Lenka yang berasal dari Jakarta, kuliah di Jogya setelah dia diterima lewat jalur khusus. Dia harus hidup sebagai anak kost, jauh dari papa dan Tantri, adiknya dan juga meninggalkan ‘tugas’nya sebagai pengganti mamanya yang sudah meninggal. Disaat uang kirimannya terlambat datang, Gantar datang dan memberikan bantuannya. Sejak saat itu mereka jadi akrab, saking akrabnya mereka tidak menyadari ada getar-getar asmara diantara mereka.

“Tanpa sadar, seluruh panca indera Lenka menghafal setiap bagian tubuh Gantar” – halaman 207

Saat kembali ke Jakarta, Lenka dan Gantar berjanji akan terus berkomunikasi. Sayangnya, papa Lenka didiagnosis terkena gagal ginjal dan butuh biaya pengobatan yang tidak murah. Saat itu lah Barata, CEO TV tempat Lenka bekerja, menawarkan cinta dan materialnya. Lenka yang sangat menyayangi papanya mengorbankan cintanya.

“Bahagia itu bukan dirasakan sendiri, Gantar. Tapi, bersama-sama. Aku akan bahagia jika orang-orang disekitarku merasakan hal yang sama.” – halaman 297

Lenka dan Gantar bertemu lagi. Mereka tetap akrab dan tidak ada yang berubah. Tapi keadaan dan kebutuhan berubah. Lenka lalu mengorbankan Gantar untuk kesehatan papanya, dengan kembali ke pelukan Barata.

Lenka adalah tipe cewek yang suka nyiksa diri sendiri demi orang lain, egois atas kepentingan orang lain dan aku bener-bener kagum (sekaligus geregetan) sama dia. Entah kenapa tokoh yang namanya mirip penyanyi Australia ini mengingatkan aku dengan Arum, kalo kalian sering nonton Tukang Bubur Naik Haji (dan Nggak Balik-Balik) pasti tau. Tokoh Arum diperankan oleh Citra Kirana, mungkin juga cocok untuk tokoh Lenka J

Who’s you ‘Character Thursday’ this week? J

--

4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…