alasan ‘berpikiran positif’. Nathan ini sukses
bikin ketawa terus. Dia ini bisa dibilang penyihir dewasa dengan Anugerah yang mematikan,
tapi masih berpikiran seperti remaja yang polos. Perlahan dia menjadi seseorang
yang kuat, berprinsip, dan bisa menjadi panutan. Lihat bagaimana dia mencoba
mengendalikan Anugerahnya, juga pandangannya terhadap sahabatnya, Gabriel. Ugh,
soal Nabriel ini bikin aku geregetan! Terlepas dari LGBTQ-nya, aku rasa Nathan
lebih cocok dengan Gabriel daripada Annalise. Annalise mungkin bisa menjadi
sisi lembut dan menenangkan untuk jiwa Nathan yang liar. Tapi Gabriel bisa
membuat Nathan berkembang, memberi bantuan yang lebih efektif, dan
mengimbanginya dalam berbagai hal. Gabriel juga punya sisi lembut yang bisa
mengusir semua pikiran negatif di kepala Nathan. Di depan Gabriel, dia lebih
bebas menjadi dirinya sendiri. Tapi di depan Annalise, dia berusaha menutupi hal-hal
yang dia lakukan. Semua itu tidak baik untuk sebuah hubungan, apapun itu. Jadi,
tolong berikan ending yang bahagia
untuk Nabriel ini!
Cukup untuk Nabrielnya, mari kita
bahas hubungan Nathan dengan tokoh-tokoh lain. Banyak tokoh baru yang muncul
dan berperan cukup penting. Nesbit menarik tuh. Interaksinya dengan Nathan
cukup banyak. Tetap interaksi Nathan dengan ayahnya, Marcus, yang lumayan
singkat lebih berbekas. Nathan akhirnya bertemu dan mendapatkan jawaban dari
segala kegelisahannya semenjak kecil. Kehadiran Marcus kemudian seperti menutup
masalah daddy issues dan mendewasakan
Nathan. Sayangnya semua ini dihancurkan oleh orang yang paling paling paling
Nathan sayangi! Orang terdekat memang punya potensi menyakiti yang lebih
besar. Nah, Nathan apa yang mau kamu lakukan sekarang?
Di luar drama kehidupan Nathan
dan orang-orang dekatnya, masalah Persekutuan lawan Dewan juga tak kalah
menarik. Tindakan semena-mena Dewan seperti bercermin pada setiap keburukan
pemerintahan di dunia nyata. Tapi perlawanan Persekutuan masih terbilang kecil
dan tidak berefek apa-apa. Masih banyak yang harus mereka lakukan. Klimaks
pertarungan itu menjadi salah satu yang aku tunggu di buku terakhirnya nanti.
At last, Half Wild tak
hanya menceritakan Nathan si Bastard, tapi juga seorang penyihir yang terus
berkembang dan mempelajari Anugerahnya. Selain cintanya kepada Annalise, dia
juga memperjuangkan kehidupan bebas untuk setiap penyihir, apapun darah mereka.
Di buku ketiganya nanti, Half Lost, aku berharap peperangan itu membuahkan
hasil yang bagus dan ada ending yang
pas untuk Nabriel, please. Recommended!
:D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D