Tuesday, November 26, 2013

Beauty Sleep

Amanda Inez
220 Halaman
Gagas Media, Juni 2013
Rp. 43.000,-

Tuan Putri,
Kita berasal dari tempat yang berbeda.

Aku berasal dari Amerika, sementara dirimu gadis Indonesia penyuka bunga matahari. Kita dipertemukan oleh surat-surat dan kartu pos dari ibumu yang berhasil diselamatkan dari sebuah Kantor Pos yang terbakar. Setelah itu, hari-hari kita lebih berwarna, meski matamu hanya melihat kegelapan.

Namun kini, aku bahkan tak bisa melihatmu tersenyum. Dirimu disekap tidur panjang tanpa tahu kapan akan membuka mata.

Aku merindukanmu, Putri. Kumohon, bangunlah!

Tidak ada yang tidak tertarik membeli Beauty Sleep ketika melihat cover-nya. Ternyata cover sesungguhnya berwarna biru dengan hiasan perak, bukan putih kekusaman. Hal unik itulah yang membuat aku pengen membeli dan membaca novel ini. Tapi lagi-lagi ada banyak novel yang lebih menarik dari Beauty Sleep (lihat review-review sebelumnya untuk mengetahui judul-judulnya). Tapi kemudian, judul Beauty Sleep muncul di kocokan buku (aku ngocok judul-judul novel yang belum terbaca saking bingungnya mau baca yang mana). Akhirnya kesampean deeeeh. Langsung review aja yuk :D Beauty Sleep - Amanda Inez reviewed by Dhyn Hanarun


Beauty Sleep menceritakan seorang ‘Aku’ yang biasa dipanggil si Bodoh. ‘Aku’ menulis banyak surat yang menceritakan hidupnya. ‘Aku’ memulainya dari kehidupannya di sebuah panti asuhan di Amerika Utara, pertemanannya dengan Zack, pilihannya untuk pergi dan bekerja di Indonesia dan bertemu dengan seorang gadis buta yang disebutnya sebagai Tuan Putri. Menurut surat-surat tersebut, Tuan Putri sudah tertidur cukup lama dan membuat ‘Aku’ frustrasi. ‘Aku’ lalu kembali menulis masa-masa Tuan Putri sebelum tertidur panjang, saat ‘Aku’ membacakan buku atau surat, menemani ke gereja dan menemukan  Tuan Putri larut dalam kesedihannya sendiri. Di setiap akhir tulisannya, ‘Aku’ selalu berharap Tuan Putri akan segera bangun dan menghadapi hidup lebih kuat lagi. Beauty Sleep - Amanda Inez reviewed by Dhyn Hanarun

“Bahagia adalah pilihan. Tak peduli di mana pun aku berada, aku bisa saja merasa sedih dan tertekan. Namun, setelah itu, aku belajar bagaimana menerima segala sesuatu apa adanya. Aku tidak lagi ingin menyiksa diriku sendiri. Bahagia adalah saat kau membuat segala yang punya menjadi yang terbaik.” – halaman 31

Dengan menggunakan sudut pandang orang kedua, Beauty Sleep ternyata sangat menarik dan bahkan terkesan seperti novel karya luar. Tokoh ‘Aku’ perlahan-lahan memberitahu kita siapa dirinya dan apa yang sebenarnya terjadi pada Tuan Putri. Nama mereka berdua bahkan baru diketahui di bab terakhir. Gaya bercerita seperti ini bikin aku pengen terus membaca dan menyelesaikan novel ini. Apalagi didukung dengan gaya bahasa yang mengalir dan pilihan kata yang sederhana tapi tetep ngena. Kamu mungkin masih bingung dengan plotnya sendiri. Apalagi aku tidak memberikan banyak hal menarik dari sinopsis Beauty Sleep di atas itu. Karena, kalo aku membocorkan beberapa kejadian, yaaa sama aja kayak aku ngasih spoiler dong hehehe. Trust me, it’s better that way :p Beauty Sleep - Amanda Inez reviewed by Dhyn Hanarun

Sayangnya, gaya bercerita seperti itu ternyata punya kelemahan yang cukup fatal. Konfliknya tidak terasa sama sekali. Ya, datar aja gitu kerasanya. Ini mungkin karena ceritanya berloncat-loncat, tergantung topik yang si ‘Aku’ pilih. Kekurangan lain adalah the infamous typo! Selain itu, ada beberapa kalimat yang terasa rancu dan kayaknya belum selesai. Contohnya, coba lihat quote yang aku simpan setelah sinopsis di atas. Can you spot the mistake? :)) Beauty Sleep - Amanda Inez reviewed by Dhyn Hanarun

Yaa, walaupun begitu, Beauty Sleep bukanlah debut yang mengecewakan dari Amanda Inez. Cerita dan cara menyampaikannya sangat unik. Dan untuk pertama kalinya, aku merasa blurb bukunya pas dengan isi cerita hehehehe. Why don’t you try to read it too? :D Beauty Sleep - Amanda Inez reviewed by Dhyn Hanarun

1 comment:

  1. Ratingnya lumayan tinggi di Goodreads. Jadi penasaran pengen 'nyicipin' debut Amanda Inez ini. :)

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D