Lewis Carroll
175 halaman. 13 x
20,5 cm
Penerbit Atria,
November 2009
Rp. 27.900,-
Alice terjatuh ke
dalam lubang kelinci dan terdampar di negeri ajaib yang penghuninya jauh lebih
ajaib lagi.
Di sana, Alice mengalami petualangan yang luar biasa. Alice bertemu seekor kelinci dengan arloji saku, mengikuti pesta minum teh yang diadakan si Pembuat Topi, dan kemudian bermain kriket dengan sang Ratu!
Tersesat di negeri khayalan ini membuat Alice penasaran, dan semakin penasaran setiap menitnya...
Di sana, Alice mengalami petualangan yang luar biasa. Alice bertemu seekor kelinci dengan arloji saku, mengikuti pesta minum teh yang diadakan si Pembuat Topi, dan kemudian bermain kriket dengan sang Ratu!
Tersesat di negeri khayalan ini membuat Alice penasaran, dan semakin penasaran setiap menitnya...
Alice in Wonderland adalah novel
kelima sekaligus buku terakhir dari rangkaian novel hadiah Lomba Resensi Dunsa.
Review ini melengkapi review-review sebelumnya, yaitu Semburat Senyum Sore, My
Riddiculous Romantic Obsession, The Vampire Diaries: The Awakening dan Scones
and Sensibility. Kenapa aku pilih novel klasik ini? Kita memang sudah menonton
berbagai macam adaptasi cerita fantasi anak-anak ini dalam beberapa film. Tapi
rasanya tidak lengkap kalau aku tidak membaca versi aslinya, walau dalam bentuk
terjemahan bahasa Indonesia. J
Sampul novel yang lumayan tipis
ini memperlihatkan Alice, dengan rambut pirang panjang ikal dan baju terusan
berwarna biru muda yang sudah menjadi ciri khas, mengejar kelinci kedalam
sebuah lubang bawah tanah. Kita semua tahu bahwa itu menjadi awal petualangan
Alice di negeri ajaib, dan sekarang menjadi awal bagiku untuk mengetahui kisah
asli Alice J
Petualangan Alice di negeri ajaib
dibagi kedalam 12 bab. Setiap babnya menceritakan Alice yang bertemu berbagai
macam orang, makhluk, dan segala hal yang tidak pernah dia temui sebelumnya.
Dalam film adaptasinya, kita mungkin hanya pengenal kelinci dengan jam sakunya,
sang pembuat topi yang senang menjamu tamu-tamunya dalam pesta minum teh,
kucing Cheshire yang senang menyeringai, ulat bulu yang selalu sibuk dengan alat
penghisapnya atau seorang ratu yang
kejam dan tak segan memenggal kepala setiap orang yang tidak sependapat
dengannya. Padahal selain tokoh-tokoh yang sudah disebut itu, Alice bertemu
dengan banyak orang (atau mahkluk) yang tidak kalah pentingnya. Contohnya
seperti Gryphon yang membawanya bertemu kura-kura tiruan dan menceritakan
sebuah cerita yang mengangumkan. Alice tampak senang dengan petualangannya itu.
Hal itu tampak dai seringnya dia menyela perkataan lawan bicaranya. Tokoh Alice
akan dibahas lebih lanjut besok J
Selain tokoh-tokoh yang banyak,
perbedaan dan penemuan yang aku temukan ada di dalam cerita. Tiap bab
menceritakan hal yang berbeda-beda dan kadang membuat pusing pikiran. Apalagi
dengan beberapa puisi, lirik dan hal lain yang ditulis dalam ukuran huruf lebih
kecil dan membentuk ekor tikus. Lalu aku berpikir, aku sendiri pusing dengan
ceritanya, apakah anak kecil bisa memahaminya dan menikmatinya? Apakah ini
salah satu efek dari penerjemahan? :o
Terlepas dari semua hal diatas,
Alice in Wonderland adalah sebuah karya sastra yang tidak bisa dipisahkan dari
masa kecil kita. Imajinasinya masih memberikan efek yang menganggumkan. Kita
jadi ikut merasakan indahnya berimajinasi tentang negeri yang unik. Tapi tetap harus
menanggung rasa pusing saat jatuh ke lubang bawah tanah. Decide your choice
then J
itu sebabnya saya sangat suka membaca daripada menonton, di buku biasanya lebih lengkap dan kita bisa bermain dengan imajinasi kita lebih liar :)
ReplyDeleteSetujuuuu :D
Deleteaku pernah baca buku ini, sayangnya gak bisa nangkep apa yang ingin disampaikan penulisnya.
ReplyDeletebisa jadi karena emang kepalaku yang gak mudeng, atau terjemahannya yang gak bagus. Waktu itu baca yang terbitan liliput
Terbitan tahun berapa tuh? Kayaknya cerita emang aneh dari sananya. Jadi diterjemahin sebagus mungkin juga bakal tetap membingungkan hehe
ReplyDeleteterbit tahun berapa?di grammed kira" ada gak ya ? :D
ReplyDeleteIni terbitan November 2009. Tanya dulu aja lewat twitter atau liat web penerbitnya, siapa tau aja masih ada :)
ReplyDelete