Lissa Price
476 Halaman
PlotPoint, Desember 2012
Rp. 69.000,-
Ini masa depan. Saat dunia nyaris hancur akibat Perang Spora dan kini
hanya tersisa Starter – anak-anak serta remaja – dan Ender, manula. Mereka yang
berumur di antaranya sudah punah.
Callie adalah Starter yang menyewakan tubuhnya di Prime Destinations. Di sana para Ender bisa menyewa tubuh untuk menjadi muda lagi. Penyewa masuk ke dalam kepalanya. Ini cara Callie untuk mempertahankan hidupnya dan adiknya. Tapi, bertahan hidup hanyalah permulaan.
Suatu hari neurochip mengalami malfungsi. Callie tersadar di tubuhnya saat masa sewa belum selesai. Semua orang mengira dia adalah Ender penyewanya. Ini adalah kehidupan baru Callie, bahkan mungkin ini jawaban masalah hidupnya, sampai dia mengetahui rencana mematikan penyewanya.
Callie adalah Starter yang menyewakan tubuhnya di Prime Destinations. Di sana para Ender bisa menyewa tubuh untuk menjadi muda lagi. Penyewa masuk ke dalam kepalanya. Ini cara Callie untuk mempertahankan hidupnya dan adiknya. Tapi, bertahan hidup hanyalah permulaan.
Suatu hari neurochip mengalami malfungsi. Callie tersadar di tubuhnya saat masa sewa belum selesai. Semua orang mengira dia adalah Ender penyewanya. Ini adalah kehidupan baru Callie, bahkan mungkin ini jawaban masalah hidupnya, sampai dia mengetahui rencana mematikan penyewanya.
Starters ini jadi buku pertama dari belanja heboh bulan lalu yang
aku baca. Sebenarnya agak membingungkan untuk memilih buku selanjutnya yang
akan aku baca dari sekian buku yang menumpuk. Lalu aku membuka random.org dan memasukan
jumlah buku yang ada. Aku mencoba mengacak nomor beberapa kali, nomor buku yang
satu ini muncul sampai tiga kali dan hati ini mulai merasa cocok dan tertarik
untuk membacanya, hahaha. So this is it, the
review!
;D
Di akhir Perang Pasifik, Spora
ditembakan ke udara, membuat setiap orang yang terkena virus tersebut meninggal
dalam jangka minggu. Kaum Starter, anak-anak dan remaja dan kaun Ender, lansia,
mendapat jatah vaksinasi karena dianggap paling lemah. Karena itu kaum yang
berusia diantara mereka tak terselamatkan dan punah. Setelah itu kaum Starter, yang
punya sanak saudara, hidup mereka terjamin. Sedangkan untuk Starter lainnya
harus hidup melarat. Usia mudanya menghalangi mereka mendapatkan pekerjaan dan memperbaiki
hidup. Starter yang hidup di jalanan sering kali membuat ulah dan dianggap
meresahkan masyarakat. Beberapa dari mereka ditangkap paksa oleh tentara lalu
dimasukan ke penjara. Sementara Ender kembali bekerja dan berkat kemajuan di
bidang kesehatan, mereka bisa hidup sampai ratusan tahun.
Callie, salah satu Starter, hidup
di jalanan dan tinggal di gedung tua bersama adiknya, Tyler dan tetangganya,
Michael. Tyler mempunyai kondisi kesehatan yang darurat sehingga Callie
terpaksa mendaftarkan diri menjadi donor
di Prime Destination. Perusahaan illegal yang juga dikenal sebagai bank tubuh
ini menyewakan tubuh Starter kepada Ender yang ingin merasakan masa muda lagi.
Pertama-tama, tubuh Callie dipermak sehingga bersih, cantik dan menarik
penyewa. Lalu di kepalanya dipasangi sebuah chip canggih yang akan
menghubungkan Ender pada tubuhnya sekaligus melacak keberadaannya. Dalam waktu
penyewaan, sehari, seminggu, sebulan, seorang Ender yang dirahasiakan
identitasnya masuk ke tubuh Callie, membuat dirinya tertidur.
Di masa ketiga penyewaan, jangka
waktu sebulan, Callie tiba-tiba terbangun di sebuah klub malam. Dia mendapatkan
kembali kesadaran dan kendali atas tubuhnya. Helena, Ender penyewanya, bersuara
dikepalanya, memintanya agar tidak melaporkan kejadian ini ke Prime
Destination. Dalam keadaan bingung, Callie menurutinya, berpura-pura sebagai
Ender saat berkenalan Madison dan beberapa remaja lain yang sedang disewa oleh
kaum Ender. Dia juga bertemu dengan Blake, remaja yang benar-benar asli, yang tertarik
dengannya dan mengajaknya kencan. Callie pingsan lalu bangun kembali tanpa
ingatan seperti ini beberapa kali sehingga memunculkan pertanyaan tentang chip
yang tertanam di kepalanya. Callie juga mulai menyadari bahwa Helena bukan
penyewa biasa saat dia bangun dengan sebuah pistol di tangannya.
"Aku
ini Starter, bukan pembunuh. Aku tidak tahu apa yang harus disimpulkan tentang
Helena. Seberapa banyak ceritanya yang harus dipercaya? Aku mengerti dia marah karena kehilangan
Emma, tapi memang banyak anak hilang belakangan ini. Beberapa meninggal. Apa itu
semua kesalahan bank tubuh?" – halaman 251
Starters ini rameeee banget! Latar belakang tercipta kaum Staters dan
Enders, bisnis illegal bank tubuh, hal-hal modern di zaman tersebut seperti Zing,
ZipLipstick dan tayangan hologram dan perkembangan karakter Callie ini menarik
banget. Callie ini punya kemampuan adaptasi dan bertahan hidup yang baik berkat
asuhan ayahnya dan kehidupannya di jalanan. Dia tidak menyadari, aku pun tidak,
tapi kemudian di bagian akhir kemampuannya terlihat, menarik perhatian sang
musuh, ceritanya pun jadi agak menegangkan. Huaaaaa! Untuk masalah
cinta-cintaan, sebenarnya tidak terlalu banyak dan klise banget, cinta
segitiga, tapi cukup untuk membuatku suka sama Blake ketimbang Michael. Sedih
dan agak jijik ketika fakta sebenarnya tentang Blake ini terbuka. But, I give you a second chance, Blake. Don’t
disappointed me ;p Ending-nya dan
masalah baru yang muncul di situ juga oke, membuatku penasaran sama buku
keduanya.
Hmmm, harus kuakui ada beberapa
hal di sini yang mirip dengan novel dystopian
dan post-apocalypse lain yang sudah
aku baca lebih dulu. Contohnya The Hunger Games. Callie dan Katniss sama-sama
berkorban untuk melindungi adik tercinta, masalah kesenjangan sosial yang amat
lebar, cinta segitiga, lalu tokoh antagonis yang tak tersentuh hukum dan
sedikit identik dengan satu jenis bunga. Aku juga sempet inget sama The Host, yang
sama-sama membahas pengendalian tubuh lewat operasi di bagian belakang kepala. Beberapa
persamaan itu tentunya tidak disengaja dan tidak mengurangi keramean cerita
yang ini. Latar dan ujung ceritanya berbeda dan punya kelebihan tersendiri.
Sangat disayangkan, cerita
menarik tentang Callie ini mempunyai cover
yang, menurutku, kurang cocok. Desain dan konsepnya sebenarnya bagus dan dengan
jelas menggambarkan dua jiwa, Starter dan Enders, dalam satu tubuh. Tapi cover-cover model begini mengingatkanku
pada novel yang menceritakan karakter yang punya kondisi berbeda atau kelainan
secara psikis, yang sempat booming
dulu. Lalu untuk terjemahannya bagus dan rapi. Hanya saja ada penerjemah tidak
konsisten dalam penggunaan bahasa baku dan kasual. Dan terakhir, banyak banget typo. Tidak hanya yang klise seperti
kurang satu huruf atau tanda baca, ada kata yang salah ketik, mengubah makna dan
membuat cerita jadi membingungkan. Contohnya, entah di halaman berapa, ada kata
‘kami’ yang mungkin seharusnya adalah ‘kamu’.
At last, bagi penggemar cerita bertema dystopian atau post-apocalypse,
Starters wajib masuk daftar bacaan
kamu. Ceritanya mungkin agak mirip dengan novel lain, tapi bukan berarti tidak
ada yang baru dan khas dari novel ini. Aku berharap pihak penerbit mau
menerjemahkan buku keduanya, Enders dan siapapun produser Hollywood di sana, tolong
angkat cerita ini ke layar lebar, hahaha. Recommended! :D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D