UM UPI

Hari penentuan ini akhirnya dateng juga.

Aku berangkat cukup pagi dan sampai di UPI sekitar jam setengah tujuh. Karena kurang yakin, my dad nganter aku sampai ke ruang ujian yang ada di lantai 4B. Sialnya, liftnya gak nyala dan kita harus naek tangga. Aku pikir lift sengaja dimatiin karena nanti pasti yang naek lift pada rebutan dan malah menghambat.

Setelah cukup yakin, my dad pergi dan aku sendirian. Peserta belum boleh masuk ke ruang ujian dan disana gak ada tempat duduk. Aku jadi nongkrong aja di tangga luar dan liat ke bawah dengan rasa takut. Tinggi banget!

Keadaan mulai ramai saat jam setengah delapanan, setengah jam sebelum tes mulai. Aku sempet ketemu temen-temen satu sekolah yang IPA ataupun IPS dan mereka juga milih prodi Bahasa Inggris! Uuh, please pray for me.

Peserta sudah boleh masuk dan menyimpan tasnya didepan. Aku dapet kursi kedua dari depan dan agak silau karena matahari lagi terbit-terbitnya. Ujian dimulai dengan Bahasa Inggris. Aku bisa tapi sedikit kesulitan di vocabulary. Untungnya gak ada nilai minus kalo salah, jadi aku nebak-nebak aja untuk vocab dan kasih tanda silang di LJK warna biru itu. Aku nyelesain enam puluh soal Bahasa Inggris itu pada jam sembilah lebih dua puluh menit.

Ada kejadian lucu waktu tes. Tiba-tiba aja terdengar lagu Wiro Sableng dari awal sampai akhir dan berulang-ulang. Aku kira itu ringtone salah satu pengawas. Tapi ternyata berasal dari hp peserta.

Lalu tes dilanjutkan dengan Tes Potensi Akademik (TPA), ya semacam psikotest gitu. Aku rada lambat saat menjawab bagian dua yang tentang matematika dan bagian tiga tentang gambar-gambar gitu. Beberapa kosong di LJK warna merah itu, tapi aku isi aja. Kan gak ada nilai minus. Semoga aja bener.

Saat istirahat, aku sibuk nyari-nyari temen yang beda gedung. Aku di FPBS dan dia di FPIPS. Ternyata gedungnya berhadapan, temen akunya aja yang gak tau. Nyebelinnya, lift di gedung itu nyala!

Setelah pusing-pusing nyari dan akhirnya gak ketemu juga, aku nyoba ke depan dan liat gedung rektor yang jadi maskot UPI, gedung Isola kalo gak salah. Di sana ada kolam dengan bunga teratai gitu yang selalu aku liat kalo perjalanan ke Lembang dari kecil sampai sekarang. Aku sih inginnya ke sana, tapi disana ada mahasiswa UPI gitu.

Sebagian waktu istirahat aku habiskan dengan duduk ditangga luar lantai 4B sambil baca cerpen-cerpen yang ada di binder aku. Belum diketik satupun, entar kalo sempet mau diketik dan diposting ke blog.

Jam satu siang, tes mulai lagi dan untuk kelompok bahasa sekarang kita berhadapan dengan 100 soal Bahasa Indonesia! Puyeng deh! Untung waktu yang disediakan banyak, dua jam. Tapi sejam kemudian udah banyak yang selesai. Sebenernya peserta boleh keluar setelah waktu dua jam itu habis, tapi ruangan lain udah pada selesai. Jadi setengah jam sebelum selesai, LJK warna hijau itu dikumpulin. Aku sebenernya udah selesai sengaja ngundur-ngundur waktu karena aku masih ingin duduk, hehe. Ngelamun gitu sambil ngeliatin puncak gedung Isola. Uh, aku pengen kesana!

Pulangnya aku dijemput my dad dan sempet makan dulu. Untung deh, karena ternyata ketika nyampe Gedung Sate, jalanannya basah dan habis ujan gede gitu. Cape banget dan berharap aku bisa lolos masuk UPI. Sedikit pesimis karena prodi Bahasa Inggris itu paling banyak dipilih. Tapi aku, dengan sikap antara optimis dan narsis, yakin bisa masuk!

Pray for me!

Nb: he join Um too but I not meet him. Thanks for T’Cchyn, My Sista B, Icha, Ilham, Priska and of couse my mom for SMS support!

UPDATE 15 Juli 2016

Halo semuanya, terutama kalian yang akan mengikuti UM UPI.

Banyak dari kalian meninggalkan komentar, bertanya tentang soal ujian UM, terutama untuk jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, khususnya lagi program studi Bahasa dan Sastra Inggris. Iya, aku mengikuti UM untuk jurusan/prodi tersebut dan lolos, walaupun di pilihan kedua. Postingan ini menceritakan hal-hal kecil yang terjadi di hari tes tersebut. Tapi aku tidak ingat jenis, bentuk, atau pola soal-soal tersebut. Tes yang aku ikuti sudah selesai tujuh tahun yang lalu. Soal UM tahun ini mungkin saja sangat berbeda, bisa lebih sulit atau mudah. Yang pastinya, aku tidak tahu. Jadi maaf aku tidak bisa menjawab dan membantu kalian yang sedang bersiap-siap menghadapi tes tersebut. Aku hanya bisa mendoakan kalian bisa menjawab soal-soal tersebut dan lolos ke jurusan pilihan kalian. 

Terima kasih.

Dhyn.