Monday, May 14, 2012

Honey Money

Debbie
Soft cover. 248 halaman. 13,5 x 20 cm
PT Gramedia Pustaka Utama, Januari 2012 (cetakan kelima)
Rp. 37.500,-

"Gue mau cari cowok tajir!"

Bosan pacaran bertahun-tahun dengan cowok yang sederhana (baca: gak punya mobil), Dee bertekad untuk mencari cowok kaya. Rasanya mimpi jadi kenyataan saat ia berjumpa dengan Rendy. Wuihh, dia Edward Cullen versi Jakarta! Tinggi, keren, romantis, dan pastinya tajir dong! Dunia terasa berwarna-warni saat Dee bersama Rendy, secerah bunga matahari dan jutaan balon gas yang menerbangkannya seperti rumah di film UP!. Segalanya sempurna---sampai meninggalnya ibu tiri Rendy menguak kebenaran. Semua angan dan cinta yang telah dibangun terasa palsu.

Apakah lebih baik Dee belajar menyayangi Stefan, tetangga sekaligus sahabatnya sejak kecil? Bagaimana dengan rahasia besar keluarga Dee yang tersingkap tiga minggu sebelum ulang tahun ketujuh belasnya?

Novel Honey Money yang bisa dibilang tipis ini aku selesaikan dalam waktu empat hari. Cukup lama juga ya. Hm, coba aku review sekarang. Enjoy :D


SAMPUL

Depan
Sampul depan novel Honey Money ini sangat jelas menggambarkan cerita yang ada didalamnya. Seorang cewek cantik yang punya seorang cowok kaya raya sebagai pacarnya. Warna yang dipakai seperti pink, kuning, biru muda dan putih juga menggambarkan sesuatu yang muda, cerah, ceria dan hal lainnya yang menyenangkan.  Sayangnya, kesan pertama yang aku dapet dari penampakan sampul ini tidak terlalu bagus. Aku mikir, ‘ah, pasti ceritanya gitu-gitu aja dan happy ending’. Benarkah?

Belakang
Sinopsis yang super singkat ada di bagian sampul belakang novel Honey Money. Tapi terdapat tiga komentar dari pembaca yang memuji-muji cerita novel ini. Ini bisa jadi daya tarik yang lebih bagus daripada sinopsis sepanjang apapun, mengingat pula novel ini udah dicetak ulang beberapa kali. Hm, interesting!


CERITA

Awal
Kalimat pembukanya di novel Honey Money ini sangat jelas dan pembaca langsung tau kemana mereka bakal dibawa. Agak boring dan jadi underestimate sih. Tapi kemudian kalimat-kalimat selanjutnya begitu enak dibaca dan mengalir. Cerita tentang anak sekolahan emang selalu menarik untuk dibaca. Walaupun kebiasaan disetiap sekolah dan kotanya bisa aja berbeda-beda, tapi nggak tau kenapa itu bikin aku senyum-senyum sendiri dan kangen sama masa SMA. Lalu disini tokoh utama ceweknya, Dee, udah ketemu sama cowok impiannya itu, Rendy. Aku sedikit kaget sih pas bacanya. Koq mereka cepet banget ya dipertemukannya? Cerita mereka bakal panjang dan menarik nih di sisa-sisa halaman berikutnya :D

Pertengahan
Disini pasti puncak-puncak masalahnya bakal muncul. Dugaanku bener sih. Tapi masalah soalnya cintanya Dee – Rendy nggak terlalu mendominasi. Banyakannya soal Dee dengan temen-temennya yang udah akrab kayak keluarga dan Dee dengan keluarganya sendiri. Sekali lagi aku kaget, kaget akan hal yang bagus sih. Cinta memang jadi tema di novel ini. Bukan cuma cinta antara sepasang kekasih, tapi juga cinta antara sahabat dan keluarga yang tak kalah kuatnya. Oke lah!

Akhir
Kelanjutan kisah Dee – Rendy nggak terlalu terang. Iih, padahal halaman novelnya hampir habis aku baca. Kemana nih mereka? Cukup bikin geregetan juga sih dan untungnya aku puas dengan endingnya. Aku sebenernya jarang suka dengan cerita yang berujung happy ending, karena terlalu klise dan obvious. Tapi happy ending yang tersaji di novel ini berbeda dan membuat aku bernafas lega. Happy  :D


RANDOM THOUGHTS
*spoiler alert*

·         Pembatas bukunya bagus, terutama quote yang tertulis dibelakangnya. “It’s not about how much love we have in the beginning. It’s about how much love we built till the end . .”

·         Gambar-gambar ilustrasi yang dibuat sama Sandra, temennya Dee, oke banget!

·         Kutipan lagu-lagu romantis dan inspiring yang jadi judul setiap bab. Aku nggak tau dan belum mencocokkan, apakah kutipan itu sesuai dengan cerita yang ada di bab tersebut. Tapi yang jelas aku suka!

·         Jokes yang dilontarkan Dee dan teman-temannya nggak terasa garing sama sekali. Pas aja :D

·         Komentar-komentar lainnya yang disimpen dihalaman paling belakang cukup menarik tapi terlalu berlebihan.
 
·         Katanya Dee itu hidupnya sederhana dan agak ketat soal pengeluarannya untuk belanja dan makan diluar. Tapi setelah aku baca kegiatan hangoutnya Dee dengan teman-temannya, semua itu terbilang agak mewah dan berlebihan. Apakah ukuran orang kaya bagi penulis dan aku berbeda ya?

·         Banyak penjelasan yang menuh-menuhin cerita dan mengundang spoiler di novel ini. Contohnya penjelasan dasar tentang Fondue dan jalan cerita film August Rush. Aku emang asalnya nggak tau Fondue dan belum nonton August Rush, tapi penjelasan tentang hal-hal seperti itu nggak akan merubah jalan cerita, ada atau tidak ada.

·         Bahasa yang dipakai untuk bercakap-cakap, baik yang digunakan untuk percakapan langsung atau deskripsi berubah-rubah. Kadang terasa mengalir dan informal tapi kemudia terasa kaku dan sangat formal. Rasanya seperti baca terjemahaan kasar dari Google Translate.

·         Terlalu banyak trademark, merk, dan gaya hidup lainnya yang diobral di novel ini. Aku sering nemuin hal ini di novel-novel luar, tapi koq kurang cocok ya buat novel dalam negeri.


BAGIAN KESUKAAN

“Kalau dulu aku bilang aku tak mengerti bagaimana seorang pengarang dapat menulis “Tiga bulang kemudian”, kini aku memahami maksudnya. Sejak Rendy meninggalkanku, tak ada hal penting dalam hidupku yang bisa diceritakan. Hari-hari aku jalani tanpa benar-benar merasakan apapun. Aku bagai zombie, yang hanya menurut disuruh-suruh dan dibawa kemana-mana. “ (Halaman 220)
Kehilangan di deskripsikan begitu bagus dan juga berani. Aku juga kadang penasaran aku yang terjadi sama sebuah tokoh dalam waktu ‘tiga bulan’ sebelum ceritanya berlanjut kembali :p


AKHIR KATA . .

Banyak hal yang berlebihan dalam novel Honey Money ini. Seperti hal-hal berlebihan tentang hidup kaya dan cara penggambarannya. Tapi tak bisa dipungkiri, itulah yang terpikirkan oleh remaja yang tentunya masih beradaptasi untuk hidup dan bertahan di dunia ini. Honey Money menceritakannya dengan baik dan jujur. Tak aneh bila novel ini sudah dicetak ulang berkali-kali. Kalo kamu suka dengan hal-hal seperti itu, novel ini recommended! :)

3/5


2 comments:

  1. Pengen dapat yang kaya malah dapat cinta palsu,ceritanya menarik.Nice Review :)

    ReplyDelete
  2. Novel ini sudah populer tahun 2010 (kalo ndak salah) pas jaman awal-awal saya jadi maba. Cuma karena waktu itu saya sudah kuliah, jadi rasanya males untuk menyentuh teenlit lagi. Apalagi saya tidak begitu familiar dengan penulisnya. Tapi dari review-mu, saya suka pesan moralnya. Kalo dapat pinjeman, saya mau baca teenlit ini. :D

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D