The Devil in Black Jeans

by - 4:15 PM

aliaZalea
352 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Januari 2013
Rp. 55.000,-

Dara betul-betul mencintai pekerjaannya sebagai personal assistant para artis, sampai dia bekerja untuk Blu, penyanyi opera Indonesia berumur lima belas tahun. Masalahnya bukan pada Blu, tapi kakaknya, yaitu Johan Brawijaya, drummer paling ganteng se-Indonesia yang superprotektif kepada adiknya dan membuat Dara ingin mencekiknya setiap kali bertemu.

Sebagai drummer kawakan Indonesia dengan wajah di atas rata-rata dan masih single, Jo mencintai kebebasannya untuk melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan ini punah dengan kedatangan adiknya di rumahnya. Seakan itu belum cukup parah, kini seorang PA artis yang sok tahu, super menyebalkan, berbentuk Dara, muncul dan mulai mengatur kehidupannya.

Satu-satunya hal yang membuat mereka berdua bisa saling bertoleransi adalah karena Blu. Atau itulah yang mereka pikir hingga ciuman itu terjadi. Satu ciuman yang membuat keduanya berpikir dua kali tentang perasaan mereka terhadap satu sama lain.

The Devil in Black Jeans menarik perhatianku karena covernya yang oke banget. Seorang cowok berpakaian serba hitam membelakangiku, menunjukkan sepasang stik drum dan dimandikan kombinasi warna yang terlihat lebih indah dari pelangi. Who’s that guy? I had to read it to figure it out :)

Novel ini terdiri dibagi kedalam 29 bab dengan judul berbeda-beda dan juga prolog and epilog pendek. Dengan jadwal internship yang masih padat dan membuat aku pulang menjelang magrib, aku berpikir bahwa aku harus mengatur jadwal untuk bisa tetap fokus internship dan cukup istirahat tapi bisa menikmati novel ini. Then I decided to read about five chapters a day. But it didn’t work well. Because once I knew Jo, Dara and Blu, I just can’t stop reading it~. Even, I was reading it in office’s break. Guess what? I finished it in three days. Such a record for me in these days :)

Cerita dimulai dengan Jo Brawijaya yang kembali ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Semasa hidupnya, ayah dan Jo sama sekali tidak akur. Sehingga Jo kabur ke Jerman dan menekuni dunia drum. Dia terpaksa harus kembali dan tiba-tiba mendapat wasiat untuk mengurus adik tirinya, Blu. Blu sedang meraih popularitasnya sebagai penyanyi opera di usianya kelima belas. Jo agak kerepotan karena dia tidak suka Justin Bieber, menonton Vampire Diaries atau Hunger Games dan risih dengan segala girls’ stuff. Oleh karena itu Jo memutuskan untuk memperkerjakan seorang personal asisten. Masalah baru muncul lagi. Walaupun kini Blu sudah bisa ditangani, Jo sekarang harus berurusan dengan Dara, si PA. Dara keras kepala dan melakukan hal-hal yang menyenangkan sekaligus membahayakan Blu. Tapi sebuah mimpi merubah semuanya. Jo mulai merindukan Dara. Dia ingin mencium seseorang yang sudah bertunangan dan akan menikah beberapa bulan lagi.

The novel was awesome! It really was! Udah lama kayaknya aku nggak baca novel yang bener-bener menahan aku didalamnya. Ceritanya mengalir, seru, deg-degan, romantis tapi gak lebay atau galau dan penuh referensi pop culture yang aku suka, dari novel, film, musik dan juga reality show. Gila ya anak SMA sekarang :O

Walaupun novel ini menceritakan sebuah premis yang sudah umum (dua orang yang saling benci dan kemudian malah tak terpisahkan emang udah banyak dari dahulu kala), tapi cara penulis menuangkannya dan juga konflik yang tidak hanya berputar di antara Jo dan Dara, tapi juga Blu, Panji, Poppy dan lainnya itu yang bikin beda. Saat proses perkenalan kedua tokoh, rahasia-rahasia muncul dan menimbulkan rasa simpati. Hal ini biasanya terjadi pada tokoh cowok (yang pada awalnya terkesan kasar dan seenaknya) atau cewek (yang katanya tidak percaya cinta). Hal itu juga terjadi dalam novel ini. Tapi bedanya, masing-masing Jo dan Dara punya bagiannya sendiri. Cerita berjalan dari perspektif kedua tokoh tersebut, bahkan bisa berganti tiba-tiba di tengah-tengah and that was awesome! Masing-masing tokoh punya power untuk menunjukkan dirinya, masing-masing tokoh punya posisi yang kuat untuk hadir dan ikut terlibat. Tidak ada satu tokohpun yang sekedar lewat ataupun annoying.

Percakapan campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (juga sedikit bahasa Jerman) menghiasi novel Metropop ini. Berasa nostalgia buat aku yang udah lama nggak ngomong dalam bahasa Inggris semenjak gak kuliah di kampus. Karena ditujukan untuk kalangan dewasa, tak heran ada bagian yang jarang ditemukan di novel-novel remaja. But I was kinda disappointed with that ‘scene’. I thought I would ‘read’ the detail description of the whole thing, not just the phrase ‘one night stand’ *dirty mind*

Bagian favorite aku adalah bagaimana mereka mengendalikan situasi setelah kejadian ‘one night stand’ itu. It was a turning point for both Jo and Dara. Decision and disappointment mixed together and I was about to crying and breathless. Gooooooooooooooooood! :’)

Hal menarik lainnya adalah special side story about Revelino Derby and Ina. aliaZalia, sang penulis, sebelumnya menerbitkan novel berjudul ‘Wedding Celebrity’, yang menceritakan nikah kontrak antara seorang penyanyi dan akuntan. Hmmm, what happened to them? Kalo Jo dan Dara aja bisa segini ramenya, apalagi yang lain ya? I want to read it too :D

At last, The Devil in Black Jeans menawarkan sesuatu yang sebenarnya sudah umum tapi disajikan dengan cara yang luar biasa. The characters, conflicts yang bikin nervous berat untuk membalikkan halamannya, setting yang kekinian, aahhh how does everything seem perfect? This novel is really a DEVIL! Recommended :D

You May Also Like

2 comment(s)

  1. Selamat, kamu pemenang review IRRC bulan April. Kirim nama, alamat & no hp ke: miss_yuska(at)yahoo(dot)com yq :)

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D