Friday, October 16, 2009

"Perjalanan Pulang"

jadwalku padat di minggu lalu,kini dan yang akan datang. semua mengeluh. aku tak bisa bohong kalau aku juga cape dan sangat ingin mengeluh.

tak ada waktu sedikitpun untuk tiduran, baca majalah atau nyanyi-nyanyi sumbang seperti biasa. aku pun kehilangan arti dari hari MINGGU.

dan tak ada waktu untuk DIA. ya DIA yang telah aku tinggalkan sekitar sebulan yang lalu. DIA datang lagi dan aku menyambutnya, dengan ragu.

lagi-lagi DIA aku jadikan tempat pelampiasan. DIA selalu dengan senang hati menerima kenyataan itu. tapi kenapa malah DIA yang menangis?

"padat lagi?"tampak jelas kekecewaan di wajahnya itu. "Iya" jawabku pelan "mau gimana lagi. kamu taukan gimana cara berpikirku?"

"tentu saja aku tau!" jawabnya girang. memang kamu tau, pikirku. cuma KAMU tepatnya."mungkin aku kembali di saat yang tidak tepat"

DIA berbalik. "jangan pergi!" seruku. seketika langkahnya berhenti. aku kaget dengan perasaanku, karena tak pernah aku selega ini.

aku masih kaget saat DIA kembali ke hadapanku. "berarti aku datang disaat yang tepat,kan?" tanyanya memastikan. ada nada senang disana.

aku ragu tapi kujawab juga, "iya . ." lalu ku tatap matanya and HIS eyes told me everything. itu lebih dari cukup buatku.

"apa kerjaan malam ini?" tanyanya sambil merangkulku. DIA mengerti aku, membiarkanku menjalankan semua ini, padahal aku sudah sangat payah!

"cuma essay" jawabku tak yakin. cuma. lucu sekali kata itu. kalo memang gampang, kenapa tak sepatah kata pun aku tulis?

"kalo begitu cepat selesaikan" desaknya "dan kita bisa membuat skenario kita lagi" hatiku rada miris. skenario kita? masih adakah?

"aku curiga kamu lupa dengan proyek skenario kita yang kamu rencanakan dua bulan kebelakang" tuduhnya. memang! teriakku dalam hati.

skenario, skenario kita, skenario tentang cerita kita selama 6 tahun. seharusnya cuma jadi kenangan, bukan untuk dibangkitkan setiap saat.

"masih niatkan buat nulisnya?"tanya DIA sambil menatapku. ada rasa takut disana. "Hm, dalam bentuk skenario atau essay?" DIA terbahak.

"ok, ok. tulis tugas essay kamu dulu. baru kita bicarain hal itu kemudian, ya?" aku hanya mengangguk. "kamu kecil sekali" komentar yang sama

"terus masalahnya apa?" tanyaku agak sewot. semua ingin menjadi seperti diriku, aku bangga dengan hal itu. tapi dia malah membuatku jatuh.

dia terkekeh sebentar. "justru itu kelebihan dari kamu" jawaban yang aneh buatku. kecil? kelebihan? aku malah kekurangan berat badan.

"rasa memeluk orang yang lebih kecil dari kita itu beda tau" lalu dia memelukku. wajahku langsung memerah. "itu kelebihanmu"

apa itu essay, apa itu layar komputer yang bergoyang-goyang, apa itu lingkaran hitam. satu yang sangat ingin ku ucapkan..

"i'm home . ." bisikku dan dia menjawab "yes, you are, dry"


No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D