Saturday, August 30, 2014

Mini Review: X-Men: The Days of Future Past and Into The Storm

X-Men: The Days of Future Past
Genre:
Action
Director:
Bryan Singer
Cast:
Hugh Jackman, James McAvoy, Michael Fassbender, Jennifer Lawrance, Nicholas Hoult, Halle Berry, Anna Paquin, Ellen Page, Evan Peters, Peter Dinklage, Ian McKellen, Patrick Stewart, Shawn Ashmore, Omar Sy, Daniel Cudmore, and Fan Bingbing


Di masa depan, para mutan mengalami krisis dan terancam keamanannya karena sebuah senjata buatan pemerintah yang bisa mengadaptasi kemampuan mereka. Semuanya itu terjadi karena di masa lalu, Raven alias Mystique melakukan pembunuhan pertamanya. Prof X lalu mengirim Logan alias Wolverine ke masa lalu untuk memcegahnya sekaligus mengubah masa depan. Kesulitannya adalah harus mengumpulkan Charles muda dan Erik muda. Itu bukanlah hal yang mudah mengingat perpisahan mereka sebelumnya.

X-Men: The Days of Future Past ini rame, menegangkan dan tentunya sangat menghibur. Sebelumnya aku berpikir akan merasa kesulitan dan juga kebingungan dengan identitas mutan yang begitu banyak. Karena kejujurnya, aku cuma karakter mutan dari First Class, satu-satunya film X-Men yang udah aku tonton dan Wolverine, karena dia punya film sendiri (yang belum aku tonton) dan juga muncul di film First Class. Tapi ternyata film lebih berpusat ke masa lalu dan Jennifer Lawrence eh, maksudnya Mystique. Setelah selesai menonton filmnya, aku baru mengerti dengan desain posternya. Tapi agak berharap karakter lain juga punya ruang atau nggak, ukuran yang lebih besar di posternya.

My favorite scene: Erik dibawa Peter alias Quicksilver keluar dari penjara yang super ketat. Mereka melewati para pengawal dan tiba di lift dalam hitungan detik. Wow!


***

Into The Storm
Genre:
Drama/Disaster
Director:
Steve Quale
Cast:
Richard Armitage, Sarah Wayne Callies, Matt Walsh, Alycia Debnam-Carey, Arlen Escarpeta, Jeremy Sumpter, Nathan Kress, Max Deacon, Kyle Davis, Scott Lawrence and Jon Reep


Di sebuah kota kecil, seorang wakil kepala sekolah, Gary dan kedua anak laki-lakinya, Donnie dan Trey, menyiapkan upacara kelulusan sekolah menengah atas. Donnie dan Trey merekam segala aktivitas dan meminta komentar dari orang-orang sekitar dan kemudian menjadikannya sebagai kapsul waktu untuk masa depan. Lalu ada Peter dan timnya yang berusaha mengejar tornado untuk sebuah acara televisi. Mereka dibantu Allison yang ahli di bidang tersebut. Terakhir ada dua sekawan yang mengejar tornado dengan harapan membuat mereka terkenal di situs YouTube.

Untuk masalah efek, Into The Storm ini oke banget. Beneran bikin aku takut sekaligus sedikit memacu adrenalin. Tapi untuk masalah jalan cerita, udah lupain aja. Sejak aku melihat kesamaan dari ketiga kelompok tersebut, kamera dan merekam segalanya, aku langsung kepikiran Paranormal Activity. Dan pikiran itu juga yang bikin aku merasa sedang menonton film horor. Padahal, kan, bukan. Dan kesimpulan dari nonton film ini adalah selamatkan diri dari bencana dengan masuk ke rumah ibadah. Jika gagal, cari tempat lain lalu tunggu sampai tornado itu benar-benar lelah dengan 'kemarahannya' dan pergi dengan sendirinya. Ckck.

My favorite part: Pete berada di tengah-tengah putaran tornado, terlempar teratas dan melihat keadaan di atas awan. Indah sekaligus miris.

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D