Rainbow Rowell
248 Halaman
Orion Books, 2014
Georgie McCool knows her marriage is in trouble. That it’s been in
trouble for a long time. She still loves her husband, Neal, and Neal still
loves her, deeply — but that almost seems besides the point now.
Maybe that was always besides the point.
Two days before they’re supposed to visit Neal’s family in Omaha for
Christmas, Georgie tells Neal that she can’t go. She’s a TV writer, and
something’s come up on her show; she has to stay in Los Angeles. She knows that
Neal will be upset with her — Neal is always a little upset with Georgie — but
she doesn’t expect to him to pack up the kids and go home without her.
When her husband and the kids leave for the airport, Georgie wonders if
she’s finally done it. If she’s ruined everything.
That night, Georgie discovers a way to communicate with Neal in the
past. It’s not time travel, not exactly, but she feels like she’s been given an
opportunity to fix her marriage before it starts...
Is that what she’s supposed to do?
Or would Georgie and Neal be better off if their marriage never
happened?
Beberapa bulan menjelang tahun
baru, banyak buku yang belum aku baca untuk memenuhi tiga reading challenge. Salah satunya adalah Author Wish-List yang
menantangku untuk membaca karya dari empat penulis yang berbeda. Rainbow Rowell
masuk daftar tersebut. Maka aku harus baca Landline
ini. Aku punya pengalaman kurang bagus dengan tulisannya di genre young adult, tapi aku suka dengan cerita di adult romance. Jadi aku cukup optimis dengan judul yang ini. Now, let’s review it :D
"There’s
a magic phone hidden in my closet. And I think it’s connected to the past. And
I think I’m supposed to fix something. I think I’m supposed to make something
right."
Georgie McCool dan suaminya, Neal
Grafton, berencana pergi ke Omaha untuk merayakan hari Natal. Tetapi beberapa
hari sebelum tanggal keberangkatan, Georgie mendapat kesempatan emas untuk
mempresentasikan acara sitkom yang sudah lama ditulis bersama teman baiknya,
Seth, kepada pimpinan rumah produksi impian mereka. Georgie terpaksa tinggal di
Los Angeles sedangkan Neal dan kedua anak mereka, Alice dan Noomi, pergi. Neal
tidak mengutarakannya secara langsung, tapi Georgie tahu suaminya itu marah,
lebih dari biasanya. Setiap panggilan telepon dari Georgie tidak pernah
dijawab. Jika iya, kedua anaknya atau ibu mertuanya yang berbicara.
Ibu Georgie berpikir anaknya akan
bercerai maka dia mengundang Georgie untuk makan malam dan menginap di
rumahnya, bersama ayah tiri, Kendrick, dan adiknya, Hearther. Georgie menyangkal pikiran ibunya itu. Dia
mencoba menelepon lagi, kali ini lewat sambungan telepon rumah. Neal
menjawabnya, juga ayah Neal yang seharusnya sudah meninggal dunia belasan tahun
yang lalu. Georgie lalu sadar Neal di telepon adalah Neal dari tahun 1998 yang
masih berstatus pacarnya. Di Natal tahun tersebut mereka juga bertengkar dan
berpisah selama berhari-hari tanpa komunikasi. Lewat telepon ajaib itu, Georgie
mencoba memperbaiki apa yang salah dalam pernikahannya.
"Nobody’s
lives just fit together. Fitting together is something you work at. It’s
something you make happen – because you love each other."
Landline sangat menghibur dengan cerita Georgie dan Neal yang
romantis. Gaya bahasa asyik karena tak hanya begitu ringan, tapi juga penuh
lelucoan yang oke. Format penceritaannya pun menarik, seminggu sebelum Natal
dan dilengkapi tanggalnya. Setiap hari berganti, ada saja kejadian unik atau
dipenuhi cerita perjalanan cinta Georgie dan Neal yang super sweet. Seperti memberi tahu bahwa setiap detik, setiap kejadian
kecil, setiap orang yang ditemu, akan sangat berharga di masa depan. Semakin
dekat tanggal 25, makin deg-degan apakah Geogie berhasil menyelamatkan
pernikahannya.
Seperti biasa, bagian awalnya
terasa lambat. Masalah utamanya, Georgie yang berhalangan untuk pergi ke Omaha
dan Neal yang kesal, sebenarnya sudah dipaparkan di bab pertama. Tapi jarak
antara hal tersebut dan penemuan telepon ajaibnya agak jauh. Tidak masalah sama
sekali. Karena kita bisa mengenal tokoh-tokoh dan hal-hal penting seperti di
kerjaan Georgie, perkenalan orang-orang terdekatnya, dan kenangan-kenangan
indah bersama Neal. Melihat begitu besarnya cinta Georgie, aku merasa takjub
sekaligus tak percaya. Memang ada ya yang bisa tetap in love selama itu? Saat sampai ke telepon ajaib itu,
cerita seperti punya ‘tujuan’ yang baru dan terasa fresh. Aku jadi susah untuk berhenti membacanya. Cerita pun beres
dalam waktu kurang dari 12 jam (yang diselingi tidur malam, tentunya)
Tapi aku bingung, apa yang sebenarnya
membuat hubungan berusia belasan tahun itu renggang? Karena Georgie selalu tahu
apa yang dia mau dan selalu mendapatkannya? Sedangkan Neal selalu diam
dan memilih untuk menyimpan semuanya sendiri walaupun dia merasa tidak nyaman? Itu sih
yang kudapatkan dari penuturan Georgie tentang hubungannya dengan Neal. Kalau
memang begitu, bukannya yang harusnya berusaha bukan cuma Georgie, tapi Neal
juga. Mereka harus berpikir dan mencari jalan tengahnya. Apa karena di sini
Georgie adalah ibu pekerja dan Neal adalah stay-home
dad, jadi pihak yang harus buka suara duluan juga terbalik? Keajaiban
telepon rumah itu pun tidak benar-benar dijelaskan. Kalau kupikirkan, ‘keajaiban’
yang menghubungkan masa lalu dan depan sangat membingungkan. Perubahan kecil di
salah satu masa bisa menimbulkan efek besar di masa yang lain. Jadi apa yang
terjadi di 1998 itu .. ah, daripada pusing-pusing, aku tidak mau memikirkan teori
telepon ajaib itu. Menganggu suasana romantisnya juga sih hahaha.
At last, Landline punya
cerita romantis tentang sepasang suami istri yang punya dua karakter berbeda
dan terus berselisih karenanya. Dengan tokoh yang lucu, gaya penulisan yang tak
kalah lucu, dan sedikit bumbu ajaib pada telepon rumah, ceritanya jadi unik dan
menyenangkan untuk dibaca. Recommended! :D
asik bacanya, keep posting mba..
ReplyDelete