Saturday, October 3, 2015

Torment – Tersiksa

Lauren Kate
480 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Juli 2012
Rp. 75.000,-

Daniel harus pergi untuk berburu Golongan yang Terasing––makhluk abadi yang ingin membunuh Luce. Daniel menyembunyikan Luce di Shoreline, sekolah dengan murid-murid istimewa: Nephilim, keturunan malaikat terkutuk dan manusia.

Di Shoreline, Luce mengetahui apa sebenarnya Bayangan yang mengikutinya, dan bagaimana ia bisa memanfaatkannya sebagai jendela menuju masa lalu. Namun Luce jadi curiga bahwa Daniel tidak memberitahukan seluruh kebenaran. Cowok itu menyembunyikan sesuatu––sesuatu yang berbahaya.

Bagaimana jika cerita Daniel tentang masa lalu ternyata tidak benar?
Bagaimana jika Luce sebenarnya ditakdirkan untuk bersama orang lain?

Aku sudah punya rencana untuk membaca Torment – Tersiksa dan sisa seri Fallen lainnya. Tapi tidak secepat ini. Apalagi kemudian aku menghabiskan novel tebal ini dalam waktu satu hari. Sungguh di luar dugaan. Aku senang bisa membaca begitu cepat, tapi kurang suka dengan ‘tugas’ review yang menumpuk. Just kidding, hehehe. Now, let’s review it! :D

"Ceritanya sangat panjang. Secara harfiah. Dan aku masih belum tahu seluruhnya. Tapi pada dasarnya Daniel adalah malaikat terkutuk. Kurasa ia memiliki peran besar sebelum terkutuk. Setidaknya sebelum ia jatuh cinta padaku." – halaman 83

Lucinda ‘Luce’ Price dan Daniel Grigori dikutuk untuk menjalani kisah cinta menyakitkan berulang kali. Tetapi untuk kehidupan kali ini, ada sedikit perbedaan dan kemungkinan Luce tidak akan berenkarnasi lagi. Kabar ini sudah sampai telinga penghuni Surga, terutama pihak-pihak yang ingin memanfaatkannya. Maka dari itu pihak Daniel dan Cam melakukan gencatan senjata. Selama delapan belas hari, mereka berkerjasama untuk melawan serangan Golongan yang Terasing dan senjata mematikan mereka.

Sementara itu Luce bersembunyi di Shoreline, sekolah asrama untuk Nephilim, keturunan malaikat terkutuk, dan manusia. Dia mendapatkan teman sekamar, Shelby, yang membencinya dari pertemuan pertama, Miles, pemuda yang menyenangkan, dan murid-murid lain yang terpesona dengan kisah cinta tragisnya dengan Daniel. Di kelas, Franscesca dan Steven, yang merupakan malaikat terkutuk tetapi memihak sisi yang berbeda, membahas tentang Sang Pemberitahu atau yang Luce selama ini anggap sebagai Bayangan. Luce ternyata bisa memanggil mereka. Karena Daniel tidak banyak membahas masa lalu mereka dan sibuk melakukan urusan penting, Luce memutuskan untuk mencari tahu sendiri lewat Sang Pemberitahu.

"Saat Daniel menciumnya, Luce tahu jauh dalam batin bahwa Daniel adalah masa lalunya. Berada dalam dekapan Daniel, ia ingin sekali menjadi bagian masa kini cowok itu. Tapi segera begitu mereka berhenti berciuman, ia tidak benar-benar yakin apakah ia masa depan Daniel." – halaman 260

Torment – Tersiksa kembali dengan pola cerita yang hampir sama dengan buku pertamanya. Dalam hampir 300 halaman pertamanya, tidak ada yang benar-benar terjadi. Tapi bisa terlihat ada perkembangan yang membuat isi dan arah cerita mempunyai arah yang jelas. Luce memang mengulangi proses adaptasinya di sekolah asrama baru dengan detail. Namun, dengan pengetahuan baru tentang latar belakang Daniel, Luce mulai melakukan berbagai hal yang cukup berani dan memberikan kemajuan bagi takdirnya. Petualangannya mengorek masa lalu lewat Sang Pemberitahu itu sangat seru karena sesuatu yang salah bisa saja terjadi setiap saat. Luce juga sekarang tinggal di lingkungan dan di kelilingi orang-orang yang mendukung kegiatan itu. Walaupun tidak selalu menggerakan cerita, aku senang mengikuti Luce terinteraksi dengan teman-teman barunya. Shelby memang menyebalkan dan punya sedikit sejarah dengan Daniel, yang sempat membuatku kebakaran hati, tapi dia ternyata punya peran yang menghasilkan sebuah twist oke di akhir ceritanya. Lalu Miles membawa angin segar untuk kerumitan hubungan Luce dan Daniel. Bahkan Jasmine dan Dawn yang semula aku anggap sebagai tim penggembira juga membuat cerita sedikit menegangkan.

Tetapi perasaan tersiksa (seperti judulnya) tetap menyelimuti Luce (dan aku). Daniel yang pelit berbagi cerita hubungan mereka di masa lalu membuatku merasa frustrasi. Aku tidak mengerti, kenapa hubungan mereka bisa begitu kompleks? Ada apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu? Kemungkinan terburuk apa yang bisa terjadi kalau jujur? Mereka juga hanya berputar-putar dalam lingkaran itu lagi. Berpisah, kangen berat, bertemu, ciuman, obrolan yang memicu salah satu pihak tertekan, berpisah, dan terus begitu. Ketergantungan Luce kepada Daniel dan rasa cinta luar biasa yang tidak bisa dijelaskan juga membuat hubungan mereka ‘tidak sehat’. Aku jadi teringat sepasang kekasih dari novel lain yang punya hubungan tak jauh berbeda. Kesal, tapi aku ketagihan untuk terus mencari tahu.

Selain Luce dan Daniel, aku belum sepenuhnya mengerti bagaimana dunia malaikat bekerja. Penjelasannya tidak terlalu banyak, hanya fokus pada beberapa pihak yang terlibat langsung seperti Golongan yang Terasing. Luce juga tidak begitu tertarik mencari tahu topik ini karena terlalu sibuk memikirkan pacarnya tercinta. Tapi aku butuh karena aku kan harus mengerti dulu agar bisa terus mengikuti ceritanya. Terlebih aku menyadari bahwa yang malaikat terkutuk tidak hanya Daniel dan Cam. Jadi apa yang menyebabkan dan akibat kutukan pada malaikat? Sepenting apa posisi Daniel sebelum terkutuk? Terkutuk juga tidak membuatnya jadi malaikat buangan karena dia dianggap seseorang yang penting dan berpengaruh. Jadi tujuan kutukan itu apa? Lalu hubungan manusia dan malaikat terlihat tidak masalah jika melihat garis keturunan murid-murid di Shoreline. Jadi apa alasan Daniel dan Luce mendapat kutukan itu? Dan banyak pertanyaan lainnya.

Aku tidak yakin semua itu akan terjawab, terlebih lagi jika melihat pola ceritanya. Tapi aku masih berminat untuk menyelesaikan seri ini. Di balik kebosanan dan kekosongan cerita di ratusan halaman pertamanya, bagian akhirnya selalu sukses memberikan twist dan pertarungan yang memacu adrenalin. Aku kesenangan sendiri menemukan mereka semua berkumpul kembali. Namun, lagi-lagi seperti buku pertamanya, bagian seru ini datang dan pergi begitu cepat. Belum cukup ruang untuk mencerna twist-nya atau sekadar untuk bernafas, cerita berakhir dengan ending yang menggantung. Geregetan nggak sih? Aku jadi super penasaran dengan novel selanjutnya!

Book vs Movie Adaptation

Walaupun film adaptasi Fallen belum punya jadwal rilis yang pasti, rencana pembuatan sekuelnya sudah ada. Aku membacanya di laman Wikipedianya. Pasti ini karena cerita buku pertamanya yang agak ‘kosong’. Mereka mungkin sedang mempersiapkan diri dan ‘menjerat’ penonton untuk terus mengikuti seri ini. Itu kalau Fallen sukses. Kalau tidak? Film adaptasi yang gagal, apalagi dari sisi pendapatannya, seringkali tidak berlanjut. Semoga tidak terjadi pada seri ini, ya.

At last, Torment – Tersiksa memberikan siksaan menyenangkan yang membuatku ingin tahu kelanjutan kisah cinta Luce dan Daniel. Hubungan mereka sedikit menyebalkan di beberapa hal tetapi itu juga yang bikin nagih. Tak hanya itu dunia malaikat yang masih asing, tokoh-tokoh baru yang menarik, dan ending menggantungnya memberikan kepuasan tersendiri. Sangat bersemangat untuk nonton film adaptasinya nanti dan tak lupa membaca buku ketiganya, Passion! ;)

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D