216 Halaman
Gramedia Widiasarana Indonesia, September 2013
Rp. 35.000,-
Resep paling jitu untuk menulis novel, cerpen atau puisi cuma satu:
mulailah menulis. Ide-ide terbang rendah, inspirasi bermain-main
mengelilingimu. Tengoklah mereka dan rekamlah itu dalam tulisan-tulisanmu. Buku
ini salah satu cara untuk membuktikan bahwa: menulis “is absolutely fun
activity”.
Di dalam buku ini, kamu bisa berkreasi sebebas-bebasnya, dengan dipandu
oleh gagasan-gagasan kreatif dari Primadonna Angela.
Yuk, tulisakan semua ide sekarang juga.
Siapa yang nggak kenal atau tau
dengan karya Primadonna Angela? Penulis yang selalu kultwit dengan hashtag
#nulisyuk ini adalah seorang penulis yang cukup produktif. Pernah dalam satu
bulan, dua novelnya yang bergenre teenlit terbit secara bersamaan atau novel
lamanya di cetak ulang dalam cover yang berbeda. Novel barunya itu tiba-tiba
saja muncul di timeline dan rak toko buku. Aku jelas kaget sekaligus kagum.
Selama aku follow akun Twitternya, tidak ada gembar-gembor dia sedang menulis
sesuatu sampai membocorkan plot, nama tokoh atau judul. Paling informasi
dirinya telah mengedit atau menulis sesuai target dan memutuskan untuk
istirahat dan memanjakan diri sejenak. Selain itu yang aku temukan adalah kegiatannya
mengasuh anak, perhatiannya pada topik-topik tertentu yang sedang hangat,
memberikan tips dan motivasi tentang menulis.
Lalu di akhir bulan September,
tiba-tiba info terbitnya (Jurnal) Menulis Cara Gue muncul di timeline aku. Awalnya
aku pikir (Jurnal) Menulis Cara Gue adalah buku tentang cara menulis. Wah, aku
sangat tertarik untuk membeli. Aku ingin tau apa yang membedakan buku ini
dengan buku-buku tentang menulis yang sudah aku baca. Untung banget buku ini
sudah tersedia di Rumah Buku (dapet diskon pula sampe 25%). Begitu sampe rumah,
aku langsung membuka sampul plastiknya dan membaliknya tiap halaman.
Isinya kosong.
Isinya kosong.
Karena buku berwarna orange ini
bukanlah sebuah buku tentang menulis. Buku ini benar-benar seperti judulnya,
sebuah jurnal. Di halaman daftar isi di jelaskan bahwa ‘buku ini merupakan
jurnal pribadi, tempat kamu menuliskan ide dan inspirasimu’.
Kecewa kah aku?
Sempat sih. Tapi lama-lama, aku
memang butuh sebuah jurnal untuk menuliskan setiap ide yang muncul tanpa
pandang waktu. Aku selama ini menulis di jurnal yang bercampur dengan catatan
kuliah, corat-coret iseng dan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan
menulis fiksi. Mungkin aku memang butuh sebuah jurnal khusus.
Halaman-halaman tersebut ternyata
tidak sepenuhnya kosong. Ada sebuah kalimat di bagian atasnya. Setiap kalimat
berbeda di setiap halamannya. Tidak hanya memotivasi kita untuk menulis,
beberapa bahkan memberitahu kita cara menulis paparan, menanggapi kritikan,
tetap belajar dan menjadi penulis yang rendah hati. Berikut ini adalah beberapa
kalimat yang aku suka ;)
Di bagian belakang ada tiga lampiran tentang dunia tulis-menulis, yaitu ‘Empat Langkah Memoles Naskah’, ‘Lima Jurus Memikat Editor’ dan ‘Bagaimana Memilih Penerbit Yang Tepat’. Ketiganya cukup singkat. Karena kita tidak harus pusing memikirkan hal itu dulu. Sekarang yang harus kita lakukan ada menulis sampai selesai.
Di bagian belakang ada tiga lampiran tentang dunia tulis-menulis, yaitu ‘Empat Langkah Memoles Naskah’, ‘Lima Jurus Memikat Editor’ dan ‘Bagaimana Memilih Penerbit Yang Tepat’. Ketiganya cukup singkat. Karena kita tidak harus pusing memikirkan hal itu dulu. Sekarang yang harus kita lakukan ada menulis sampai selesai.
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D