Halooo, selamat datang ke blog tour ke tujuh yang diselenggarakan di blog Too Early. Seperti biasa, selain review, ada giveaway-nya juga di bagian akhir. Let’s goooo!
Wuwun
Wianti
304 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Agustus 2015
Rp.,-
Hidup
di Paris menjadi tak lama lagi sejak Ajeng menemukan sebentuk cincin di balik
segenggam daun. Bahasa, makanan, dan budaya yang berbeda menjadi keseharian
yang baru. Ajeng mulai menikmati semuanya di samping Yves tercinta.
Tapi,
satu per satu masalah datang. Ajeng berkali-kali goyah akan kesiapannya menikah
dengan Yves. Belum lagi godaan yang datang dari sosok flamboyan, si ganteng
Alain. Sifat Alain yang antiterikat dan spontan terasa lebih sesuai bagi Ajeng.
Di antara Menara Eiffel, Moulin Rouge, pantai nudis, sampai swinger
club, bisakah Ajeng mengontrol dirinya
dan tetap setia?
Segenggam
Daun di Tepi La Seine mengajak pembaca
ikut dalam usaha Ajeng menjadikan Prancis sebagai negara keduanya. Dia tidak
hanya mengunjungi Kota Cahaya tetapi juga berkenalan dengan bayangannya seperti
Klub Libertin. Un beau roman!
Johanna
Lederer, PrĂ©sident de l’association franco-indonĂ©sienne Pasar Malam Paris
A-must-read-novel. Kisah cinta pasangan beda bangsa yang
membuat saya deg-degan dan gemas, sekaligus sambil berpetualang ke tempat tabu
yang tak ditemui di tanah air.
Inda Duzih-Pitkanen,
Pendiri dan ketua Komunitas Kawin Campur
Novel yang berbicara tentang cinta, kesetiaan, dan latar belakang keluarga. Mengingatkan kita bahwa sejatinya untuk menyayangi pasangan hanya terjadi bila kita mencintai diri sendiri.
Novel yang berbicara tentang cinta, kesetiaan, dan latar belakang keluarga. Mengingatkan kita bahwa sejatinya untuk menyayangi pasangan hanya terjadi bila kita mencintai diri sendiri.
Ajeng Raviando,
Psikolog, Pengasuh rubrik “Ask Ajeng” dan Konsultan berbagai acara talkshow
televisi.
Novel populer yang mencoba menjembatani perbedaan budaya Indonesia dan Prancis. Kisah yang menarik dan membuat kita sadar bahwa dunia tidak selebar daun kelor.
Novel populer yang mencoba menjembatani perbedaan budaya Indonesia dan Prancis. Kisah yang menarik dan membuat kita sadar bahwa dunia tidak selebar daun kelor.
Lenah Susianty.
Penerjemah, Pendiri Aliansi Jurnalis Indonesia dan Part Time Jurnalis BBC
Indonesia di London.
Segenggam
Daun di Tepi La Seine punya cover
yang tak bisa kutolak. Belum lagi dengan label Amore, yang cukup menarik, hanya
belum sering kubaca. Jadi secara otomatis aku penasaran. Nama penulisnya agak asing
di telinga(atau mata)ku. Tapi hal-hal baru biasanya punya kejutan tersendiri. Now, let’s review it :D
"Bagaimana
aku bisa percaya pada pernikahan kalau aku tidak punya contoh dalam kehidupan
terdekatku? Supaya pernikahan bisa berjalan, ternyata manusia butuh kesetiaan.
Supaya bisa setia, ternyata manusia butuh dicukupi semua kebutuhannya –
termasuk kebutuhan untuk bebas. Tapi, bagaimana bisa bebas, kalau harus ada
pengorbanan?" – halaman 92-93
Ajeng terbang ke Paris untuk melihat
dan beradaptasi dengan kehidupan pacarnya, Yves. Segala peraturannya yang baru
dan serba diatur, sedikit membuat Ajeng kesulitan. Kehidupan yang dia tinggalkan
di Jakarta, Bapak yang sedang sakit, juga membuatnya tidak bisa menikmati musim
panas di Eropa. Tetapi keberadaan dan dukungan Yves dan sambutan hangat dari
teman-teman dan keluarga barunya membuat Ajeng cepat betah. Dia pun menerima
lamaran Yves dengan segera.
Dalam lubuk hati, Ajeng sebenarnya
tidak yakin dengan ikatan pernikahan. Dia takut kehidupannya akan berakhir
seperti orangtuanya yang bercerai karena ketidakcocokan. Ajeng merasa nyaman
dengan Yves. Tapi dia merasa lebih tertantang saat mengetahui dan melihat
kehidupan bebas Alain, sahabat baik Yves. Selain pandai mengajarkan bahasa
Prancis, Alain menunjukan hiburan unik dan menarik seperti telanjang
bersama-sama di pantai dan mengunjungi swinger
club, tempat orang bebas bertukar pasangan. Ketika pernikahannya tinggal
hitungan hari, hubungannya semakin dekat dengan Alain dan Mama yang selama ini
diabaikannya memutuskan untuk datang ke hari besarnya.
"Inilah yang namanya petualangan, di mana kehilangan dan perubahan saling jabat tangan, membuatku sadar bahwa sebenarnya hidupku adalah petualangan itu sendiri." – halaman 97
Segenggam
Daun di Tepi La Seine menggabungkan kisah cinta yang punya konflik berlapis-lapis
dengan penjelasan kota paling romantis yang fresh.
Ajeng benar-benar mengambil langkah besar di kehidupannya. Tak hanya
beradaptasi menjadi orang Prancis, dia juga menghadapi ketakutan yang semula
tak disadarinya, berkomitmen pada satu orang untuk selamanya. Konflik batin
Ajeng soal pernikahan menurut lebih menarik dibandingkan dengan kisah cinta segitiganya.
Karena pengalaman buruk itu menjadi akar dari masalah cinta dan hal-hal lain
yang menghambat perkembangan hidupnya. Tapi cerita tentang keraguannya dengan
Yves dan keterarikannya kepada Alain tetap seru koq. Apalagi diselingi dengan penjelasan
tentang Paris yang berbeda jauh dari buku panduan wisata. Tidak hanya soal
kehidupan sehari-hari yang penuh aturan, tetapi juga gaya hidup dan hiburan yang
tak pernah terbayangkan.
Karakter tokoh utamanya, Ajeng, yang
ceroboh sempet bikin aku kesel sendiri. Seriusan, aku nggak berhenti
geleng-geleng tiap Ajeng melakukan kesalahan untuk hal-hal sederhana, seperti
kalap belanja dan kehilangan kunci apartemen. Sikapnya yang cenderung manja
karena hidup berkecukupan di Jakarta, membuatnya sering mengalami culture shock di minggu-minggu pertamanya
tinggal di negeri orang. Meskipun begitu, perlahan Ajeng menunjukan perubahan
ke arah positif. Dia juga sebenarnya punya pikiran terbuka dan berani mencoba
hal baru. Kalau nggak, mana mungkin pembaca diajak ‘hang out’ ke swinger club
hahaha. Dia menjadi tokoh yang relatable
dan juga membuat ceritanya unik.
Yves dan Alain mendapat jatah untuk
menceritakan pikiran mereka. Karakter mereka bagai langit dan bumi. Yang satu sangat
rapi dan agak kaku, yang satu lagi sangat bebas dan cenderung beranian. Tapi ‘suara’
mereka itu tidak terlalu terdengar. Kalau tidak mencantumkan namanya, mungkin
aku akan sedikit bingung, ini siapa yang bercerita? Di bagian awal, pilihan
tebakannya sih cukup gampang, Ajeng atau Yves. Alain baru muncul, benar-benar
muncul, di bab 10 di mana cerita sudah setengah jalan. Telat banget menurutku. Padahal
nama dia ada di sinopsis dan digambarkan sebagai pemicu konflik utama. Jadi aku
mengharapkan dia hadir, tak sekedar namanya saja, sesegera mungkin. Sepertinya
kehadiran Alain ini tertahan oleh penjelasan tentang Paris yang cukup detail di
bab-bab awal. Walaupun suka membacanya, kadang ada penjelasan yang terlalu formal
dan nggak cocok keluar dari Ajeng, sebagai pendatang baru.
Ceritanya mempunyai ending yang kuharapkan. Semua konflik
terselesaikan dengan baik dan tak terlewatkan. Hanya saja, penyelesaian konflik
cintanya kurang memuaskan. Langkah yang diambil Ajeng tidak pas menurutku. Walau
kebenaran kadang menyakitkan, aku mengharapkan setiap tokoh mendapatkan
penjelasan yang pantas sehingga masalah yang sama tidak timbul lagi kedepannya.
Itu juga yang membuat ceritanya terasa diburu-buru untuk selesai. Kenapa, ya?
Padahal gaya tulisannya oke dan tak masalah jika ceritanya berlanjut untuk
beberapa bab lagi.
At
last, Segenggam Daun di Tepi La
Seine memberikan kisah romantis dengan latar yang paling pas, Paris. Dengan
gaya penulisan yang enak dibaca, satu persatu konflik yang dihadapi Ajeng muncul
dan diselesaikan dengan baik. Karakter Ajeng sedikit mengesalkan di bagian
awal, tapi di bagian akhirnya dia bisa dekat dengan hati pembaca. Siapapun yang
bermimpi mengunjungi Paris, pasti iri dengan kehidupannya. Recommended! :D
***
GIVEAWAY TIME!
Ada satu ekspemplar Segenggam
Daun di Tepi La Seine karya Wuwun Wianti dan kenang-kenangan dari Paris untuk satu pemenang
Syarat dan ketentuan:
- Peserta berdomisili atau
mempunyai alamat di Indonesia
- Tweet mengenai giveaway
ini. Jangan lupa mention @wuwun_wianti @dhanarun dan sertakan tagar #SegenggamDaundiTepiLaSeine
Contoh:
Aku
ikutan giveaway #SegenggamDaundiTepiLaSeine di berlangsung sampai 19 Sept ;D cc.
@wuwun_wianti @dhanarun
- Jawaban pertanyaan berikut,
"Saat
mendengar kata ‘Paris’, apa kata pertama yang terlintas di benakmu?"
- Tulis data diri dan jawaban
kamu di kolom komentar dengan format di bawah ini:
Jawaban
Nama
Kamu | Akun Twitter Kamu | Domisili
Link tweet
Contoh:
Kata
pertama yang terlintas saat mendengar kata ‘Paris’ adalah Euro 2016.
Pertandingan bola antar tim-tim Eropa itu akan berlangsung tahun depan dan tuan
rumahnya adalah Prancis. Tentunya mereka akan mempromosikannya di seluruh kota.
Dhyn
| @dhanarun | Bandung
http://twitter.com/dhanarun/status/blablabla
Giveaway
berlangsung dari 14 – 19 September 2015.
Pemenang akan diumumkan pada tanggal 21 September 2015 di blog ini dan akan ku-mention akun Twitter-nya. Pemenang ditentukan tak hanya dari komentar
yang paling menarik, tapi juga terpenuhinya persyaratan seperti tweet tentang giveaway.
Untuk info lebih banyak tentang Segenggam Daun di Tepi La Seine, kamu
bisa baca review-review dari host blog tour lain. Ssst, blog yang
terakhir akan menyelenggarakan giveaway-nya
minggu depan. Jangan kelewatan ya.
Luckty Giyan Sukarno https://luckty.wordpress.com/2015/08/17/blogtour-review-segenggam-daun-di-tepi-la-seine-giveaway/
Sri Sulistyowati http://www.kubikelromance.com/2015/08/segenggam-daun-di-tepi-la-seine-by.html
Dion Yulianto http://dionyulianto.blogspot.co.id/2015/08/segenggam-daun-di-tepi-la-seine.html
Yovano N. http://www.kandangbaca.com/2015/09/segenggam-daun-di-tepi-la-seine-wuwun.html
Martina Sugondo http://glasses-and-tea.blogspot.co.id/
Luckty Giyan Sukarno https://luckty.wordpress.com/2015/08/17/blogtour-review-segenggam-daun-di-tepi-la-seine-giveaway/
Sri Sulistyowati http://www.kubikelromance.com/2015/08/segenggam-daun-di-tepi-la-seine-by.html
Dion Yulianto http://dionyulianto.blogspot.co.id/2015/08/segenggam-daun-di-tepi-la-seine.html
Yovano N. http://www.kandangbaca.com/2015/09/segenggam-daun-di-tepi-la-seine-wuwun.html
Martina Sugondo http://glasses-and-tea.blogspot.co.id/
Jika ada yang kurang jelas, bisa
ditanyakan lewat akun Twitter-ku, @dhanarun. GOOD LUCK! :D
Kata pertama yang terlintas jelas "PSG" doong, alias Paris Saint Germain. Udah lama pengen ke Stadion Parc des Princes-nya, n ngerasain atmosfer pertandingan di sana. :p
ReplyDeleteNurina Widiani | @KendengPanali | Yogyakarta | https://twitter.com/KendengPanali/status/643241104293261313
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteJawaban
ReplyDeleteEiffel, Ilana Tan, Seine, Film, Eropa, nama pantai di jogja :D, napoleon bonaparte, cokelat, sepupu, duta besar, cita-cita, mimpi, harapan, gugur.
Pramestya | @p_ambangsari | Temanggung | twitter.com/p_ambangsari/status/643269763041378309
Kata pertama yang terlintas saat mendengar kata "Paris" adalah Piramida Kaca. Piramida kaca atau piramida Louvre ini terdapat dalam novel The Davinci Code
ReplyDeletekarya Dan Brown. Saya sangat tertarik dengan piramida kaca ini karena segudang teka-teki yang ada didalamnya dan ketika saya menonton filmnya ternyata penampakan nya sangat indah terutama di malam hari. Jadi pengen liat langsung dalamnya gimana... :D
Nova Indah Putri Lubis | @n0v4ip | Medan
https://twitter.com/n0v4ip/status/643274871447814144
ReplyDeleteKata pertama yang terlintas saat mendengar kata ‘Paris’: Pastinya Menara Eiffel yang jadi icon kotanya, segala yang berbau Paris pasti ada gambar Eiffel. Menara Eiffel juga jadi tempat tujuan wisata kalo ke Paris, ada yg bilang kalo ke Paris ga ke Menara Eiffel ga afdol, katanya....hehe
Aulia | @nunaalia | Serang
https://twitter.com/nunaalia/status/643296037130506240
Kalau mendengar kata PARIS, yang terpikirkan olehku adalah misteri.
ReplyDeleteTidak banyak orang yang tahu kalau dibalik segala indahan dan keromantisme nya Paris tersimpan misteri di Catacombs of Paris.
Catacombs berada dibagian selatan kota Paris, dimana terletak dibawah tanah yang menyerupai sebuah labirin. Labirin tersebut menyimpan kurang lebih 6 juta jasad manusia didalamnya. Jumlah itu lebih besar daripada penduduk kota Paris yang masih hidup.
Memiliki panjang 300 km dan banyak lorong-lorong yang bercabang, membuat siapapun orang yang masuk ke dalamnya akan tersesat.
Misteri Catacombs tidak berakhir sampai disitu, menurut sejarah yang pernah aku baca, katanya lorong abwah tanah ini juga pernah digunakan oleh keluarga kerajaan pada masa Revolusi Perancis untuk berlindung, serta adanya komunitas rahasia yang mengadakan pertemuan di labirin tersebut.
Sampai saat ini terowongan Catacombs tidak terbuka untuk masyarakat umum.Bagi yang nekat masuk tanpa ijin akan didenda sangat mahal.
Berani untuk mencoba?
Dari misteri yang aku utarakan tersebut, cukup membuatku kaget sebagai perempuan yang mencintai Paris dengan segala keromantisannya. Ternyata Paris yang tampak indah, memiliki misteri yang mungkin belum banyak orang tahu. Termasuk kamu?
Nama: April Silalahi
Twitter: @aprlboanarges
Jakarta selatan
Link tweet: https://twitter.com/aprlboanarges/status/643301589046833152
Yang terlintas saat denger kata paris yaitu cinta, coklat dan menara eiffel.
ReplyDeleteEntahlah. Menurutku 3 hal tersebut selalu saja berhubungan dan hanya bisa di rasakan di paris. Ah selalu ada cinta di kaki menara eiffel, entah iu cinta yang mulai tumbuh atau cinta yang pergi. Dan coklat adalah pelengkap cinta.
Wulida/ jm_nim / bojonegoro Jatim/ https://mobile.twitter.com/Jm_nim/status/643362929287557120?p=v
kata pertama yang terlintas saat mendengar paris adalah "romantis".
ReplyDeletesegala bentuk cerita romance ataupun non fiksi seolah semesta mendukung kalau paris memang kota romantis di dunia :))) <3
thanks kak atas GAnya :)
Dias Shinta Devi | @diasshinta | Bogor
https://twitter.com/DiasShinta/status/643420580633440257
Pertnyaan :
ReplyDeleteSaat mendengar kata ‘Paris’, apa kata pertama yang terlintas di benakmu?
Jawaban :
Yang jelas kata 'paris'itulah yang telintas di benakku. Gak tau memang belum mengenal seluk beluk paris atau semacem apalah itu, tapi kalau memang ditanya begitu yaa kata 'paris' itulah yang terlintas dibenak mah. Tapi kalau di suruh mikir beberapa menit baru deh muncul berbagai tempat yang ada di paris hehe XD.. -Intinya kalau ditanya -saat mendengar kata 'paris', aku bakalan jawab kata 'paris' itu lagi yang terlintas.. bukan tempat yang ada di paris atau pun seluk beluk parisnya. melainkan kata 'paris; itu sendiri :3
Nama : Piska Lestari
Twitter : @kyupishae
Domisili : Jakarta Barat
Link tweet : https://twitter.com/kyupishae/status/643471884705599488
Yang terlintas dibenakku ketika mendengar 'paris' adalah Eiffel. Entah kenapa Paris identik dengan eiffel bahkan jadi icon kota tersebut. Ah, mungkin saja karena memang bangunan itu ada disana, atau karena yg lain. Entahlah. Saya juga belum pernah kesana untuk mengetahui seluk beluknya :)
ReplyDeleteDiki Siswanto | @diki_twips | Sulawesi Selatan
https://twitter.com/diki_twips/status/643360731224801280?p=v
nama: Visca Apriliyanti
ReplyDeletetwitter: @Visca_Apr
kota: Belinyu
link tweet: https://twitter.com/Visca_Apr/status/643650264726016000
Saat mendengar kata ‘Paris’, apa kata pertama yang terlintas di benakmu?
"kota fashion/mode"
Pertanyaan: Saat mendengar kata ‘Paris’, apa kata pertama yang terlintas di benakmu?
ReplyDeleteJawaban: Macaroon
Akhfhin Rahardhiyanto | @afingleek | Jakarta Selatan
Link share: https://twitter.com/afingleek/status/643732751150129152
Kalo mendengar kata Paris, aku langsung kebayang kencan romantis dengan pasangan hahaa.. dengan ikon Menara Eiffel, Paris menjadi destinasi favorit buat honeymoon.
ReplyDeleteBaik melalui pembicaraan langsung, film maupu. beberapa buku novel bersetting Paris selalu memberikan atmosfer yang penuh cinta. Paris selalu cantik di segala musim. Jadi pengin kesana :')
Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
Karangasem, Bali
Lihat Tweet @RiniCipta: https://twitter.com/RiniCipta/status/643631383462694912
Kalo mendengar kata Paris, aku langsung kebayang kencan romantis dengan pasangan hahaa.. dengan ikon Menara Eiffel, Paris menjadi destinasi favorit buat honeymoon.
ReplyDeleteBaik melalui pembicaraan langsung, film maupu. beberapa buku novel bersetting Paris selalu memberikan atmosfer yang penuh cinta. Paris selalu cantik di segala musim. Jadi pengin kesana :')
Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
Karangasem, Bali
Lihat Tweet @RiniCipta: https://twitter.com/RiniCipta/status/643631383462694912
Saat mendengar kata paris, kata pertama terlintas di benakku adalah Menara Eiffel. Menara yang sudah menjadi icon kota paris, siapa yang tidak tahu? Cukup familiar dikalangan banyak orang. Menara Eiffel nampak jauh lebih indah ketika dimalam hari. Menambah suasana romantis bagi pasangan yang berkunjung kesana :)
ReplyDeleteAfika Yulia Sari | @afikayulia | Jakarta
Link Share : https://twitter.com/afikayulia/status/643790772714668032
Saat mendengar kata 'Paris', kata pertama yang terlintas di benakku adalah Strasbourg. Strasbourg merupakan salah satu desa terindah di Paris. Kalau berada di desa ini rasanya jantung berdetak 3 kali lebih cepat. Kita akan dibuat kagum dengan pesona keindahan di setiap sudut desa. Strasbourg juga mempunyai Petite France, area di mana kanal-kanal kecil dari sungai Ill mengalir di antara bangunan kayu warna-warni dan bunga colourful di dinding-dinding rumah dan tepi kanal. Selain itu, ada Strasbourg Cathedral merupakan gereja tertinggi ke-6 di dunia dan dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari gaya arsitektur gothic. Jangan lupa pada bulan Desember hingga menjelang Natal berkunjung di Strasbourg Christmas Market yang merupakan market paling indah dan akan terasa magical dengan hiasan-hiasan Natalnya.
ReplyDeleteAgatha Vonilia Marcellina | @Agatha_AVM | Jember
Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/643807609934315520
To be honest, from the deepest of my heart -- which is (perhaps) not the coolest answer for this but I don't care -- kata pertama yang terlintas di benakku waktu dengar/baca kata 'Paris' adalah... 'Fariz'. Hmmm, dia Fariz yang kurindukan. Hahaha :p
ReplyDeleteHe's my friend, tepatnya teman sekelas di jaman kuliah dulu. Nama aslinya memang Fariz, tapi gara-gara logat kami yang sudah mendarah daging ya jadinya kami kebanyakan pada manggil dia 'Paris' aja. Begituuuuh :)
Aya Murning | @murniaya | Palembang
https://twitter.com/murniaya/status/643406415181271040
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete"Saat mendengar kata ‘Paris’, apa kata pertama yang terlintas di benakmu?"
ReplyDeleteSaat mendengar kata Paris kata pertama terlintas di otak aku adalah kebebasan. Kenapa kebebasan? Karena aku pernah melihat sesorang memposting tentang Paris yang katanya,
"Kalau lama tinggal di sini(Paris). Yang laki-laki coba deh. Lama-lama sudah nggak terlalu heboh lihat cewek buka-bukaan. Efek biasa dan banyak."
Actually itu postingan Penulis #SegenggamDaunDiTepiLaSeine asli yang bikin aku ngeri ngebayanginnya. Kalau aku galiat postingan tadi mungkin aku bakal kasih jawaban 'kalau Paris itu Kota teromantis di dunia' kaya yang kita bayangin selama ini dan kita lihat di TV atau kita baca di Artikel.
Ramadhanul Fitri Mardas | @ramadhan_rae |Tangerang
https://mobile.twitter.com/ramadhan_rae/status/643754339324964864?p=v
Kata pertama yang terlintas dibenakku ketika mendengar kata Paris, yaitu mimpi. Kenapa? karena aku telah mengukir salah satu mimpi terbesar dalam hidupku, yaitu menempuh pendidikan di Universitas Paris, atau yang seringkali disebut La Sorbonne. Melalui jalur beasiswa tentunya. Paris adalah kota yang cantik, kota teromantis di dunia ini. Sering aku membayangkan sedang berada di kota Paris, menyelesaikan tugas kuliah sambil memandang ratu Eiffel yang kokoh dan menjulang tinggi, seakan menyentuh langit. Kalau dipikir-pikir, dengan keadaanku saat ini, sangat tidak memungkinkan jika aku bisa menginjakkan kaki ini di tanah Paris. Namun, tak ada salahnya kita bermimpi. Apalagi ini juga menyangkut pendidikan. Kata mimpi tak mau lama-lama aku sematkan dalam benak ini. Aku ingin segera mengubahnya menjadi kenyataan. Suatu saat nanti. Saat Tuhan mengatakan iya, untuk keinginanku ini. Mengunjungi kota Paris, berburu ilmu dan pengalaman di sana, dan mengitari setiap sudut kota Paris.
ReplyDeleteEka Sulistiana | @ekasulistiana24 | Palembang
https://twitter.com/ekasulistiana24/status/644058396111470592
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteParis. Arc de Triomphe. Pernah nonton film Mr. Bean Holiday? Aku ingin seperti beliau ketika tersesat dan ingin pergi ke stasiun kereta api. hanya bermodalkan kompas beliau berjalan lurus mengikuti arahnya. Dan Arc de Triomphe adalah Gerbang Kemenangan yang dibuat oleh Napoleon Bonaparte, letaknya di ujung jalan Champs Elysees, yang ternyata jika diteruskan ke arah Timur merupakan sebuah garis lurus yang tepat menghadap Ka’bah di Mekkah. Dan Paris membawaku kekhayalan dimana aku memulai perjalan dari Arc de Triomphe dengan hanya berjalan lurus aku ingin ke Ka'bah. Betapa besar kuasa Allah SWT. Sempat nangis waktu tahu kebenaran ini saat menonton 99 Cahaya di Langit Eropa.
ReplyDeleteTri Indah Permatasari | @LiebeIs0503 | Palembang
https://twitter.com/LiebeIs0503/status/644329857468399617
Kata pertama yang terlintas dibenakku saat mendengar kata Paris itu Louvre. Kalau punya kesempatan bisa keliling dunia, first destination itu Musium Louvre. Semua itu gara-gara baca The Davinci Code-nya Dan brown. Deskripsinya tuh seolah-olah kita emang berada di sana. Jadi seandainya bisa, pengen banget pergi ke Louvre.
ReplyDeleteWening Purbawati | @dabelyuphi | Semarang
https://twitter.com/DabelyuPhi/status/644367420325527552
Kata pertama yang terlintas saat mendengar kata ‘Paris’ adalah Cadenas d'amour alias Gembok Cinta. Kota Paris dengan julukan kota paling romantis di dunia atau kota cinta, juga nggak ketinggalan tren ini lhoo. Cadenas d'amor warna-warni ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembatan Pont des Arts dekat Louvre Museum. Yang pasti, kalau ada rezeki buat tour ke Paris, Insya Allah, aku bakal nyiapin gembok dari Indonesia dan dipasang di sana. Hehe. Biar tercatat tuh di Musee du Louvre "ada gembok 'Jones' nyasar dari Indonesia." Hihi. #diTimpukWargaParis Kalau nggak gitu, berarti harus bawa 'couple' dong. Ya ialah. Cieee, Adinda Pengampu Rindu.
ReplyDeleteTerima Kasih!
Didi Syaputra | @DiddySyaputra | Tembilahan, Riau | https://twitter.com/DiddySyaputra/status/644300679058616320
"Saat mendengar kata 'Paris', apa kata pertama yang terlintas di benakmu?"
ReplyDeleteParis! Ya, kata pertama yang terlintas adalah Paris. Paris merupakan salah satu kota romantis dibelahan dunia. Paris juga terkenal dengan ikonnya, Menara Eiffel. Ada juga Museum Louvre yang berbentuk menyerupai Piramida dan terbuat dari kaca. Selain itu, ada macaroon yaitu makanan asal Paris yang terkenal itu. Paris juga dikenal dengan kota fashion. Masih banyak hal-hal, tempat, makanan, dll yang terdapat di Paris untuk digali sekaligus diketahui seperti contoh latar dari novel ini, yaitu La Seine yang jarang banyak orang mengetahuinya.
Musdalifah Putri | @MusdalifahYeaa | Tangerang Selatan
https://twitter.com/MusdalifahYeaa/status/644090002524147712
kata pertama terlintas saat mendengar kata paris adalah menara eifel dan keindahan kotanya. Aku ingin berkunjung kesana suatu saat nanti. Pasti seru banget deh.
ReplyDeleteLeny .H.
@Lenny66677291
kota rantau kalsel
https://mobile.twitter.com/Lenny66677291/status/6446..........
Nama : sri izawati
ReplyDeleteTwiter : @chili_ii
Kota : bukittinggi
Link :https://mobile.twitter.com/chili_ii/status/644786302479568896
Ketika mendengar kata paris yang terbayang dalam pikiran saya adalah menara eiffel. Selain itu juga para model yang kurus kering, tinggi semampai yang sering berlenggak lenggok memperagakan busana yang kadang aneh-aneh menurut saya tapi gaya menurut mereka hehe
Eiffel, I'm in Love.
ReplyDeleteYup, film itu yang terlintas di benakku begitu mendengar kata Paris.
Karena gara-gara film itu saya jadi 'mengenal' Paris. Secara waktu itu, filmnya booming sekali. Dan sebagai ABG yang juga kebetulan juga anak SMA, saya langsung ngerasa "nyambung" dengan filmnya. Jadi kenal deh seperti apa Paris itu. :D
Nama: Dian Maya
DeleteTwitter: @dianbookshelf
Link share: https://twitter.com/dianbookshelf/status/644796300752392192
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Fatoni Prabowo Habibi
ReplyDeleteTwitter : @fathisme009
Link share : https://mobile.twitter.com/fathisme009/status/645075851394940929?p=v
Mendengar kata Paris, yang terpikirkan olehku adalah dosenku.
ReplyDeleteLho, kenapa malah dosen?
Iya, soalnya dosenku ini sekarang tinggal di Paris.
Hubunganku dengan beliau bisa dibilang cukup dekat, sehingga setelah lulus pun, aku masih sering berkomunikasi dengan beliau.
Sekarang setelah beliau pindah ke Paris, kami berkomunikasi via email.
Lewat email, beliau banyak bercerita tentang Paris.
Banyak hal baru dan menarik yang aku dapatkan dari cerita beliau mengenai Paris.
Nah, dari dosenku ini, aku jadi lebih banyak tahu tentang Paris.
Seperti ketika saat ini sedang musim panas, dosenku ini bercerita bahwa minggu-minggu ini Paris sedang dalam keadaan kritis terkait dengan heatwave/gelombang panasnya.
Panasnya bisa sampai 42 derajat celcius.
Akibatnya umat muslim yang berada disana kebanyakan tidak sanggup puasa beberapa waktu lalu karena beresiko terkena dehidrasi.
Sudah begitu ngga kira2 pula, puasanya juga lebih panjang waktunya. Karena di musim panas, siangnya lebih lama.
Umat muslim disana sudah mulai puasa jam 3.44 pagi, karena jam 4.00 itu sudah terang.
Lalu buka puasa jam 22.00. Bisa dibayangkan berapa jam puasanya.
Masih banyak hal-hal menarik lainnya yang beliau ceritakan soal Paris, mulai dari tempat serta suasananya.
Namun tidak mungkin aku ceritakan disini karena bakalan panjang banget.>_<
Yang pasti, dari dosenku ini, aku jadi serasa lebih dekat dengan Paris.
Hary Gimulya | @angels_rutherfo | Bandung
https://twitter.com/angels_rutherfo/status/645142209155629057
Saat mendengar kata ‘Paris’, kata pertama yang ada di benakku adalah indah.
ReplyDeleteBisa dibilang, di negara Perancis, Parislah yang paling menjadi pusat perhatian banyak orang.
Banyak keindahan dan keajaiban yang tersimpan di dalam kota ini.
Karena keindahannya, tidak jarang kota ini menjadi setting tempat sebuah film (umumnya sih film romantis.^^)
Dengan segala keindahannya yang mempesona, membuat Paris menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di dunia.
Siapa coba yang tidak mengenal Menara Eiffel yang ada disana?
Sebagai ikon kota Paris, banyak turis yang ingin mengunjungi menara tersebut.
Menara Eiffel memegang rekor bangunan tertinggi selama 40 tahun. Jika berjalan-jalan pada malam hari, anda akan melihat gemerlapnya lampu yang dipasang di Menara Eiffel seolah sedang bermain mata dengan anda.
Sungguh pemandangan spektakuler yang sulit terlupakan. Parfait!
Begitu komentar dari seorang blogger yang juga mengagumi kota Paris.
Belum lagi keindahan berbagai tempat lainnya di kota ini.
Kalau tidak percaya, coba tanyakan pada Mbak Wuwun selaku penulis novel Segenggam Daun di Tepi La Seine ini.
Pasti Mbak Wuwun juga setuju akan keindahan kota Paris.:)
Shiela Hartiningtyas | @ruth_shiela | Cirebon
https://twitter.com/ruth_shiela/status/645141392063270913
"Saat mendengar kata ‘Paris’, apa kata pertama yang terlintas di benakmu?"
ReplyDeleteSaat mendengan kata Paris yang terlintas dibenakku tentu saja keindahan alamnya. Menara effiel yang menjulang tinggi, Museum Louvre yang menyimpan banyak nilai seni, serta Notre Dame de Paris sebuah gereja yang membentang indah di Paris. Ketika mendengar kata Paris, semua jenis pakaian langsung memenuhi benak, merek-merek seperti Louis Vuitton dan Chanel berjejer dengan apik disana. Ketika mendengar Paris, makanan-makanan enak langsung memenuhi pandangan. Ketika mendengar nama Paris, hanya keindahan lah yang terlintas di benak. Bangunan, makanan, fashion dan orang-orang nya selalu mendapat pandangan positif ketika mendengar nama Paris. Termasuk saya. Paris adalah salah satu kota yang saya jadikan sebagai singgahan nanti, menikmati apa yang ada di benak saya ketika mendengar nama Paris. Paris yang indah, Paris yang romantic, dan Paris yang baik.
Thia Ameli | @Thia1498 | Bogor
https://twitter.com/Thia1498/status/645224956570144769
Kapan yah.. saya keparis :D
ReplyDeleteSelanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Pasang Ikaln Gratis
prediksi indonalo
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya
Selanjutnya