Reva’s Tale

by - 3:13 PM

 Ruby Astari
202 Halaman
Ice Cube, Mei 2015
Rp. 48.000,-

Alkisah, di sebuah kastil di daerah pinggiran kota, hiduplah Sang Raja beserta Sri Ratu dan kedua putri mereka, yang masing-masing bergelar Tuan Putri dan Penjaga Kastil.

Selain mereka, di dalam kastil itu tinggal pula Pangeran Kecil, bocah tampan, baik hati, dan polos, putra semata wayang Tuan Putri.

Siapa ayahnya?

Sang Monster.

Setelah tiga tahun tidak bertemu. Jenar tidak menemukan ada perubahan dalam diri Reva, sahabatnya. Reva masih suka menulis cerita, bicaranya selalu ceplas-ceplos, dan hubungan cewek itu dengan kakaknya tetap buruk. Namun sejak kecelakaan yang menimpa keponakan kesayangannya dan disusul oleh kematian sang ayah, Reva menutup diri, kabur dari rumah, dan menolak berkomunikasi dengan siapa pun. Jenar berusaha menghubungi sahabatnya itu dengan berbagai cara, termasuk lewat Facebook, media sosial yang paling sering digunakan Reva. Dari situ Jenar menemukan kumpulan dongeng yang ditulis Reva, tentang Kastil Sunyi dan para penghuninya. Tapi… kenapa intrik dalam dongeng itu sangat mirip dengan apa yang terjadi dengan keluarga Reva? Apa ada hubungannya dengan alasan Reva kabur dari rumah?

Reva’s Tale adalah salah satu novel dari seri Young Adult Realistic Novel (YARN). Seri itu cukup menarik perhatianku dengan cover-nya yang unik dan tema remaja yang menarik. Setelah puas dengan Remedy, aku ingin membaca novel YARN lainnya. Saking banyaknya, aku sempet kebingungan. Setelah membaca beberapa review di Goodreads (sambil takut kena spoiler), aku memilih novel ini. Sinopsisnya ngingetin aku sama Paper Towns dan warna merahnya oke banget. Now, let’s review it :D

"Bila diam memang setara dengan emas, mampukah emas berbatang-batang menyelesaikan masalah kita sebenarnya? Banyak yang harus kita bayar, bahkan lebih dari jumlah emas yang ada." – halaman 30

Jenar bertemu lagi dengan teman masa kecilnya, Reva. Walaupun sudah bertahun-tahun berpisah, Reva masih seperti yang Jenar ingat, suka menulis fiksi dan mempunyai hubungan yang tidak harmonis dengan kakaknya, Rara. Konflik itu semakin rumit karena ayah Reva kena stroke, Genta, suami Rara, kerap kali kasar pada anaknya, Ghandi, dan ibu Reva yang menolak ikut campur demi sebuah gambaran keluarga ‘normal’. Reva masih bisa menahan diri sampai ayahnya meninggal dunia dan Gandhi kecelakaan sampai koma. Dia kabur dari rumah dan menghindari setiap teman dekatnya, termasuk Jenar. Tidak ada yang tahu Reva tinggal di mana sampai dia mendatangi kostan Jenar dengan luka lusukan cukup parah. Dia menitipkan sebuah buku harian dan meminta Jenar membacanya. Tulisan di dalamnya membuat Jenar yakin salah satu keluarga Reva adalah pelaku penusukan dan bertanggung jawab untuk dua kejadian tragis sebelumnya.

"Jadi Ghandi betul-betul jatuh dari tangga .. atau didorong?" – halaman 96

Reva’s Tale bisa menghibur sekaligus mengecewakan, tergantung dari cerita apa yang diinginkan. Kalau ingin cerita keluarga yang dibalut sedikit teka-teki, aku merekomendasiin buku ini. Ceritanya cukup fresh buatku, ketika masalah remaja tidak hanya dengan teman sekolah atau lawan jenis, tapi juga dengan orang-orang rumah yang mempunyai peran besar membentuk perilakunya. Teka-teki ‘monster’ dalam rumah menunjukan betapa kacaunya keluarga Reva itu. Gaya tulisannya enak dibaca walau belum terasa istimewa. Sudut pandang yang dipakai seperti gaya orang kedua dalam The Great Gasby, yang bercerita adalah Jenar tapi isinya tentang Reva. Sempat bingung juga sih karena kadang-kadang pikiran Reva dan tokoh-tokoh lain muncul dan ‘mengaburkan’ gaya tersebut. Sayang, Jenar sepertinya sebagaimana yang dia jelaskan, kurang pandai menulis fiksi. Hal itu terlihat dari cara dia menceritakan kehidupan Reva. Penjelasan darinya sering kali tidak penting dan hanya mengulang-ngulang hal sebelumnya. Suara Reva malah terasa lebih kuat, apalagi di Kisah-Kisah Kastil Sunyi. Perbedaannya sangat terasa di bagian epilog.

Tapi kalau ingin cerita misteri yang tak tertebak dengan twist oke, aku sarankan untuk membaca yang lain atau coba yang satu tapi jangan punya ekspetasi yang terlalu tinggi. Sepak terjang Jenar mengungkap kisah tragis keluarga Reva tidak bikin greget. Dia terus saja mengulang-ngulang kejadian yang sama dengan detail yang hampir mirip dan terus ‘memaksa’ pembaca menetapkan satu tokoh sebagai tersangka utama tanpa bukti yang kuat. Isi buku harian Reva sendiri jadi ‘blunder’ karena dengan terang-terangan mengungkap motif pelaku. Twist-nya pun jadi tidak terlalu mengejutkan. Andai saja dongengnya disimpan di sana, misterinya mungkin akan lebih menarik. Di akhir cerita, masih banyak yang tidak dijelaskan seperti perilaku Genta dan ibu Reva yang selama ini menjadi api masalah di keluarga mereka.

At lastReva’s Tale membuatku bingung sendiri dengan dua kesan yang bertolak belakang, terhibur dan sedikit kecewa. Aku suka dengan cerita keluarga Reva dalam Kisah-Kisah Kastil Sunyi dan gaya sudut pandangnya yang berbeda tapi kurang puas dengan aksi Jenar mengungkap kebenarannya. Banyak hal yang bagus tapi banyak hal yang harus ditingkatkan agar lebih bagus lagi. Aku berharap penulis bisa lebih baik di karya selanjutnya :D 


You May Also Like

1 comment(s)

  1. Siap. Terima kasih. :) Terima kasih juga sudah membaca. Maaf baru sempat mampir.

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D