Starters

by - 1:59 PM

Lissa Price
476 Halaman
PlotPoint, Desember 2012
Rp. 69.000,-

Ini masa depan. Saat dunia nyaris hancur akibat Perang Spora dan kini hanya tersisa Starter – anak-anak serta remaja – dan Ender, manula. Mereka yang berumur di antaranya sudah punah.

Callie adalah Starter yang menyewakan tubuhnya di Prime Destinations. Di sana para Ender bisa menyewa tubuh untuk menjadi muda lagi. Penyewa masuk ke dalam kepalanya. Ini cara Callie untuk mempertahankan hidupnya dan adiknya. Tapi, bertahan hidup hanyalah permulaan.

Suatu hari neurochip mengalami malfungsi. Callie tersadar di tubuhnya saat masa sewa belum selesai. Semua orang mengira dia adalah Ender penyewanya. Ini adalah kehidupan baru Callie, bahkan mungkin ini jawaban masalah hidupnya, sampai dia mengetahui rencana mematikan penyewanya.

Starters ini jadi buku pertama dari belanja heboh bulan lalu yang aku baca. Sebenarnya agak membingungkan untuk memilih buku selanjutnya yang akan aku baca dari sekian buku yang menumpuk. Lalu aku membuka random.org dan memasukan jumlah buku yang ada. Aku mencoba mengacak nomor beberapa kali, nomor buku yang satu ini muncul sampai tiga kali dan hati ini mulai merasa cocok dan tertarik untuk membacanya, hahaha. So this is it, the review! ;D

Di akhir Perang Pasifik, Spora ditembakan ke udara, membuat setiap orang yang terkena virus tersebut meninggal dalam jangka minggu. Kaum Starter, anak-anak dan remaja dan kaun Ender, lansia, mendapat jatah vaksinasi karena dianggap paling lemah. Karena itu kaum yang berusia diantara mereka tak terselamatkan dan punah. Setelah itu kaum Starter, yang punya sanak saudara, hidup mereka terjamin. Sedangkan untuk Starter lainnya harus hidup melarat. Usia mudanya menghalangi mereka mendapatkan pekerjaan dan memperbaiki hidup. Starter yang hidup di jalanan sering kali membuat ulah dan dianggap meresahkan masyarakat. Beberapa dari mereka ditangkap paksa oleh tentara lalu dimasukan ke penjara. Sementara Ender kembali bekerja dan berkat kemajuan di bidang kesehatan, mereka bisa hidup sampai ratusan tahun.

Callie, salah satu Starter, hidup di jalanan dan tinggal di gedung tua bersama adiknya, Tyler dan tetangganya, Michael. Tyler mempunyai kondisi kesehatan yang darurat sehingga Callie terpaksa  mendaftarkan diri menjadi donor di Prime Destination. Perusahaan illegal yang juga dikenal sebagai bank tubuh ini menyewakan tubuh Starter kepada Ender yang ingin merasakan masa muda lagi. Pertama-tama, tubuh Callie dipermak sehingga bersih, cantik dan menarik penyewa. Lalu di kepalanya dipasangi sebuah chip canggih yang akan menghubungkan Ender pada tubuhnya sekaligus melacak keberadaannya. Dalam waktu penyewaan, sehari, seminggu, sebulan, seorang Ender yang dirahasiakan identitasnya masuk ke tubuh Callie, membuat dirinya tertidur.

Di masa ketiga penyewaan, jangka waktu sebulan, Callie tiba-tiba terbangun di sebuah klub malam. Dia mendapatkan kembali kesadaran dan kendali atas tubuhnya. Helena, Ender penyewanya, bersuara dikepalanya, memintanya agar tidak melaporkan kejadian ini ke Prime Destination. Dalam keadaan bingung, Callie menurutinya, berpura-pura sebagai Ender saat berkenalan Madison dan beberapa remaja lain yang sedang disewa oleh kaum Ender. Dia juga bertemu dengan Blake, remaja yang benar-benar asli, yang tertarik dengannya dan mengajaknya kencan. Callie pingsan lalu bangun kembali tanpa ingatan seperti ini beberapa kali sehingga memunculkan pertanyaan tentang chip yang tertanam di kepalanya. Callie juga mulai menyadari bahwa Helena bukan penyewa biasa saat dia bangun dengan sebuah pistol di tangannya.

"Aku ini Starter, bukan pembunuh. Aku tidak tahu apa yang harus disimpulkan tentang Helena. Seberapa banyak ceritanya yang harus dipercaya?  Aku mengerti dia marah karena kehilangan Emma, tapi memang banyak anak hilang belakangan ini. Beberapa meninggal. Apa itu semua kesalahan bank tubuh?" – halaman 251

Starters ini rameeee banget! Latar belakang tercipta kaum Staters dan Enders, bisnis illegal bank tubuh, hal-hal modern di zaman tersebut seperti Zing, ZipLipstick dan tayangan hologram dan perkembangan karakter Callie ini menarik banget. Callie ini punya kemampuan adaptasi dan bertahan hidup yang baik berkat asuhan ayahnya dan kehidupannya di jalanan. Dia tidak menyadari, aku pun tidak, tapi kemudian di bagian akhir kemampuannya terlihat, menarik perhatian sang musuh, ceritanya pun jadi agak menegangkan. Huaaaaa! Untuk masalah cinta-cintaan, sebenarnya tidak terlalu banyak dan klise banget, cinta segitiga, tapi cukup untuk membuatku suka sama Blake ketimbang Michael. Sedih dan agak jijik ketika fakta sebenarnya tentang Blake ini terbuka. But, I give you a second chance, Blake. Don’t disappointed me ;p Ending-nya dan masalah baru yang muncul di situ juga oke, membuatku penasaran sama buku keduanya.

Hmmm, harus kuakui ada beberapa hal di sini yang mirip dengan novel dystopian dan post-apocalypse lain yang sudah aku baca lebih dulu. Contohnya The Hunger Games. Callie dan Katniss sama-sama berkorban untuk melindungi adik tercinta, masalah kesenjangan sosial yang amat lebar, cinta segitiga, lalu tokoh antagonis yang tak tersentuh hukum dan sedikit identik dengan satu jenis bunga. Aku juga sempet inget sama The Host, yang sama-sama membahas pengendalian tubuh lewat operasi di bagian belakang kepala. Beberapa persamaan itu tentunya tidak disengaja dan tidak mengurangi keramean cerita yang ini. Latar dan ujung ceritanya berbeda dan punya kelebihan tersendiri.

Sangat disayangkan, cerita menarik tentang Callie ini mempunyai cover yang, menurutku, kurang cocok. Desain dan konsepnya sebenarnya bagus dan dengan jelas menggambarkan dua jiwa, Starter dan Enders, dalam satu tubuh. Tapi cover-cover model begini mengingatkanku pada novel yang menceritakan karakter yang punya kondisi berbeda atau kelainan secara psikis, yang sempat booming dulu. Lalu untuk terjemahannya bagus dan rapi. Hanya saja ada penerjemah tidak konsisten dalam penggunaan bahasa baku dan kasual. Dan terakhir, banyak banget typo. Tidak hanya yang klise seperti kurang satu huruf atau tanda baca, ada kata yang salah ketik, mengubah makna dan membuat cerita jadi membingungkan. Contohnya, entah di halaman berapa, ada kata ‘kami’ yang mungkin seharusnya adalah ‘kamu’.

At last, bagi penggemar cerita bertema dystopian atau post-apocalypse, Starters wajib masuk daftar bacaan kamu. Ceritanya mungkin agak mirip dengan novel lain, tapi bukan berarti tidak ada yang baru dan khas dari novel ini. Aku berharap pihak penerbit mau menerjemahkan buku keduanya, Enders dan siapapun produser Hollywood di sana, tolong angkat cerita ini ke layar lebar, hahaha. Recommended! :D

You May Also Like

0 comment(s)

Thanks for leave your comment :D