Reality TV Bites – Reality Show Gila

by - 1:21 PM

Shane Bolks
416 halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, September 2008
Rp. 38.000,-

Acara reality show dan seorang pangeran. Hidupku sempurna. Sungguh sempurna.

Allison Holloway kecanduan nonton reality show di TV. Dia juga selalu bermimpi menjadi putri. Sekarang kedua hal yang paling disukainya itu terwujud. Dia dan dua rekan kantornya terpilih mengikuti Kamikaze Makeover! Dan Pangeran Nicolo Parma, yang juga jadi eksekutif produser tersebut naksir dirinya.

Tentu saja jadi pacar seorang pangeran sangat meningkatkan status Allison di mata para sosialita kota Chicago. Dia pergi ke berbagai acara makan malam dan peragaan busana. Tapi sang pangeran tidak selalu bersikap menyenangkan dan sopan ala bangsawan.

Ternyata jadi bintang Kamikaze Makeover! sama menyebalkannya dengan jadi pacar sang pangeran. Berbagai masalah mulai membelit hidup Allison dan menyeretnya sampai ke dasar. Apakah sudah waktunya dia bangun dari negeri impian dan menghadapi kenyataan sesungguhnya?

Berkat sebuah ulasan singkat di sebuah majalah, aku jadi pengen banget baca Reality TV Bites – Reality Show Gila. Tapi waktu itu aku yang masih pake putih abu belum bisa ngurus keuangan dengan baik. Boro-boro beli buku deh, jajan seminggu aja bisa melebihi budget yang dikasih ortu. Enam tahun kemudian, aku nemuin novel ini di toko buku online kepunyaan salah satu book blogger yang suka aku kunjungi, AJ Books namanya. Harga novelnya sekarang turun banget dan mentok sampe 15 ribu saja (harga diatas adalah harga aslinya). Aku langsung mesen deh hahaha. Now, let’s review it! :D

"Tapi kau tahu sesuatu, kau tidak rusak di dalam. Itu seperti acara tak berguna yang kaulakukan. Berhentilah berusaha memperbaiki sesuatu yang tidak rusak." – halaman 259

Ada yang bilang cerita novel chick-lit itu cenderung klise dan bodoh. I have to admit, aku sendiri mengharapkan hal yang sama ketika mulai membuka halaman pertama Reality TV Bites – Reality Show Gila ini. Tapi ternyata novel ini gak separah yang aku kira. Memang masih ada tokoh utama cewek yang sudah menginjak usia kepala tiga, punya karir sukses, teman-teman baik tapi masih kurang beruntung di dunia percintaan. Lalu ada tokoh cowok sempurna datang dan hampir saja mewujudkan semua impian si cewek. Kita pun, pembaca yang kebanyakan cewek, ikut jatuh cinta. Tapi si cewek masih punya harga diri dan waras. Dia akhirnya malah jadi sama satu cowok yang selama ini dia hindari (dan para pembaca pun kembali jatuh cinta). Plot utamanya hampir mirip kayak gitu tapi yang ini punya konflik yang lumayan menarik, reality show dan masa lalu si cewek. Aku ngaku dulu pernah tergila-gila dengan reality show. Lama-lama muak dan berhenti dengan sendirinya. Aku gak kebayang gimana orang-orang di depan dan di balik layar acara itu bekerja dan hidup tenang. Reality emang kenyataannya kejam dan reality show membuatnya tambah kejam. Nah, untuk masa lalu si cewek alias Allison ini menarik tapi kurang tergali dan tidak terasa dark sedikitpun. Mungkin disesuaikan juga dengan genrenya. Tapi menarik melihat seorang cewek yang tampaknya baik-baik saja ternyata menyembunyikan rahasia dibalik pakaian bermerk dan cat kukunya yang berganti tiap hari. Faktor ini juga bikin pekerjaannya sebagai dekorator masuk diakal. Nggak nyangka sebuah chick-lit bisa sedalem ini ;p

Untuk masalah cerita, aku gak masalah dengan keklisean dan sedikit kebodohannya. Aku malah terhibur banget sekaligus terinspirasi. Tapi aku agak terganggu dengan terjemahannya. Ada, ehem, banyak kalimat yang terasa rancu pas dibacakan keras-kerang. Aku harus membacanya berkali-kali sampai mengerti dan bahkan aku sempet nebak gimana versi aslinya dalam bahasa Inggris. Seriously, kalimatnya kalo dalam bahasa Inggris lebih make sense dan ketangkep lucunya. Walaupun begitu, aku bersyukur sang penerjemah gak nge-translate ‘fudge’ yang selalu Allison ucapkan sebagai pengganti the real F word. Because that’s my favorite part!

At last, aku gak ngerasa sia-sia nunggu bertahun-tahun untuk ngebaca Reality TV Bites – Reality Show Gila ini. Ceritanya lucu dan menghibur. Tapi kayaknya aku harus terus membiasakan diri baca novel berbahasa Inggris biar lebih nangkep dan nikmatin isi ceritanya ;)


You May Also Like

1 comment(s)

  1. Sepertinya baca novel terjemahan ada rasa yg beda ya, Kak? Karena perubahan gaya bahasa :/ Lho, knpa aku curhat...?

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D