Monday, April 14, 2014

Just One Day - Satu Hari Saja

Gayle Forman
399 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Februari 2014
Rp. 70.000,-

Seumur hidup, Allyson Healey anak baik-baik. Lalu pada hari terakhir tur ke Eropa, ia bertemu Willem. Cowok Belanda itu aktor drama berjiwa bebas, sama sekali tidak seperti Allyson. Namun, ketika Willem mengajaknya meninggalkan rombonga dan ikut ke Paris, Allyson setuju. Keputusan spontan yang tidak sesuai dengan sifat Allyson ini membuatnya mengalami hari yang penuh risiko dan romantis, kebebasan, dan kemesraan: 24 jam yang mengubah hidupnya.

Aku kayaknya gak bakalan tertarik buat baca Just One Day – Satu Hari Saja kalau tidak melihat review di blog Stefanie. Aku gak baca seluruh isi reviewnya, tapi entah kenapa aku tertarik dengan buku ini. Mungkin karena lagu yang dipasang di blog itu, Just The Two of Us. Kedua judulnya hampir sama, jadi kerasa sangat cocok. Semenjak itu, lagu itu mengingatkanku pada novel ini. Aku sempet liat novel versi aslinya mampang di rak Books and Beyond. Pengen beli tapi harganya lumayan euy. Lalu awal tahun ini, aku denger kabar novel ini diterjemahankan ke bahasa Indonesia dan di cover-nya ada gambar menara Eiffel-nya! Aku beli aja yang versi ini. And now let’s review it :)

Just One Day – Satu Hari Saja menceritakan tentang Allyson Healey, seorang gadis delapan belas tahun yang mengisi waktu luang sebelum mulai kuliah dengan mengikuti tur Eropa. Turnya agak membosankan, apalagi rombongannya terpaksa membatalkan rencana kunjungan ke Paris karena sebuah alasan. Saat sedang mengantri untuk menonton drama Shakepears, Allyson dan teman baiknya dari kecil, Melanie, ditawarin pertunjukan drama lain yang ditampilkan di alam terbuka. Willem, cowok yang menawarkan brosur itu begitu menarik sehingga Allyson dan Melanie menonton drama tersebut. Mereka bertemu lagi di dalam kereta menuju rumah kerabat Melanie. Allyson, yang dipanggil sebagai Lulu oleh Willem, mengungkapkan keinginannya untuk pergi ke Paris. Secara spontan Willem menawarinya untuk pergi ke kota itu untuk satu hari. Allyson setuju dan mengalami hari yang luar biasa. Namun setelah hari itu selesai, Willem menghilang tanpa alasan. Berbulan-bulan setelah itu, Allyson masih memikirkan hari itu. Lalu pada suatu saat, Allyson memutuskan untuk kembali ke Paris dan mencari Willem.

“Kita semua dilahirkan dalam satu hari. Kita semua mati dalam satu hari. Kita bisa mengubah satu hari. Dan kita bisa jatuh cinta dalam satu hari. Apa pun bisa terjadi dalam satu hari.” – halaman 144

Walaupun pada awalnya agak membosankan, Just One Day – Satu Hari Saja ternyata rame! Ceritanya dalam, menyentuh dan ending-nya bikin penasaran. Konfliknya juga tidak berpusat pada rasa tertarik yang Allyson miliki untuk si misterius Willem, tapi ada juga konflik antara Allyson dan ibunya, Allyson dan Melanie, Allyson dan orang lain, baik yang dia temui di kampus dan Paris yang yang paling penting adalah konflik di dalam diri Allyson-nya sendiri. Senang rasanya membaca bagian Allyson akhirnya bisa mengendalikan hidupnya sendiri dan merancang apa yang benar-benar dia inginkan, salah satunya adalah mencari uang sendiri dan belajar bahasa Prancis sebagai persiapan untuk kembali ke Paris. Dengan perencanaan yang matang dan keberanian, dia bisa pergi ke kota itu. Uugghh, aku harus usaha bener-bener nih kalo pengen kayak gitu juga! Oh, iya, penjelasan tentang Parisnya juga berbeda. Tidak ada ‘penampakan’ menara Eiffel di dalamnya. Yang ada adalah sisi lain Paris yang lebih sederhana dan intim. Paris sebagai kota untuk hidup, bukan Paris sebagai kota untuk wisata. Aah, aku pengen banget ke sana!

At last, Just One Day – Satu Hari Saja memberiku sudut pandangan yang baru, gimana untuk mengendalikan diri dan kehidupan sendiri dan juga sebuah kota romantis di Eropa sana. Aku penasaran banget sama novel kelanjutannya, Just One Year. Semoga cepet keluar versi terjemahaannya. Nggak kuat kalo harus beli versi aslinya mah hehehe. Very recommended!

15 comments:

  1. Bacanya kebayakan yang bergenre romance ya ^^

    Sekilas buku ini mengingatkan dengan before sunset, sekilas aja tapinya :p

    ReplyDelete
  2. Before Sunrise, tepatnya. Iya, sedikit mirip gitu.

    ReplyDelete
  3. Reviewnya bagus kak :)
    Memang satu hari saja sangat berharga dalam hidu ini kita bisa lakukan apapun
    Apalagi Quotesnya di hal 144 bagus banget.

    ReplyDelete
  4. bca reviewnya... jadi pengen baca novelnya :D

    ReplyDelete
  5. Kelihatannya buku ini bagus, nanti kalau ketemu di tokbuk mungkin bakal kuambil :)
    Dan quotesnya itu menyentuh banget kak, mengandung pesan kalau waktu itu memang berharga, kendati hanya sebentar

    ReplyDelete
  6. Pernah baca Gayle Forman yang Where She Went dan If I Stay. Dan jatuh cinta. Mungkin dia adalah pengarang novel romance luar negeri yang bakalan aku buru novel-novelnya. Dan baru tau kalau ada novel barunya yang diterjemahin ke bahasa Indonesia. Dari reviewnya sih kayanya aku bakal segera berburu Just One Day dan dua novel selanjutnya :D

    ReplyDelete
  7. "Kita semua dilahirkan dalam satu hari. Kita semua mati dalam satu hari. Kita bisa mengubah satu hari. Dan kita bisa jatuh cinta dalam satu hari. Apapun bisa terjadi dalam satu hari" <<< suka sama quote ini :-)

    ReplyDelete
  8. Aaa! 4 Bintang lagi! Dan aku suka dgn latar yg di Paris tp gak melulu Eiffel. Satu quote aja udah cukup menarik minat aku dan pastinya byk orang di luar sana. Aku cm bs meratapi, kapan bs kerja dan beli novel terjemahan ini. Walaupun aku kadang gak cocok sm novel terjemahan, tp latar Paris yg berbeda itu cukup jd motivasi untuk menamatkannya.

    ReplyDelete
  9. Sampe sekarangpun belom kesampean baca buku-bukunya Gayle eh udah ada lagi yang baru. Ngidam banget sama seri If I stay x))

    ReplyDelete
  10. Aku penasaran banget sama karyanya Gayle, waktu itu belum sempet baca seri If I stay nya :(

    ReplyDelete
  11. kereeeen reviewnya kakkk..quotenya apalagi.
    jadi pengen baca lengkapnya. penasaran sama cerita dari sisi lain kota Paris :D aku Eiffel Lovers soalnya kak ^^ hihii

    ReplyDelete
  12. Buku yg just one year udah keluar belom sih di gramed gitu? Aku udah baca yg just one day dan buumm bagus bgt! Jadi pengen cpet2 baca seri ke-2nya. Tapi tiap nyari di toko buku gak ada terus..

    ReplyDelete
  13. Dear Rima, Just One Year versi Bahasa Inggris udah terbit. Tapi untuk terjemahan Bahasa Indonesiannaya belum. Sepertinya tahun depan terbitnya :D

    ReplyDelete
  14. Kalo udh ketemu yang novel just one year kasih tau aku ya plisss

    ReplyDelete
  15. yang just one year versi indo udah keluar blm ya ?
    ada yg tau ?

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D