Friday, April 24, 2015

Fire with Fire

Jenny Han dan Siobhan Vivian
333 Halaman
Simon & Schuster UK, 2013
eBook

When sweet revenge turns sour… Book two of a trilogy from New York Times bestselling author Jenny Han and Siobhan Vivian.

Lillia, Kat, and Mary had the perfect plan. Work together in secret to take down the people who wronged them. But things didn’t exactly go the way they’d hoped at the Homecoming Dance.
Not even close.

For now, it looks like they got away with it. All they have to do is move on and pick up the pieces, forget there ever was a pact. But it’s not easy, not when Reeve is still a total jerk and Rennie’s meaner than she ever was before.

And then there’s sweet little Mary…she knows there’s something seriously wrong with her. If she can’t control her anger, she’s sure that someone will get hurt even worse than Reeve was. Mary understands now that it’s not just that Reeve bullied her—it’s that he made her love him.

Eye for an eye, tooth for a tooth, burn for a burn. A broken heart for a broken heart. The girls are up to the task. They’ll make Reeve fall in love with Lillia and then they will crush him. It’s the only way he’ll learn.

It seems once a fire is lit, the only thing you can do is let it burn...

Walaupun tidak terlalu suka dengan seri pertamanya, Burn to Burn, aku memberi kesempatan untuk sekuelnya, Fire with Fire. Lagipula aku agak penasaran dengan keadaan setelah ending yang mengejutkannya dan sangat tertarik dengan ide balas dendam selanjutnya yang tertulis di sinopsisnya. Now, let’s review it ;D

"It’s another punch to the gut. Reeve couldn’t care less about seeing me and the nasty thing he said; he didn’t even care enough to apologize. But Lillia Cho calls him a bad person and he’s in tears.
I know why. Reeve likes her"

Kejadian di dansa Homecoming di luar rencana Lillia Cho, Kat DeBrassio dan Mary Zane. Kat tak henti menenangkan Lillia dan Mary merasa bersalah untuk hal yang berbeda. Walaupun rencana mereka berakhir dan tidak ada yang tahu, semua tidak kembali seperti dulu. Rennie bersikap dingin dan tidak mengakui kehadiran Lillia. Sedangkan Reeve Tabatsky, dengan kondisi kaki dan posisinya yang tidak menguntungkan untuk masuk universitas, masih bertindak seenaknya. Saat dia dan Mary bertemu di malam Halloween, dia mengucapkan kata-kata menyakitkan. Lillia membentak Reeve dengan kata-kata yang lebih kejam. Tak disangka, Reeve menelan ucapan itu dan sempat menangis. Mary lalu menyadari kalau Reeve diam-diam menyukai Lillia.

Rencana balas dendam baru pun dibuat, Lillia akan membuat Reeve jatuh cinta padanya lebih dalam lalu mencampaknya. Dengan alasan ujian berenang, Lillia berhasil membuat Reeve menghabiskan waktu dengannya. Sementara itu, Kat berusaha masuk ke universitas idamannya dengan melakukan hal, termasuk berpasangan dengan Alex Lind dalam membuat personal statement. Lain dengan Mary. Dia tahu ada yang berbeda dalam dirinya. Dia mulai melatih kemampuan misterius itu sedikit demi sedikit.

"Say yes and kiss him. That’s the plan. Except the thing is that, deep down, I want to say yes. I want so badly to say yes. But I’m afraid. We’re suddenly so real it terrifies me."

Fire with Fire melampaui ekspetasiku! Alur ceritanya lebih baik karena proyek balas dendamnya lebih terarah dan fokus pada satu target. Kelebihan dari seri sebelumnya seperti gaya tulisan yang enak dibaca, tiga tokoh utama yang unik dan saling melengkapi dan twist di ending masih dipertahankan, malah lebih baik. Bagian awalnya masih agak slow dan tidak langsung ke menyentuh konflik, tapi aku nggak peduli. Soalnya aku sangat terhibur dengan hubungan pura-pura Reeve dan Lillia! Sempat heran sih, koq tiba-tiba Reeve bisa suka sama Lillia? Padahal dia itu termasuk cowok nyebelin dan jarang banget berinteraksi dengan Lillia. Nggak nyangka banget dia bisa jadi sangat manis dan cute saat berdekatan dengan Lillia. Dan walaupun kita tahu semua yang asalnya pura-pura bisa jadi nyata, ceritanya masih nggak tertebak, apalagi ada twist tentang Mary. Ternyata Mary mampu menggerakan benda-benda karena dia ...

Mana mungkin aku nulis spoiler di sini. Duh! ;p

Yang jelas kejutan dari Mary itu tidak pernah aku duga. Sebelumnya tidak peduli cerita sudut pandang dari dia, karena kebanyakan isinya membosankan dan tidak jelas arahnya. Tapi twist itu mengubah segalanya. Sedangkan untuk cerita dari sudut pandang Kat, aku bingung kenapa dia malah melenceng dari proyek balas dendam. Dia lebih sibuk mengurus pendaftaran masuk universitas dan berinteraksi dengan Alex, yang ternyata tidak mengarah ke hubungan yang kukira. Yang fokus cuma Mary, yang menjadi alasan utama untuk balas dendam, dan Lillia, yang melaksanakannya tugas utama. Tapi aku tidak terlalu kecewa karena tokoh kesukaanku, Lillia, jadi pusat perhatian dan membawa sebagian besar cerita, hehehe.

At last, keputusanku untuk memberi kesempatan pada Fire with Fire sangat tepat. Kekecewaanku dengan buku pertamanya dihibur dengan misi balas dendam yang lebih menarik dan twist. Tidak hanya itu, segala yang aku suka dari buku sebelumnya dipertahankan dengan baik. Semuanya pasti akan lebih rame di buku terakhir, Ashes to Ashes, dan semoga semua terselesaikan dengan baik. Recommended! :D

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D